05

66 6 0
                                    

"Mas Arta Larii

"Mass larii  Mas  jangan  Peduliin aku

"Mas Arta tolong jagain abang-abang  yang lain sama adek-adek juga , Azka sama Mas Arzan Nyusul bunda sama Ayah yah

" Mas Arta Azka ngk kuat buat bertahan Azka pergi yahh

"Mas Arta

"MAS ARTA

"AZKA ARZAN". Teriak Arta yang  terbangun dari tidurnya dengan tubuh yang dibasahi oleh keringat serta wajahnya yang keliatan pucat dan panik

"Mas Arta kenapa kok kayak panik gitu".tanya Arjuna yang kaget melihat tingkah Arta

" Arta lalu bangkit dari kasurnya dan lalu menghampiri Arjuna"

"Jun Azka sama Arzan mana mereka kemana Jun".Tanya Arta dengan ekspresi panik yang membuat Arjuna keliatan bingung

"Mas Arta kenapa tiba-tiba nanya Azka sama Arzan".Tanya Arjuna yang heran melihat Arta yang benar-benar terlihat aneh

" Arta pun lalu segera berlari keluar dari kamar dan hal itu tentu membuat Arjuna semakin bingung "

"Loh Mas mau kemana".tanya Arjuna kepada Arta namun tak ada jawaban dari sang Arta melainkan sebuah kebingungan yang semakin menjadi

" Arta terlihat panik dan segera mengecek satu persatu kamar adik-adiknya namun ia tidak melihat keberadaan Arzan dan Juga Azka sehingga ia mulai mencari mereka berdua di balkon, teras, ruang tamu bahkan di belakang rumah namun ia tidak menemukan Arzan dan juga Azka "

"Arta pun mulai berlari keluar dan mulai pergi  ke rumah pohon yang ada di samping rumah mereka ia mulai berlari ke sana dan mulai mencari Arzan dan Azka namun ia tidak melihat keberadaan Mereka berdua "

"ARZAN AZKA KALIAN DIMANA".teriak Arta yang benar-benar panik dan sangat khawatir dengan mereka berdua

"Mas Arta nyariin kita berdua". Ucap Arzan yang tiba-tiba sudah ada dibelakang

" Arta lalu menghampiri mereka berdua dan mulai memarahi mereka berdua "

"Kalian tau ngk mas tuh benar-benar khawatir sama kalian kalau terjadi apa-apa sama kalian gimana".ucap Arta yang memarahi Arzan dan juga Azka

"Mas Arta kita ngk kemana-mana kok kita tadi cuma lagi main ditaman aja".sahut Azka dengan wajah bingung karna jarang sekali Mas Arta  semarah ini dan sepanik ini

"Iyah Mas aku tadi sama Azka ketaman doang kok ngk kemana-mana lagian kita juga ngk kenapa-napa".Balas Arzan yang ikut memperjelas perkataan Azka

"Kalian tuh kalau kemana-mana itu harusnya pamit sama mas jangan langsung pergi gitu aja kalian tau ngk mas tuh ngk mau  hal buruk terjadi sama kalian dan mas juga ngk mau kehilangan kalian".ucap Arta dengan mata yang berkaca-kaca

"Mas Arta kenapa tiba-tiba kayak gini Mas kenapa? Mas jangan sedih dong kita ngk bakal pergi kok dari mas Arta".ucap Arzan yang mulai khawatir melihat Arta yang meneteskan airmatanya

"Mas maafin kita yah kita janji kok ngk bakal ngulangi kejadian yang sama dan kita kalau pergi juga bakal pamit sama Mas Arta tapi Mas Arta jangan sedih lagi yahh kalau kayak gini aku juga sedih karna udah buat mas jadi khawatir dan panik gini".ucap Azka kepada Arta

"Arta pun lalu memeluk kedua adiknya itu sambil menangis"

"Jangan tinggalin Mas yah, Mas ngk mau kehilangan kalian berdua bagi Mas kalian berdua adalah raga Mas".ucap Arta sambil memeluk kedua adiknya itu secara erat-erat

"Tolong jangan pergi mas ngk mau kehilangan kalian berdua".ucap Arta yang masih memeluk mereka berdua

"Mas kita ini ditakdirkan bertujuh dan akan tetap bertujuh lagian kita ngk bakal pergi dari Mas Arta kok".ucap Arzan yang membalas pelukan sang kakak

"Iyah Mas kita tuh ngk bakal kabur atau lari dari Mas karna kita itu tetap bakal bertujuh".balas Azka yang juga ikut membalas pelukan Dari Arta

"Makasih, Makasih akan selalu tetap ada di sisi Mas".ucap Arta yang kembali tersenyum dan melepaskan pelukan tersebut

"Jangan pulang sebelum dipanggil yah".ucap Arta yang lalu di anggukan oleh Azka dan Arzan

"kita ngk bakal pulang sebelum dijemput kok Mas".ucap Arzan yang membuat mereka bertiga tersenyum

"Bener kata Mas Arzan kita berdua bakal janji kok sama Mas Arta kalau kita ngj bakal pulang sebelum dijemput".sahut Azka yang mulai tertawa






" Namun apakah semua itu akan benar-benar terjadi entahlah takdir tak ada yang tau jika benar itu terjadi maka Tujuh jiwa di dalam Tujuh raga itu benar namun jika tidak maka ketujuh jiwa itu kehilangan raga mereka"











~TO BE CONTINUED~

VOTE
SHARE
COMMENT

THANK YOU

Tujuh Jiwa (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang