Happy reading 💟🦕
Kalian gimana kabarnya? Baik?
Selalu jaga kesehatan ya!
Kembali lagi di lapak Alvian😘 mungkin di sini ada yang baru menemukan cerita ku?
Kenali aku Muna, kalian bisa panggil aku Al atau Muna.
Yang sudah dapat buku AN, gimana ending nya? Yang paket nya belum sampai, tunggu sebentar lagi, ya.
Yang ketinggalan PO kemaren, buku AN masih bisa di pesan kok. Ayokkkkkk di beliiiii😚🤗 Di bukunya kan ada ekstra part, diary Alvian, surat digital Alvian dan yang pastinya ending di buku tidak mengecewakan, semoga.😍🥰
Ada pertanyaan?
Seperti biasa, Voment sebanyak-banyaknya biar cerita Alvian s2 tetap berlanjut 😚🤗 kayak gak asing la kalian dengan kalimat ini:
Voment kalian semangat penulis.🍭🍓Dan yang belum follow, boleh la di follow dulu akun mommy empat Al ini😁
*Sudah jadi mamak aja, nih#munaasiksendiri😓
Maaf, ya. 🙏
Okay, deh!
#welcomealviannero
Ceklek
Seorang anak laki-laki membuka pintu kamar dengan sangat perlahan, lalu ia masuk ke dalam kamar seraya menyeret boneka semangka nya yang berbentuk segitiga. Tak cuma itu, boneka tersebut memiliki dua kaki, tangan, mata dan juga bibir yang berbentuk senyuman.
Boneka semangka nya. Cr: pin
Kemudian, ia menghampiri pria paruh baya yang sedang tertidur pulas, di atas kasur king size. Dengan posisi menyamping ke arah jendela, yang tirai nya belom di buka. Padahal, fajar sedikit terlihat dari celah-celah tirai itu.
Dia Alvian
Alvian Nero Azegara, anak lelaki yang sangat di sayangi oleh keluarga Azegara.
Lelaki itu naik ke atas kasur, dan membiarkan boneka semangka nya, tergeletak di lantai.
"Daddy," bisik Alvian. Seraya telunjuk mungilnya menusuk pipi Difta yang mulai terusik akan perbuatan si Bungsu.
Difta membuka matanya perlahan-lahan agar mengetahui siapa orang yang telah mengusik tidurnya. Dan, dapat ia lihat ternyata adalah putranya sendiri. Di saat pria itu membalikkan badannya ke samping bagian kanan, di mana Alvian tengah tersenyum ke arah nya.
"Nak?!" seru Difta dengan suara parau, bangun tidur. "Kenapa, hm?"
Bukan nya menjawab, Alvian malah naik ke atas perut Daddy nya, dan duduk. "Vian haus Daddy. Pengen juice strawberry," pinta nya dengan tatapan memelas.
Mata Difta melirik ke arah jam dinding yang jarum jam menunjukkan pukul 04:55 menit.
"Harus sekarang? Masalah nya ini masih terlalu pagi, dek." Tangan Difta mengusap punggung Alvian lembut.
"Iya, sekarang Daddy." Kepala Alvian sedikit menunduk, dengan jari yang bertautan. "Kalau Daddy nggak mau? Nggak papa!"
Di saat anak lelaki itu ingin turun, dari atas perut Daddy nya, segera Difta tahan. Kalau sudah begini, bagaimana bisa ia menolak permintaan si bungsu.
"Iya, Daddy buat kan." Mendengar jawaban dari sang Daddy, Alvian tersenyum sumringah. Bahkan, tanpa pikir lagi ia mendaratkan bibirnya ke pipi Difta.
Mendapatkan hadiah ciuman dari putra bungsunya, Difta menurunkan Alvian dari atas perut nya. Kemudian, ia menciumi seluruh bagian wajah Alvian. Puas mencium si bungsu, jari jemari nya ia gunakan untuk menggelitik ketiak, leher dan dada Alvian.
Membuat sang empu tertawa lepas, karena geli. Begitu pun dengan tuan besar Azegara tersebut, mendengar tawa putra nya dia juga ikut tertawa.
Alvian adalah cahaya yang sangat indah, di kehidupan Azegara.
TBC.
Menurut kalian gimana?
Pendek?
Jangan lupa voment 🦕💟
Semoga suka dan selamat membaca kisah Alvian lagi.🍓🍭
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVIAN: Bungsu Azegara
Teen FictionBrotheship 🦕💟 NO BXB "Jangan menyerah dengan apa yang sudah kita mulai." _Azegara Sekuat apapun kita menahannya, jika takdir menyuruh dia untuk pergi, kita yang di tinggalkan bisa apa? _Azegara Alvian Nero Azegara! Anak lelaki bertubuh kecil, da...