Bab 28

891 38 1
                                    

Karena lelah dia pun duduk di pinggir kolam dengan kaki yang di masukan kedalam air, tapi sebelum itu dia sudah mengangkat celananya agar tidak terkena air.saat sedang bermain air rehan tidak menyadari kalau Gilang sudah ada di sampingnya.

"Ternyata kamu beneran rehan" ucap Gilang yang membuat rehan terkejut.

"Apa maksud kamu?" Yang belum menyadari akan kodisi Gilang saat ini.

"Kare.... Karena dulu ada seorang anak kecil yang lagi nangis karena di tinggal oleh kedua orang tua ke luar negri, padahal anak itu sudah SMP tapi kelakuan seperti anak kecil"

Deg

Perkataan Gilang seperti menyindir dirinya karena jujur dulu dia juga seperti itu, namun dia segera menyelisir rasa terkejutnya dengan wajah datar.

"Kenapa bukannya benar?"

"Benar apanya saya nggak tau apa yang kau bicarakan"

"Rehan, rehan kamu itu sangat pandai berbohong dari dulu,, dengarkan aku?" Ucap Gilang dingin dan memutar tubuh rehan untuk menghadap dirinya.

Glek

Rehan melihat melihat pandangan yang begitu sempurna bahkan dada bidang berwarna putih dan perut kotak kotak yang ada delapan roti sobek membuat rehan merasa lemas.

Dan....

"Emakkkk!! Kenapa itunya semakin besar? Emakkk aku takut di perk*sa sama gilangg!!" Teriak rehan dan hanya bisa berteriak dalam hati.

"Kenapa hm? Apa kamu terpesona akan ketampanan ku? Lihat tubuhku semakin bagus apa lagi ini" goda Gilang sambil mengelus tonjolan di balik celana dalam nya karena dia berniat untuk berenang.

"Cihh"

"Sudahlah rehan, kamu tidak perlu mengelak lagi, aku tah kalau kamu adalah rehan bukan Leon., Karena aku tau betul seperti apa sahabat ku rehan, jadi jangan sembunyi lagi re"

Huuufffhhhh

Rehan menghela nafas panjang, mungkin dia memang harus jujur karena percuma juga di sembunyikan lagi.

"Ya!! Aku memang rehan, rehan yang kalian sakit tujuh tahun yang lalu, dengan tidak manusianya, kalian bahkan memperlakukan ku seperti seekor anjing untuk pelampiasan kalian" ucap rehan langsung berdiri dari duduknya.

Mendengar apa yang sudah di katakan oleh rehan membuat hati Gilang tersayat ribuan pisau, dia memang sangat menyesal karena dulu memperlakukan rehan tak manusiawi.

Dia pun langsung bersimpuh di hadapan rehan dengan kedua tangan di satukan di depan dadanya. Dia benar-benar meminta maaf kepada rehan.

"Rehan, maafkan aku, kamu tau kan saat itu aku juga tersulut emosi, dan apa lagi saat itu kami masih remaja yang hanya tau akan s*x saja tidak memikirkan akan hal lain"

"Sudahlah lupakan saja aku tak masalah"

"Apa kamu mau persahabatan kita lagi"

"Entahlah aku tak tau" ucap rehan, entah kenapa dia tidak bisa berkata seperti ada hal yang mengganjal.

"Hm Rehan, kamu mau tidak menemaniku berenang, kamu tau kan dulu kamu sering menemaniku berenang"

"Dan kamu juga pernah berkata..kalau tidak salah berkata seperti apa yaa?" Ucap Gilang sambil memikir perkataan yang pernah rehan katakan kepada dirinya bahkan hal itu sebagai motivasi untuk dirinya menjadi seorang atlet renang.

"Aku akan selalu menemani mu sampai kamu bisa menjadi atlet renang terhebat di dunia" ujar rehan dan gilang yang tanpa sengaja mengucap kan secara bersamaan.

Sahabat jadi cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang