bab 52

508 22 0
                                    

Rehan begitu terkejut melihat sagar ada di kediaman rumahnya, karena setau dirinya dia tidak pernah memberi tau kepada siapa siapa tentang alamat rumahnya, dan kenapa sagar mengetahui rumah miliknya.

"Rehan, aku panggilin dari tadi kenapa tidak di jawab hm?" Tanya sagar kepada rehan karena dari tadi rehan hanya diam saja.

"Siapa kamu?" Ucap rehan. Berusaha menyembunyikan rasa keterkejutan nya melihat kedatangan sagar.

"Kamu gak usah sandiwara seperti itu rehan, aku aku tau kamu itu rehan, karena kamu itu tidak bisa berbohong," ucap sagar karena memang sudah tau semua tentang rehan.

Bruk

Sagar bersimpuh di hadapan rehan, dia benar benar ingin menikahi rehan karena dia tidak mau miliknya di miliki oleh orang lain.,

"Rehan maafkan aku selama ini yang sudah menyakiti kamu, aku mohon rehan berikan aku kesempatan kedua" ucap sagar.

Sagar lantas merogoh celananya dia mengeluarkan sebuah kotak berwarna merah, yang membuat rehan diam tak bersuara.

"Rehan Will you marry me??" Ucap sagar yang masih berlutut di depan rehan, sedangkan rehan seperti patung tak bergerak sedikitpun karena dia masih syok dengan tindakan sagar kepada dirinya.

"Rehan. Diam kamu adalah jawaban atas semuanya dan besok kita akan menikah di luar negri" ucap sagar kembali membuat rehan terkejut sekaligus melotot karena mendengar perkataan sagar yang terakhir.

"Apa maksud kamu?" Tanya rehan.

"Kita akan menikah besok" dengan enteng sagar mengatakan itu kepada rehan, bahkan seorang yang berada di balik pintu hanya bisa senyum sendiri.

"Maaf saya tidak bisa menerima tawaran kamu untuk menikah dengan mu"

"Rehan aku tidak suka menerima penolakan, mau tidak mau besok kita menikah"

"Kenapa kamu maksa?" Ucap rehan kesal karena sagar memaksa dirinya untuk menikah dengan sagar.

"Terserah aku lah, pokoknya kita besok nikah jika tidak aku akan buat kamu hamil lagi" ancam sagar yang membuat rehan bungkam. 

Melihat hal itu sagar terkekeh geli melihat tingkah rehan yang terlihat sangat imut. Lalu dia mendekati Rehan calon botinya itu saat dia akan mencium bibir rehan langsung di cegah.

"Apa apaan ini" ucap Rizal yang melihat anaknya akan di cipok pun langsung menghentikan mereka .. dan membuat sagar mengurungkan niatnya untuk mencium bibir rehan.

"Siapa kamu hah? Berani beraninya ingin mencium anakku hah?" Ucap Rizal dengan ketus.

"Salam calon mertua kenalkan saya adalah calon suaminya boti rehan, dan aku meminta restu kepada ayah mertua untuk menikahi anak ayah"

"Tidak saya tidak mengizinkan kamu menikahi putraku karena dia sudah aku jodohkan dengan laki-laki lain yang lebih baik dan lebih dari segalanya"

"Sedangkan kamu, kamu hanya menyakiti putraku saja"

Hiksss... Hiksss... Hiksss

Sagar menangis tersedu-sedu dia merasa sakit mendengar ucapan ayah mertuanya yang sangat menyakitkan.

"Heh kamu kenapa nangis jangan nangis disini sana pergi"

"Ayah tega memisahkan aku dengan anak ayah? Padahal sebelum rehan pergi kami sudah ng3w3 dan rehan sangat menikmati tapi ayah tega menghancurkan kebahagiaan kita, padahal niat kami setelah menikah ingin membuatkan ayah cucu.. hiksss ,, hiksss" ucap sagar dengan sedih membuat orang yang melihat itu merasa lucu.

Sedangkan rehan dia menutup mukanya menggunakan tangan, dia merasa malu dengan apa yang di katakan sagar.

"Rehan apa benar yang dikatakan sagar?" Tanya Rizal memastikan apa yang di katakan oleh sagar tidak benar.

Namun rehan bukannya menjawab dia palah memalingkan wajahnya ke arah lain dan dengan gugup dia menjawab.  "Ti-tidak yah"

"Kamu bohong rehan, lihat hidung kamu merah jika berbohong kamu juga sebenarnya mencintai ku kan?"

"Ti-tidak" lagi lagi rehan menyangkal semua itu dan membuat hidup rehan semakin merah.

Rizal yang baru mengetahui pun terkejut ternyata saat anaknya berbohong hidung putranya menjadi merah, dia menghela nafas panjang.

"Rehan menghadap ayah!" Titah Rizal kepada sang putra.

Rehan pun menatap ke arah ayahnya dia terdiam malu kepada ayahnya karena ketahuan berbohong.

"Rehan, jawab jujur apa benar kamu mencintai sagar?"

Rehan diam jika dia berbohong hidungnya semakin merah jika dia jujur dia takut ayahnya marah kepada dirinya, karena ayahnya menginginkan dirinya menikah dengan laki-laki pilihannya.

"Jawab rehan"

"Iya yah, rehan mencintai sagar" ucap rehan terpaksa mengungkapkan cintanya kepada sagar.

"Sejak kapan kamu menyukai sagar? Dan apa alasannya kamu menyukai dia?"

"Rehan menyadari perasaan itu saat rehan smp yahh.. saat itu.."

"Flashback*

Pada saat itu mereka baru saja menyelesaikan olahraga. Dan pada saat itu semua murid laki-laki semua berganti baju dan madu di tepat itu.

Tersisa lima sekawan yang belum berganti pakaian padahal sebentar lagi jam pelajaran berikutnya akan di mulai tapi lima sekawan itu belum berganti.

"Rehan, cepet buka pakaian mu kita mandi bareng karena sebentar lagi jam pelajaran" ucap sagar. Pria yang entah kenapa selalu peduli kepada rehan.

"Hm iya"

Degh

Jantung Rehan berdetak kencang saat melihat sagar tak memakai sehelai benang pun dia mandi, bahkan sagar sendiri tidak menyadari kalau rehan sedang menatap sagar.

Kejadian itu membuat rehan saat bertemu dengan sagar selalu salah tingkah, dan saat dimana dia sedang di bully oleh temennya.

Byur

"Sudah berapa kali aku peringatkan jauhi Sagar dan temen yang lain, karena kamu tidak pantas bersama dengan mereka" ucap seorang wanita.

"Lakukan tugas kalian" ucap wanita itu kepada temennya.

Saat temen temen mereka akan memukul rehan menggunakan balok kayu, sebuah punggung menghalanginya dan membuat balok kayu itu tidak mengenai rehan melainkan mengenai seorang yang melindungi rehan.

Seorang pria itu berbalik dan menatap mereka satu persatu dengan tatapan yang sangat tajam, karena pria itu adalah geng sekolah yang terkenal akan nakalnya bahkan pakainya acak acakan.

"Sagar kamu tidak apa apa? Maafkan temen temenku yang memukul mu, lagian kenapa si kamu lindungi dia?" Ucap wanita itu.

"Pergi...!!" Bentak sagar kepada ke empat wanita itu. Empat wanita itu yang di bentak oleh sagar pun segera pergi dari hadapan sagar.

Melihat mereka sudah pergi, Sagar berbalik arah menghadap ke arah rehan yang sedang meringkuk dengan baju yang sudah basah.

"Kamu tidak apa apa kan?"

Sahabat Jadi Cinta  ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang