EPS 14 : Mari Berbincang Banyak Hal

66 10 0
                                    

"I got a feeling, feeling, feeling I'm in love. I feel like you I'll like me too. I feel like I'll fall for those eyes, I'm in love. I got a feeling, feeling, boy"
-Feeling, APRIL (Extraordinary You OST)

『✎﹏ 』

DI sebuah ruangan, dua orang sedang merundingkan sesuatu. Seseorang dengan seragam almamater biru itu memberikan beberapa berkas di atas meja. Berisi biodata murid-murid akselerasi SMA Angkasa yang menurutnya menarik perhatian.

"Lo nggak bisa pilih Kiana," kata laki-laki jaket hitam lalu mengesampingkan berkas milik Kiana.

Sial. Gadis itu menyadari satu hal. Kiana Madira berada di tempat pertama, gadis yang mendapat julukan "si gila belajar" itu bahkan selalu mendapat nilai sempurna di setiap tugas dan ulangan harian, akan sangat tidak masuk akal jika nilainya dimanipulasikan. Baik, gadis itu harus mencari nama lain yang memiliki nilai nyaris mendekati angka delapan puluh lima.

"Gimana kalo ini?" Jarinya menunjuk salah satu kertas biodata.

Tangannya beralih menunjuk biodata lain dan memberikannya ke laki-laki tersebut. Gadis itu sudah sering mendengar istilah bahwa Orang yang memiliki kuasa, dapat melakukan segala hal sesuka hatinya.

Dan gue bakal gunain kesempatan itu demi kebaikan gue sendiri.

『✎﹏

"Gue lapar banget astaga ...." keluh Gita sambil memegang perutnya dan berjalan lesu seperti zombie.

Yuvika mengeluarkan sesuatu dari dalam tas, sebuah roti yang baru saja dia beli dari supermarket semalam. Melihat si jaket putih itu terus mengeluh lapar dan dari pada nanti pingsan saat pelajaran, mau tak mau si mungil elok itu merelakan roti coklat kesukaannya itu untuk Gita.

"Buat lo " Yuvika memberikan satu bungkus roti ke gadis berponi yang berjalan di sisinya, "Entar lo pingsan, yang ada ngerepotin gue sama anak-anak yang lain aja."

Gita membulatkan matanya melihat roti best seller tersebut. "Beneran, Ka?"

Yuvika mengangguk. "Iyaa ... cepetan makan."

Gadis itu menerima roti pemberian darinya. "Thanks ya, Ka!"

Gita mulai membuka bungkusnya dan langsung memakan habis-habisan, membuat si mungil tiba-tiba terlonjak karena kaget melihat tidak anggunnya Gita saat makan roti.

"Buset, pelan-pelan, Git. Gue lebih kasian sama calon pacar lu, pasti mereka langsung kabur gara-gara liat cara makan lo kayak monyet begini," cibir Yuvika lalu memukul pundak Gita berkali-kali karena tersedak disela-sela memakan roti.

Gita lekas mengambil air botol dari dalam tas dan meminumnya. "Cantik-cantik gini disamain sama monyet."

"Jadi perempuan itu harus slay kayak princess," pesan Yuvika seraya memberikan beberapa lembar tisu.

"Dalam keadaan kayak gini, lo nggak mungkin menyempatkan diri buat makan kayak anggota kerajaan, Ka," potong Gita.

"Terserah lo ajalah, Git," balas Yuvika seraya melipat kedua tangan, menyerah menanggapi cewek hobi makan satu itu.

"Heh, Naren!! Balikin roti gue woi!!"

Semua murid menoleh ke sumber suara, termasuk Gita dan Yuvika. Elina berlari mengejar Naren, saat gadis dengan jaket merah muda itu berhenti sebentar karena terlalu lelah berlari, maka Naren akan mendekati dan kembali mengusiknya lagi, sehingga memancing amarah Elina dan kembali mengejar Naren.

Excellent '05 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang