maaf ya seng telat up
soalnya banyak tugas
꧁BAB 2꧂
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
di depan gerbang sekolah Hani menungu Bang Dewo menjemputnya tiba tiba ada seseorang memanggil Hani dari belakang.
"Hann"teriak seseorang dari belakang Hani.
"eh"ujar Hani sambil menoleh ke belakang.
"lu masi inget gua gak"tanya cowok itu.
"Calvin kan"ujar Hani sambil menunjuk Calvin.
"yaapp masi inget gua ternyata lu ya"balas Calvin dengan muka penuh semangat.
"mana bisa lupa gua,tiba tiba ngechat gua malem malem lagi"ujar Hani sambil memutar bola matanya.
"hehe ya maap,belum di jemput lu ni"tanya Calvin sambil memandang wajah Hani.
"lu liat gimana"jawab Hani dengan tatapan sinis ke Calvin.
"belum ,mau gue anterin apa"tanya Calvin.
"gausah lah orang abang gua dah otw kok"jawab Hani.
"yaudah gue temenin ya di sini"ucap Calvin sambil memandang awan di langgit yang begitu indah.
"ngapain lu nemenin gua segala"tanya Hani dengan menoleh ke arah Calvin .
"salah ya cantik?"ujar Calvin yang langsung membuat pipi Hani memerah.
"eum gak juga si"Hani yang menahan salting pun langsung menoleh ke lawan arah.
"ck apaan si ni anak baru kenal juga dah bikin gua baper,eits gaboleh salting Hani tahannn "gumam gadis itu dalam hatinya.
*bermm Bang Dewo pun sampai di depan sekolah hani dengan mengendarai montor cb 100 kesayanganya itu.
"lama banget sii bangg ampir sejam aku nunguin abang"ujar Hani dengan muka masamnya.
"ya maap Hanii tadi abang berhenti di pom bentar ngisi bensin"jawab Bang Dewo dengan suara lembutnya.
"iya iya udah ayo pulang"ujar Hani dengan muka cemberut.
"eh bentar ini temen kamu??"tanya Bang Dewo sambil menghadap ke Calvin.
"bukann bangg"jawab Hani sambil memutar bola matanya.
"kalo bukan temen siapa dongg kok nemenin kamu di depan gebang"goda Bang Dewo yang membuat Hani tambah bet mood.
"apasih bang udahlah ayok pulangg"ujar Hani yang membuat Calvin senyum senyum sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Yang Tak Sama
Romansa"bukan tentang cinta atau tidak, tapi seasik apapun kita, sedekat apapun kita, perbedaaan iman akan menjadi alasan utama perpisahan kita" "sekarang adalah titik untuk melepas semua yang bukan milikku saat ini walaupun semua terasa berat tanpamu. kar...
