_maaf ya kalau sedikit berantakan karna aku baru mulai menulis lagi.
Tolong kasih support guys🤗"Coba aja ..." (Batin Zeean).
-,pandangan Zeean tajam mengarah ke bangku pojok depan."Zee... Zee,, zeeannn"
-,Teriak Bia ditelinga zeean
"Hah... Apa Biaaaa?"
-,jawab zean terkejut sampai matanya melotot"Ini gimana project kita untuk......."
-,Bia pun tidak melanjutkan percakapannya karna melihat Azel yang menghampiri meja Bia dan Zeean."Hmmm.... Bia,,, mmm nih cokelat buat kamu" -,Azel sangat malu dan segera menjauh dari pandangan.
Bia kaget bukan kepalang,, karena ini adalah kejadian yang sangat-sangat diluar angkasa.
Bagaimana tidak??
Azel adalah orang yang Bia sukai secara diam-diam selama satu tahun belakangan ini, tanpa ada yang tahu perasaannya satu pun kecuali Zeean, teman Bia dari kecil. Tiba-tiba saja Azel memberi cokelat kepada Bia? Sungguh, ini sangat tidak normal.---Azel adalah kulkas 1000 pintu------
"Dia Kesambet setan atau gimana?" -,tanya Bia yang bingung, menatap dengan tatapan kosong, mengikuti jejak langkah Azel yang menjauhi meja.
"hmmm.." -,Zeean menyeringai sembari memiringkan bibir kanannya ke atas dan melanjutkan pekerjaannya menulis rangkuman.
Bia yang masih terkejut dengan tingkah laku Azel, masih terus menerus memandangi Azel dengan menompangkan dagunya diatas tangan Bia yang mungil dari sudut bangkunya. Dan .....
"Kenapa Bia?" -,Azel yang sadar sedang diperhatikan oleh Bia, kemudian menolah dan melemparkan senyum manisnya.
Bia pun terkejut bukan main.
"Hah ....ee" -' Bia terbata bata menjawab pertanyaan itu.
Haha tidak bisa diungkapkan oleh kata-kata seperti apa ekspresi terkejut Bia pada waktu itu.
Zeean yang sibuk menulis rangkuman pun, ikut terkejut.
"Udah ah, ayo lanjut nulis rangkuman"
"Woyyy.. duduk semua,, bu guru datang" -,teriak ketua kelas yang seketika itu pula membuyarkan lamunan Bia.
"Aisss kamprett, mana belum selesai lagi rangkumannya" -,gerutu Bia sambil membuka tas dan mengambil kasar bukunya.
Bu guru pun masuk, sambil menenteng air minum dan tas favoritnya berwarna hijau. Jika sudah membawa air minum, itu tandanya beliau akan full mengajar sampai jam ke-2 tanpa istirahat.
"Selamat pagi anak-anak, hari ini kita....." (Handphone berdering)
"Sebentar ya, saya ingin menerima panggilan telepon" -,Bu jasmin keluar kelas terburu-buru".
"Duh Zee gimana dong, aku belum merangkum sedikitpun" -,keluh Bia sambil menciut kan bibirnya dan menatap Zeean.
"Kan sudah ku bilang, selesaikan tugasnya Bia, tapi, kamu diem aja" -,jawab Zeean sembari melirik sinis ke Bia.
"Gimana nasibku ini ahh,, ga tau lah" -,Bia kesal dengan dirinya sendiri.
"Coba aja,, Bu Jasmin pulang, coba aja bu jasmin pulang" -,Bia memohon dengan sepenuh hati.
Zeaan yang melihat tingkah Bia hanya tertawa kecil sambil menepuk pundak Bia yang masih memohon agar Bu Jasmin tidak mengajar hari ini.
Bu Jasmin kembali memasuki ruang kelas, dengan raut wajah terlihat kesal. Beberapa kali pun beliau seperti menegaskan percakapannya di telepon.
"Maaf ya tadi ada sedikit urusan, silahkan kalian kumpulkan hasil rangkuman di atas meja ibu. Bagi yang tidak menyelesaikan rangkuman itu siap-siap aja ibu kasih hadiah nanti".Bu Jasmin sangat tegas dan lantang, sampai Bia pun bergetar tangannya.
Anak-anak pun maju berdesakan untuk mengumpulkan tugasnya."Sabar dong kampret, jangan dorong-dorong ih" -,omelan salah satu teman kelas Zeean.
"Ih buku ku jatuh wehh,, pelan pelan dong pak supir, udah kek mau antri sembako aja".
"KALIAN BISA DIAM TIDAAAKKK?". -,Bentak Bu Jasmin sambil memukul meja.
Anak-anak kaget bukan kepalang, apalagi Bia, keringatnya bercucuran membasahi jilbab putihnya, berdiam seribu bahasa sambil memegang erat telapak tangannya.
Zeean yang sedaritadi melihat Bia, ikut merasakan betapa takutnya Bia kali ini.----Bu Jasmin terkenal killer diantara guru lain---
"Coba aja... Bu jasmin tidak jadi mengajar hari ini" -,celoteh Zeean dalam hati.
Bu Jasmin merapikan buku-buku yang masih berserakan di atas mejanya.
"Semuanya sudah mengumpulkan? Sebentar ibu check satu-satu"
"Tuuuuutttt...."
Belum sempat Bu Jasmin memeriksa buku hp beliau berbunyi kembali. Dengan sigap bu Jasmin mengangkat hp nya dan pergi menjauh dari meja."Tunggu sebentar, saya keluar dulu". -,ucap bu Jasmin sembari membawa hp nya keluar.
"Bi,, kamu gapapa?, tenang ya, jangan takut sama bu Jasmin". -,ucap Zeean menenangkan Bia, mengusap pundaknya.
Bia masih saja terdiam membisu. Dia teringat ketika mereka masih di semester 1 bu Jasmin memukul Zeean menggunakan penggaris besi. Zeean seorang anak introvert yang memiliki keluarga rumit dan serba pas pas an, dengan kulit putih pucat dan rambut lurus memanjang (Zeean tidak memakai jilbab). Tangannya yang tergores oleh penggaris besi tersebut terlihat berwarna merah dan memar.
Bia yang pada waktu itu tidak dapat berbuat apa-apa hanya diam termangu melihat teman baiknya seperti itu. Masih teringat dikepala Bia, bu Jasmin melontarkan kata-kata terhadap Zeean yang membuat hati Bia sangat sakit."Dasar anak miskin, tidak tahu diuntung bisa sekolah disini".
Zeean tidak menangis sedikitpun, Zeean diam seribu bahasa. Entah apa yang dirasakan Zeean, dia mengangkat dagunya dan menghela nafas panjang. Justru, Bia yang sangat menangis mendengarkan hinaan bu Jasmin, semua orang hanya terdiam dan menundukkan kepalanya.
---Bu Jasmin Kembali ke dalam kelas---
"Untuk semuanya, ibu minta maaf, hari ini tidak bisa mengajar karena ada keperluan mendesak. Tolong ya nanti bawakan buku tugasnya ke kantor". -ucap bu Jasmin sembari merapikan tas dan menenteng air minum.
"Oh iya, kerjakan saja tugas baru hal.50, lalu kumpulkan bersama dengan tugas rangkuman"----bu Jasmin keluar kelas dengan terburu-buru----
"Hmm... Ternyata kemampuanku ini masih bisa digunakan". -,gerutu Zeean dalam hati.
"Hah... Aku hampir mati mematung,, syukurlah kalau bu Jasmin tidak jadi mengajar,, haaahhh leganya xixix.........". -,celoteh Bia cekikikan."Zee pulang nanti mampir ke Alfamart yukk, mau beli sesuatu". -,lanjut Bia menatap Zeean dengan senyuman lebarnya.
"Hmmm... Bolehh". -,jawab Zeean singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAZEEAN
FantasíaCerita fiksi fantasi ini menceritakan sebuah kutukan spiritual yang mana ini bisa menjadi kelebihan Zeean atau kekurangannya. Namun, kisah haru biru ini sungguh tidak mudah terlupakan dalam sebuah perjalanan hidup Zeean.