⋆。゚☁︎。゚☾ ゚。⋆
Setelah mendengarkan Juma bercerita mereka berdua kembali terdiam menikmati angin sejuk yang menerpa wajah mereka masing masing. Ashella memejamkan matanya menikmati angin sejuk yang menerpa kulit putih nya.
Juma yang menyadari hal tersebut pun tersenyum, tangannya bergerak menyampirkan helaian rambut Ashella yang hampir menutupi sebagian wajah manisnya.
Ashella membuka matanya terkejut akan gerakan tiba tiba dari pria di sebelahnya Juma pun hanya membalas dengan senyuman. Juma tahu ada semburat merah di kedua pipi Ashella, namun ia enggan memberitahu nya karena takut semburat itu akan semakin terlihat.
Beberapa menit setelahnya mereka terdiam lagi, hingga Juma berkata
"Sekarang giliran kamu..." Ucap Juma menggantung. Ashella yang masih bingung hanya menatap Juma dengan raut wajah yang bertanya tanya.
"Tadi sudah janji kan, kalau aku jujur kamu juga akan jujur?" Ucap Juma mengingatkan apa yang dikatakan oleh Ashella beberapa menit yang lalu. Kemudian Ashella tersenyum kembali. Juma terheran sendiri mengapa Ashella selalu tersenyum manis seperti itu.
"Kamu tau The Jayantara's group?" Pertanyaan Ashella membuat alis Juma terangkat. Bagaimana mungkin ia tidak tahu dengan perusahaan besar dan terkenal itu.
"Ya, of course aku tahu. Siapa juga yang gatau dengan perusahaan besar itu"
Setelah mendapat jawaban dari Juma, Ashella sedikit agak speechless dengan jawaban Juma, ia tidak tahu bahwa usaha keluarganya di bidang konstruksi itu sangat terkenal.
Ashella kembali tersenyum dan berkata
"Aku anak pemegang perusahaan itu" sebenarnya Ashella sangat ragu untuk mengungkapkan kebenaran ini. Juma hanyalah orang asing, ia tidak boleh mudah percaya kepadanya. Namun seperti ada sihir di tatapan Juma bahwa dirinya dapat di percaya dengan baik.
Juma yang meyadari pernyataan itu pun sedikit terkejut, sebenarnya sudah Juma tebak bahwa Ashella bukan berasal dari keluarga yang biasa biasa saja semenjak ia melihat rumah tempat tinggal Ashella. Juma mengangguk angguk mendengarkan penjelasan Ashella terkait latar belakang nya
"Dan kamu bahagia?" Tanya Juma. Ashella yang mendengar pertanyaan Juma pun tersenyum pilu, matanya pun mulai berlinang air mata
"Aku bahagia. Namun, aku bakal lebih bahagia lagi kalau kedua orang tua ku saling menyanyangi juga menyanyangi aku..." jawab Ashella lirih. Suara nya mulai serak. Juma menengok heran.
"Kamu tahu Juma, menjadi seorang anak konglomerat dan juga seorang model bukan suatu hal yang menyenangkan. Mungkin apabila orangtua nya saling mencintai dan juga dapat membagi waktu tentang pekerjaan dan anak nya akan menyenangkan... namun apabila sebaliknya itu semua hanya mimpi mimpi yang tak akan pernah jadi kenyataan." Ucap Ashella menahan sesak yang ada di dada nya. Ashella benci rasa ini. Rasa sesak yang hadir kala ia menangis dan tangisan itu hanya dapat ia tahan sedalam dalam nya.
Juma lantas memeluk Ashella ke dalam dekapannya dan membisikkan berbagai kata penenang.
"Nangis yang kenceng Shel, keluarin semua emosi kamu di dalam sana, keluarin rasa sedih dan sesak yang kamu pendam." Juma mengusap usap punggung Ashella dengan lembut. Ia sudah tidak peduli bahwa baju yang ia kenakan sudah basah terkena tangis Ashella.
"Bunda sama Papa udah kayak ngga peduliin aku lagi, Juma... mereka bahkan kayak ngga berharap aku lahir di dunia ini... aku kesepian Juma... aku ngga punya teman... mereka jahat bikin aku kesepian... kenapa takdir ku seperti ini tuhan..." Ashella menangis sesegukan mengeluarkan seluruh amarah nya selama ini.
⋆。゚☁︎。゚☾ ゚。⋆
Ihh sumpah aku bingung mau gimana lanjutannyaa T_T. Maafff juga yaa chap nya sedikit kali ini...
Di tunggu chapter berikut nya yaa readers tersayanggg maaff kemarin hiatus lama...
Jangan lupa tinggalin jejak yawww janlup votman wuffyuu^_^18/04/24
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita dan Semesta
Ficção AdolescenteCerita ini tentang bagaimana semesta mempertemukan kita. "Terimakasih semesta, telah mempertemukan ku dengan mereka"