EPS 29 : Manusia dan Masalahnya (05)

47 8 0
                                    

Telah direvisi pada 08 Mei 2024
Dipublikasikan pada 12 Mei 2024

"I'm gonna find me, when an unknown thrill comes down. Everyone's ready, just go forward, give me a big hug with all you strength "
-Shining Bright, CSR

『✎﹏ 』

DUA Minggu setelah Yuvika rawat inap di Rumah Sakit Jiwa, dia selalu mengamati daun-daunan yang bergerak diterpa angin. Matanya kosong, netranya tertuju pada pesawat yang berlalu dengan cepat. Sudah dua Minggu ia berada di tempat ini, Yuvika sering bertanya kepada petugas kesehatan perihal kapan dia bisa pulang. Ada banyak nilai kosong yang harus dia kejar, dengan demikian dia tak bisa lama-lama ada di sini.

"Yuvika, ada yang cariin kamu."

Yuvika menoleh ke petugas kesehatan yang tersenyum manis ke arahnya. Kemudian ia berdiri, mengayunkan kaki ke depan menjumpai pengunjung yang datang hari ini ditemani suster. Di taman, Devan melambaikan tangan. Yuvika tersenyum tipis tahu akan pengunjung yang datang menjenguknya.

"Hai, gimana kabarnya?" tanya Devan memperhatikan Yuvika duduk di depannya.

"Baik. Gue sekarang rajin minum obat biar bisa keluar dari sini," balas Yuvika tersenyum manis.

Devan puas dan lega mendengarnya, mengetahui keadaan Yuvika jauh lebih baik dari pada saat terakhir kali berjumpa. Yuvika curhat tentang dirinya yang rindu bertemu dengan teman-teman. Melihatnya tertawa, mengetahui temannya mempunyai semangat untuk bangkit untuk pulih merupakan hal yang membuat Devan senang. Hingga tidak teringat kalau dirinya telah dikeluarkan dari akselerasi.

"Ngomong-ngomong, gue minta maaf tentang kejadian di kolam renang waktu itu," jujur Devan menundukkan kepala seraya mengusap kedua tangan.

Devan tentu tidak lupa saat Yuvika ada di di kolam renang seorang diri, lantas Hania mengajaknya untuk menemui gadis itu. Dan tanpa perkiraan, Hania memberi tahu segala hal mengenai manipulasi nilai di kelasnya itu terjadi karena Devan. Tentu Yuvika terkejut mendengarnya, akan tetapi yang paling terkejut adalah Devan. Dia tak tahu apa yang sedang direncanakan gadis itu, sampai berani-beraninya mengatakan jika dirinyalah penyebab Yuvika dikeluarkan dari akselerasi.

Namun bukan berarti Devan melepaskan tuduhan tersebut, dia juga mengetahui jika dirinya benar-benar memalsukan nilai Yuvika. Namun yang jadi pertanyaan, kenapa Hania menyebutkan jika hanya dirinya saja yang memalsukan nilai satu kelas? Kenapa nama Kiana tidak disebutkan? Dan kenapa dia tidak mengakui dirinya juga? Ah--gadis itu bahkan lebih licik dari ular tedung senawan.

Yuvika waktu itu tidak tahu apa yang harus dilakukan, terlebih-lebih pula saat itu emosinya sedang tidak stabil. Gadis itu tidak bersuara namun juga terkejut. Dan saat Yuvika kembali berbalik badan menghadap kolam, tiba-tiba Hania mendorong tubuhnya hingga jatuh ke dalam kolam yang dingin dan dalam.

Hania hanya diam mengamati Yuvika yang masuk terbenam ke dalam air, sedangkan Devan hendak akan menyelamatkan, namun tiba-tiba Hania menarik tangannya untuk pergi dari sini. Devan berusaha melepaskan genggaman gadis itu, namun Hania menggenggam tangannya terlalu erat.

Dan keadaan yang terjadi secara tidak terduga saat Hania dan Devan pergi membiarkan Yuvika kesulitan bernapas di dalam air, beberapa saat kemudian Gavin tak sengaja mendengar pekikan minta tolong berasal dari kolam renang. Pemuda itu bergegas menolong Yuvika yang tak sadarkan diri dan membawanya ke UKS.

Excellent '05 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang