tiga : Aku mungkin tidak sebaiknya pergi ke sana

87 13 0
                                    

"Jadi, pembagian tugasnya bagaimana, Yewon?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi, pembagian tugasnya bagaimana, Yewon?"

Aku menoleh ke arah Kevin yang langsung memasang cengiran lebar saat pandangan kami bertemu. Pemuda Moon ini selalu senang menggodaku dengan gombalannya yang basi.

"Kamu dan Yunho kerjakan nomor satu sampai enam. Eunseo tujuh sampai sembilan. Punyaku nomor sepuluh, esai dan menyelesaikan gambarannya," jelasku yang ditanggapi anggukan oleh mereka. "Kerjakan sekarang, nanti akan ku periksa agar nanti tidak ada pertanyaan boomerang untuk kita."

"Baik, ketua!" Eunseo memberi hormat kepadaku.

Aku tersenyum lalu kembali fokus mengerjakan bagianku. Tugas Bahasa hari ini adalah mempresentasikan jawaban dari soal yang diambil dari beberapa biografi tokoh terkenal. Kelompoknya disusun berdasarkan posisi duduk, maka otomatis kami berempat menjadi satu kelompok.

"Yunho,"

"Ada apa, Yewon?"

Beruntung Kevin dan Eunseo terlalu fokus dengan tugas masing-masing sehingga tidak menyadari bahwa untuk pertama kalinya aku mengajak bicara Yunho duluan.

"Kacamatamu bagaimana?" tanyaku kemudian.

Pertanyaanku mungkin tidak disangka oleh Yunho, karena responnya untuk beberapa detik pertama adalah terdiam dengan tatapan heran.

Namun kemudian dia mengangguk sambil tersenyum. "Sudah tidak apa-apa. Aku pakai yang lama."

"Minusnya sama?" tanya Eunseo.

"Ya."

"Kamu tampak lebih baik dengan itu," celetuk Kevin yang membuatku dan Eunseo mengangguk hampir bersamaan. "Hanya menurutku, tapi yang kemarin bingkainya tampak tebal."

"Kalau begini terlihat lebih simpel," tambah gadis di sebelahku. "Bukan begitu, Yewon?"

Yunho mendadak melihat ke arahku, sehingga dengan gugup aku mengangguk saja. Entah mengapa sejak kejadian di perpustakaan kemarin, aku selalu merasa berdebar saat berada di dekatnya.

"Jepitan rambutmu juga bagus, Eunseo. Persis seperti orang gangguan jiwa yang kulihat di televisi kemarin," seloroh Kevin.

Aku dan Yunho sempat bertatapan sebelum kompak melihat ke Eunseo yang terlihat siap menerkam Kevin.

"Sialan, Moon Kevin gila!"

***

Jam istirahat pun tiba setelah dua jam kami belajar. Kantin mulai ramai saat aku meninggalkan tempat itu dan langsung menuju taman belakang untuk menggambar.

Srakk!

Brukk!

"Ah, lemah sekali. Bangun, pecundang. Kalau bajumu kotor, guru akan curiga."

Behind : All About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang