part 34

7.5K 426 7
                                    

Ali pov

Kemaren adalah gari yang cukup menyenangkan aku dapat mengajak prilly jalan jalan setidaknya keadaan tidak secanggung sebelumnya biarpun prilly twrlihat lebih murung atau diam dan lebih suka melamun namun aku tidak mempermasalahkannya yang penting kita sudah bersikap biasa biasa saja

Hari ini aku pergi ke sekolah cukup pagi karena hari ini ada pelajaran olahraga dan aku adalah asisten guru OR well.. Itu sudah dimaklumi para murid karena setiap kelas ada perwakilannya dan aku lah perwakilan dari kelasku..

Jam pelajaran pun dimulai murid murid yang sedari tadi main di kelas sudah ku suruh ke lapangan tersisa 1 orang dikelas ini.. Gadis yang masih menempati hatiku sampai saat ini

"Prill.. Yuk ke lapangan.. Yang lain udah pada kelapangan tuh"

"Iya li bentar.. Ambil jaret dulu"

"Yaudah cepetan nanti aku yang dimarahin sama pak robert kalo lama lama"

"Iya.. Iyaa.. Bentarr. Nahh nih udahh.. Yuk ke lapangan"

Kita memulai aktivitas olahraga kamu dari pemanasan sampai pak robert menyuruh kita membagi tim untuk bermain basket well.. Inilah kejagoanku.. Mungkin ini juga terbilang salah satu talent ku.. Aku segera memilih tim.. Dan tentunya ada prilly di timku berhubung kita bermain gabung alian cowo cewe gabung

"Oper li oper"

"Shoottt"

"Goooaallll!!!"

Itulah teriakan teriakan yang menemani kita saat bermain dari tadi

"Prill shoot" ucapku kepada prilly yang sedang memegang bola.. I know she can do it.. Come on baby

"Happ" lompatnya dan.. Masukkk!!! Tim ali kembali mencetak score

"Yeyyyy yeyyy" teriak gadis mungil itu kegirangan aku tersenyum sambil menghampirinya

"Good job pri..." belom selesai mengucapkan kalimatku dia sudah memelukku duluan

"Liii.. Aku bisa main li.. Tadi kamu liat kan? Aku tadi nyetak skor" ucapnya kegirangan

"Emm.." ucapku menyadarkannya sebenernya bukan pengen dipeluk coman ini.. Satu kelas sampe pak robert pun merhatiin kita berdua sepertinya aku menyadarkannya

"E.. Ehh.. Maap maap kelepasan tadii.. Hehhe.. Maap ya lii.. G sengaja" ucapnya dengan gugup

"Gpp.. G usah minta maap kalii.. Santai aja.."

"Eh.. I.. Iya"

Permainan pun berlanjutt skor demi skor dilewati kulihat kearah gadisku yang terlihat seperti melamun atau bisa dibilang lagi bengong padahal jelas jelas bola sedang mengarah ke arahnya.. Aduhh prilly prilly aku berlari kearahnya

"Prillyyyyy awassss!!!!" teriakku yanh membuatnya tersadar namun entahlah karna bolot atau apa dia g menghindar melainkan tutup matanya dan berteriak

*

Ily pov

"AAAAAAAAA" teriakku

BUKK

Suara kencang itu membuat ku menyadarkan kesadaran ku.. Ku buka perlahan mataku yang sebelumnya terpejam.. Betapa terkaget kagetnya aku saat melihat ali yang sedang meringis kesakitan

"Aliiii???!!! Kenapa pake kesini segala sih? Kan jadi ginii.. Mana bagian yang sakitt.. Kamu mahh ahh.. Tau gitu aku aja yang kena" ucapku panik.. Aku hampir mengeluarkan air mataku namun kutahan karena banyak sepasang mata yang melihat

"Aku gpp kok.. Ciee kawatir" ucapnya masih sempat tersenyum manis kepadaku

"Gpp gimana sihh?? G mikir ya?? Kita ke UKS sekarang g pake ngebantah" ucapku tegas..

"Pak saya anter ali ke uks ya pak.. Kayanya olahraga kalo ini aku sama ali ijin deh pak.. Maklumin ya pak"

"Iya iya.. Udah sana kamu bawa alinya ke uks keliatan sakit banget tuh"

Dengan tergopoh gopoh aku membopong ali ke uks lumayan juga capeknya dan badan ali yang jauh lebih gede dariku sementara ali berserah penuh padaku lihat dia jalan aja g pake tenaga semuanya ada di aku.. Huh..

"Mananya yang sakit li?"

"Hati aku" ucapnya

"Ihh.. Ali seriuss.. Bercanda mulu ah kamu.."

"Aku serius tauu.."

"Tadi yang kena bola bagian mana?"

"Perut" ucapnya singkat dengan sigap aku membuka kancing seragamnya dan kulihat perutnya.. Memar... Seketika aku merasa bersalah dan tak disadari air mata yang sempat kutahan keluar

"Maafin aku ya.. Gara gara aku kamu.. Kamu.. Jadi kaya..."

"Sshttt ngomong apa si?? Mendingan aku yang kaya gini daripada kamu.. Kalo kamu tadi yang kena aku g bakalan maafin diri aku sendiri.. Karena biarin kamu kena bola itu.." lalu dengan lembutnya ia menghapus air mataku yang tadi semlat lolos tanpa ku kasi aba aba
"Jangan nangis yaa.."

Dengan sigap aku mengambil kotak P3K lalu ku ambil zambuk dan kupakaikan obat itu ke perutnya dengan lemvut dan telaten ku olesi perutnya tak lama aku melihat ali yang sedang memegang kepalanya

"Kepala kamu juga sakit?"

"Ha? Enggak kok.. Ini tadi coman kebentor.. G seberapa udah yuk kita balik ke kelas"

"Ehh tunggu tunggu.. Bagian mananya yang kebentur?"

"Ini.." ucap ali sambil menunjuk bagian yang sakit, aku langsung memyuruhnya duduk lalu ku pijat pelan bagian kepalanya yanh sekit sedikit benjol memang.. Sesekali aku menaruh zambuk diarea tersebut agar proses pemulihannya lebih sakit

"Prill.."

"Apa?"

"Ini tuh g seberapa tau g sih? Aku pernah ngalamin yang jauhhhhhhh lebih sakitt.. Pokoknya sakit banget dehh.. Itu sih udah kek mo mati"

"Seriuss??? Ceritain ding ceritainn.. Pas kapan?"

"Disaat aku buat kamu nangis dan disaat kamu bilang kalo hububgan kita berakhir disitu.. Prill aku tau kamu masih g yakin akan perasaan aku.. Maafin aku kalo waktu itu ada salah.. Pleasee.. Prill aku g hisa kayak gini.. Aku tau kamu juga pasti masih sayang sama aku kan??? Ayolah prill.. Kita balikan aja.. Aku g bisa kayak gini terus" ucapnya yang membuatku termenung membeku.. Seolah olah aku menjadi mayat hidup seketika sekujur tubuhku ngilu.. Sesakit itukah?

"Maafin aku lii.. Bukannya gitu maksud aku" ucapku sambil menunduk.. Aku benar benar merasa bersalah

"Prill.. Aku bakalan kasi kamu waktu.. Sesuai yang kamu minta.. Kamu mau yakinin perasaan kamu.. Tapi aku mohon sama kamu.. Jangan ngejauh dari aku.. Dan please jaga hati aku.. Jaga perasaan aku.. Jaga mata kamu.. Aku g mau mentang mentang kita g ada status apa apa kamu bisa TP TP sama cowo cowo diluar sana.. Aku g mau ya.. Kamu bisa kan ngabulin permintaan aku"

"Aku usahain ya.."

"Janji?"

"Janji"

*
Haii haii.. Udah berapa minggu ya g post nih cerbung sekarang aku bikin target aja dehh kalo sampe vote g mencapai 100 aku g bakalan next.. Nunggu sampe 100 baru di next mangkanya.. Tinggalin jejakk.. Makasee readers

You're The One And OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang