08

33 3 1
                                    

"Kanaya, ini buat kamu" Agra memberikan sebuah koper berisikan uang tunai kepada Kanaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kanaya, ini buat kamu" Agra memberikan sebuah koper berisikan uang tunai kepada Kanaya

"P-pak, apa maksudnya ko tiba-tiba ngasih saya uang?" tanya Kanaya. Ia kaget bukan main, tiba-tiba saja Agra memberikan uang sebanyak itu padanya

"Pak saya ga jual diri, jangan beli saya" ucapnya sambil menyilangkan tangan di depan dada

Agra yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas, lagi lagi dia harus mendengar celotehan Kanaya yang asal itu

Pletak

"Aw" Agra menyentil kan jari nya ke kening Kananya, dan langsung di hujani tatapan tajam dari Kanaya

"Jangan kebanyakan nonton drama deh, lebay"

"-ini buat lunasin hutang Papa kamu" lanjutnya.

"Hutang? Pak Agra tau dari mana soal hutang Papa, perasaan gue ga pernah cerita" batinnya

"Bapak tau dari mana kalo Papa saya ada hutang?"

"Keenan. Semalem dia telfon dan ceritain semuanya"

"Oh kak Keenan. Pantesan" batinnya.

"Kamu gapapa kan? Rentenir itu ga ngelukain kamu kan?" tanya Agra, Ia memegang kedua pipi Kanaya sambil ngecek apakah ada luka di sekitar wajahnya

Blushh

Perlakuan Agra barusan berhasil buat pipi Kanaya memerah.

"P-pak?" ucap Kanaya canggung, Agra langsung melepaskan tangannya

"Ah maaf"

"Terimakasih sebelumnya pak"
"-tapi gimana cara ngelunasin nya? Pasti lama karna jumlahnya sebanyak ini" ucap Kananya. Agra terlihat berpikir sebentar,

"Saya tau caranya biar cepet lunas" katanya, lalu Agra mendekatkan diri ke Kanaya dan membisikkan satu kalimat yang berhasil membuat matanya membulat

"HAH? YANG BENER AJA PAK?!"

"Kalo ga mau yaudah saya ambil lagi uangnya" ancam Agra

"Eh jangan dong. Gimana ya" Kanaya terlihat berpikir, dan Agra hanya menatapnya sambil menunggu jawabannya

Kalian mau tau apa yang Agra bisikin ke Kanaya tadi??




































"Saya mau kamu pura-pura jadi pacar saya".

"Kanaya?" suara pak Agra menyadarkan Kanaya,

"Harus banget pak?"

"Harus. Saya capek di jodohin terus sama orangtua saya. Saya belum mau menikah. Tapi kalau ga menikah, orangtua saya bakal ngambil alih perusahaan, dan saya ga dapet apa-apa" jelasnya.

Kanaya berpikir lagi, kalau ia menolak tawaran Agra nanti rentenir itu bakal mengambil rumahnya. Tapi kalau ia terima apakah ia sanggup menjadi pacar pura-puranya Agra? Pasti bakal banyak yang menghujat nya.

Apalagi dengan wajah yang tidak begitu cantik, pasti banyak yang tidak suka Agra berpacaran dengan Kanaya, meskipun hanya pura-pura.

"Okelah modal nekat, demi keluarga gue" batinnya

"Yaudah pak" jawab Kanaya akhirnya.

Ma Boss ✖ PCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang