5. Kerja Kelompok (full)

1.1K 6 2
                                    

Setelah minggu yang cukup melelahkan walaupun mengasyikan juga sih sebenernya, tapi imbasnya ketika aku bangun tidur di senin pagi badanku agak capek karena kemarin seharian beraktifitas. Rasanya seperti enggan aku meninggalkan kasur empuk ini.

“Aryaaa bangun woyy, telat ntarr lohh” terdengan suara Rima yang berteriak dari luar kamar.
“iyaaa udah banguuunnn” aku berteriak menjawab Rima.

Dipikir pikir udah kaya saudara beneran aja aku dan Rima, padahal kita baru aja ketemu belum lama. Aku juga bersyukur Rima bisa menerimaku di sini. Setelah bengong dan mengumpulkan nyawa sejenak, aku langsung beranjak dari kasur untuk mandi dan siap siap ke sekolah.

Sampai di lantai bawah ternyata Tante Ratna sudah pulang dari luar kota semalam, katanya ia sampai di rumah tengah malam. Aku salut sekali dengan Tante Ratna, baru pulang tengah malam paginya langsung berangkat kerja lagi, benar benar wanita yang pekerja keras, sementara aku aja masih merasa kurang tidur padahal semalem aku tidur cepet sekitar jam sembilan malam.
Kita bertiga pun berangkat bareng menuju ke sekolahan, tak lupa tante memberiku seragam akuntansi yang baru buatku. Akhirnya sekarang aku tidak perlu pakai rok span ketat lagi, karena sudah diganti celana panjang biasa.

Makin lama aku semakin nyaman sekolah di tempatku sekarang. Semua teman dikelasku juga sangat baik, tapi secara tidak sadar aku mulai terbawa ke kehidupan cewek karena setiap saat aku selalu bersama mereka, bahkan gurunya pun semua cewek untuk yang kelas dua. Semenjak aku pindah kesini aku juga blum pernah kenalan sama anak cowok ataupun punya temen cowok.

Setelah beberapa minggu aku juga mulai mengikuti pembelajaran tentang akuntansi di kejuruan sekolah ini. Aku mulai mengejar ketertinggalanku tentang materi materi akuntansi yang sebelumnya tidak pernah aku dapatkan di sekolah yang dulu.

~

“rim ini tuh gimana sih maksudnya”
“yang mana?”
“ini loh cara ngitung suku bunga ini”
“ohh gampang aja, tinggal ngikutin rumus”
“ya itu mah aku tauu”
“trus?”
“tapi gak ketemu angkanya”
“gak ketemu?, emang angkanya ilang hahaha”
“eh serius rim”
“ehhh des, kita kerja kelompok yok ntar siang di rumahku” tiba tiba Rima berbicara ke arah Desi.
“ide bagus tuh, aku juga masih bingung nih buat yang soal nomer delapan” sahut Desi. 
“oke deh, sekalian ada yang masih blum paham juga soalnya bocah satu ini” ucap Rima sambil menunjuk ke arahku.
“hehe iya des, aku juga blum paham”
“yaudah dirumah mu kan rim” sahut Desi.
“oke deh”

Tepat siangnya sepulang sekolah, Desi ikut pulang satu mobil dengan aku, Rima, dan Tante Ratna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tepat siangnya sepulang sekolah, Desi ikut pulang satu mobil dengan aku, Rima, dan Tante Ratna. Tanpa istirahat Desi dan Rima langsung membuka buku mereka dan mulai mengerjakan soal soal latihan.

“buset tumben banget pada rajin gini” ucapku ke mereka.
“ya iya lah kan bentar lagi uts” sahut Rima.
“hah emang iya bentar lagi uts?” tanyaku.
“lah kemana aja woyyy, buset nih bocah di sekolah pikirannya ditinggal apa gimana sih” timpal Desi.

Lalu diikuti tawa mereka berdua kepadaku.
Seketika aku langsung mengeluarkan buku pelajaranku juga untuk ikut belajar kelompok.

“kalo gitu aku juga mau ikut, soalnya aku banyak yang belum paham tentang pelajaran akuntansi rim”
Ketika kita bertiga baru mulai belajar kelompok Tante Ratna datang membawakan es jeruk segar dengan beberapa cemilan yang ada di toples kaca.

“aduh pada rajin banget nih murid murid ibu.. nih biar tambah semangat belajarnya”
“makasih tante” ucapku dan Desi.
Lalu kita bertiga belajar dengan hikmat dan intens guna persiapan uts yang sebentar lagi akan diadakan. Tak terasa sudah hampir satu jam kita bertiga belajar dengan serius.
“yak sekarang waktunya quiz... yeeeee” tiba tiba Rima berteriak.
“hah kuis?” tanyaku.
“iya dong biar seruu, emg kamu gak bosen belajar gitu doang?” jawab Rima.
“setujuuu, gimana kalau ada hukumannya juga biar tambah seruu!!” sahut Desi.
“ide bagus tuh, kamu setuju kan Arya?” tanya Rima ke aku.
“iya deh aku ngikut aja” jawabku.
“kalau gitu apa hukumannya des?” tanya Rima lagi.
“gini aja, hukumannya buat yang peringkat terakhir harus nurutin apapun yang diminta dua orang lainnya, sampe maghrib nanti, gimana?”
“oke, kamu gimana Arya?” tanya Rima ke aku.
“oke siapa takut” kataku dengan tegas walaupun aslinya aku rada gak yakin bisa menang.

Setelah kesepakatan itu kita bertiga lalu mengerjakan soal latihan yang ada di modul sebanyak sepuluh soal. Aku berusaha sebisaku agar bisa menjawab semuanya dan gak kalah. Jujur rada berat menang melawan Rima, tapi targetku cuma tidak kalah dengan Desi. Sesuai dugaanku Rima jadi orang pertama yang selesai mengerjakan soal soal tersebut, kemudian diikuti oleh aku dan Desi yang selesai secara bersamaan.

“terus gimana ini kita ngeceknya kalau bener pa salah?” tanyaku ke Rima dan Desi.
“tenang aja tinggal kita tanya aja sama Bu Sinta lewat chat.”
“ohh oke deh” sahut Desi.

Lalu Rima satu satu memfoto jawaban kita beratiga dan mengirimkannya ke Bu Sinta agar dinilai. Gak perlu waktu lama, Bu Sinta langsung mengirimkan hasil kita bertiga. Hasilnya Rima benar 10, Desi benar 7 dan aku benar 5. 

“hahahahahahaa..!!!” tawa keras dari mereka berdua kepadaku.

Setelah mereka berdua puas menertawaiku dan aku hanya bisa pasrah dengan kekalahan ini. Desi berbisik sesuatu ke telinga Rima. 

“oke Aryaa hukuman pertama udah kita tentuin.” Kata Rima
“yaudah apa hukumannya?”
“hukuman pertama kamu harus bilang kita berdua cewek tercantik didunia hahahaha” kata Rima lalu diikuti tawa mereka berdua lagi.
“oke, kalian berdua adalah cewek tercantik di dunia ini yang pernah aku temuin bahkan lebih cantik dari artis korea. Udahh tuhh”
“nahh gitu dong, pinter..” kata Desi
“terlalu gampang gak sih des hukumannya?” sahut Rima
“iya sih, yauda hukuman kedua...” kata Desi.
“apa cepet” jawabku
“aku kangen sama Ayya” kata Desi.
“hah maksudnya?” tanyaku yang kebingungan.
“ya kamu ganti baju sana jadi Ayya”
“hahh yang bener aja Des..”  

~

Untuk kelanjutan ceritanya kalian bisa baca di karyakarsa. Karena belajar dari karya sebelumnya punyaku yang banyak diambil dan dijual tanpa izin, jadi dibuat berbayar agar bisa lebih menghargai penulis.

Tapi tenang kok harganya sangat murah cuma 20k kalian bisa akses 10 episode yg berarti 2k rupiah per episode.

selamat membaca.

Aku juga usahain tetep aka karya geratis yang aku upload di wattpad, jadi jgn lupa follow.

Bisa klik link di bio atau dibawah ini.
https://karyakarsa.com/Tyanaputri

Menjadi Cantik di Sekolah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang