⋆。゚☁︎。゚☾ ゚。⋆
Sore itu tepatnya pukul 16.00 seorang gadis turun dari sebuah bus kota yang berhenti di halte kecil. Halte itu terletak di perbatasan jalan dan sebuah hutan kecil, ia menatap langit yang mulai berwarna oranye dengan sendu. Hari ini cuaca nya cerah tetapi hati nya tidak. Gadis itu memasuki sebuah hutan kecil di belakang halte bus menyibak semak belukar yang lebat melewati pohon pohon dan dirinya tiba di sebuah tempat yang ia temukan saat kesedihan nya tiba.
Danau yang tidak terlalu besar, rerumputan yang lembut dan banyak sekali bunga berwarna warni di sekitarnya. Nyaman, sungguh nyaman ia dapat menghabiskan waktu berjam jam di tempat ini merenung menatap danau dengan tatapan kosong. Danau ini sepi karena tidak banyak orang yang tahu bahwa terdapat danau cantik di pinggiran jalan yang biasanya padat. Gadis itu akan selalu merahasiakan tempat ini hingga selama lamanya, tidak rela rasanya bahwa rumah kedua nya menjadi tempat singgah orang orang yang biasanya tidak bertanggung jawab.
Oh iya, kita belum berkenalan dengan gadis yang sedang rapuh itu. Namanya Ashella Senjana Jayantara putri satu satu nya lebih tepatnya anak tunggal di keluarga Jayantara. Semua orang tahu siapa itu keluarga Jayantara, mereka adalah salah satu keluarga pebisnis tersohor di kota nya, kekayaan yang melimpah tidak bisa dihitung berapa banyaknya. Orang orang pasti mengira menjadi orang kaya pasti menyenangkan, tentram, dan hidup damai, semua nya terurus dengan uang. Nyatanya tidak bagi Ashella orangtuanya yang selalu pergi entah ke bagian dunia mana menyibukkan diri dengan kertas kertas bertumpukan. Bahkan sedari kecil Ashella tidak pernah merasakan di sayang oleh orangtuanya, mereka selalu cuek kepada Ashella membiarkan ia tumbuh di besarkan oleh pelayan pelayan yang ada di rumah nya Ashella pun tidak yakin kedua orangtuanya saling mencintai. Ketika dapat kesempatan untuk bertemu mereka bahkan tidak bertutur kata, tidak saling menyapa, sibuk dengan urusan masing masing. Ashella juga ingin hidup di keluarga yang hangat.
Ashella juga sangat kesepian, teman pun tidak punya. Orang orang terlalu gengsi dan takut untuk berteman dengannya dan Ashella semenjak kecil tidak pernah di ajarkan untuk berteman, tidak pernah di ajarkan bersosialisasi di dunia luar.
Ashella saat ini hanya termenung menatap danau dan matahari yang sebentar lagi akan bersembunyi di gantikan dengan bulan. Tak terasa tiba tiba air matanya jatuh dari pelupuk matanya, air mata itu mengalir deras, Ashella tidak menangis meraung-raung sudah sangat dalam ia memendam kesedihannya, ia hanya menangis dalam diam, terisak kecil, menunduk memeluk lututnya.
Beberapa menit kemudian saat ia masih menangis mengasihani dirinya yang sangat kesepian ia merasakan ada seseorang yang terduduk di samping nya. Ashella tergesa mengangkat kepalanya dan menghapus air mata nya dengan kasar. Di dalam benaknya ia berpikir sungguh aneh ada orang yang tahu danau tersembunyi ini dan datang sore sore sekali. Tiba tiba orang di sebelahnya bersuara
"Kalau masih belum lega nangis nya gapapa lanjutin aja, aku cuman mau nemenin sama lihatin danau yang cantik ini.." ucap orang di sebelahnya Ashella sembari tersenyum.
Ashella dapat melihat senyuman itu, senyuman yang manis dan ada lesung pipi di kedua pipinya. Ashella ingin tersenyum juga rasanya, tapi tidak bisa. Kemudian Ashella menjawab.
"Em..ko bisa kamu temuin tempat ini??" Tanya Ashella menoleh ke orang tersebut. Menggemaskan rasanya melihat Ashella dengan mata sembab dan wajah yang merah serta mimik wajahnya yang kebingungan.
Orang itu sedikit terkekeh dan membalas
"Dari jauh juga kelihatan ada danau di belakang hutan ini, jadi aku mau lihat sunset nya. Eh ternyata ada orang yang lagi nangis sendiri disini. Awalnya serem, ko ada orang nangis sore sore gini, ternyata ngga nyeremin, haha"
"Apaan sihh" balas Ashella, matanya melirik sinis tak suka. Setelah itu tiba tiba orang di sampingnya mengulurkan tangan, Ashella hanya memandang tangan itu bingung. Kemudian orang itu berkata
"Aku Juma. Salam kenal ya" Juma tersenyum ke arah Ashella sungguh manis sekali. Dengan wajah bingung nya Ashella perlahan membalas uluran tangan tersebut.
"Aku Ashella. Bisa di panggil Ashel kalo kepanjangan, hehe" Ashella menyengir lebar, entahlah ia sungguh senang mendapat teman baru. Tetapi.. Juma akan menjadi temannya kan?
"Mau menjadi teman?" ucap Juma tiba tiba. Sungguh Ashella rasanya ingin menangis lagi, ia sangat senang. Juma adalah teman pertamanya, selama belasan tahun ia hidup. Ashella bertepuk riang di dalam hati.
"Tentu!" balas Ashella senang kepala nya mengangguk angguk kencang. Hingga membuat Juma tertawa kecil.
"Karena kita sudah menjadi teman, dan supaya pikiran kamu lebih tenang, mau jalan jalan keliling kota?" Ajak Juma, awalnya Ashella ragu, tetapi ada keinginan ia pergi berjalan jalan dengan seseorang, tidak sendirian lagi.
⋆。゚☁︎。゚☾ ゚。⋆
Hai halooo perkenalkan aku zeiithacee, bisa panggil zeii aja biar lebih pendek. Jadi, cerita ini adalah karangan pertama ku dan mohon di maklumi untuk reader reader sekalian apabila ada typo maupun salah penggunaan kata karena aku masih pemula, hehe. Mohon di koreksi ya kalau ada yang salah<33
Oh iyaa jangan lupa vote atau komen ya teman teman supaya aku rajin dan tambah semangat lanjutin ceritanya..
Terimakasih, wuffyuu<33
05/03/24
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita dan Semesta
Teen FictionCerita ini tentang bagaimana semesta mempertemukan kita. "Terimakasih semesta, telah mempertemukan ku dengan mereka"