Nasihat Daddy Kim

1.7K 269 4
                                    

Pagi hari di Mansion keluarga Kim, suasana begitu menyenangkan di ruang makan. Meja makan dihiasi dengan indah, di atasnya terdapat berbagai macam hidangan yang telah disiapkan oleh chef pribadi keluarga Kim. Kursi-kursi di sekeliling meja sudah terisi oleh mommy, daddy Kim, dan Jennie, sementara para pelayan berdiri siap melayani dengan penuh sopan.

Mereka menikmati sarapan pagi yang lezat sambil berbincang-bincang ringan tentang rencana hari itu.

"Sayang, mommy mendapat kabar dari aunty, Lisa semalam sakit," ucap mommy Kim pada putrinya.

Jennie menghentikan gerakan tangannya yang hendak membawa masuk makanan ke dalam mulutnya.

"Bukankah terakhir kali baik-baik saja, mom?" tanya Jennie khawatir dengan calon suaminya.

"Ya. Aunty bilang Lisa semalam terlalu lama menangis dan mungkin itu salah penyebabnya selain lelah pikiran dan fisik," jawab mommy Kim.

"Selepas sarapan pergi kunjungi calon suamimu, sayang. Daddy kasihan dengan Lisa. Dia adalah pria baik dengan berbagai cobaan yang dihadapinya beberapa waktu lalu. Kehilangan orang yang dicintai bukanlah perkara mudah, belum lagi dirinya harus bertanggung jawab atas putrinya dan jabatannya sebagai seorang CEO. Daddy tidak mungkin sanggup menghadapi situasi seperti itu," ucap daddy Kim memuji calon menantunya itu.

"Benar. Pergilah kunjungi calon suamimu, sayang. Hitung-hitung belajar untuk menjadi istri yang siaga saat suamimu sakit nanti dan kalian bisa belajar untuk mengenal satu sama lain," tambah mommy Kim.

"Ya, dad, mom, Jennie akan menjenguk dan merawat Lisa," balas Jennie.

"Sayang, bisa dengarkan ucapan daddy sebentar," ucap daddy Kim yang ingin menyampaikan sesuatu hal yang serius pada putrinya.

"Tentu, dad," Jennie menatap daddynya dengan serius, begitu juga dengan mommy Kim.

"Kamu tahukan bagaimana latar belakang calon suamimu? Dia pria yang baru beberapa hari lalu ditinggal pergi oleh mendiang istrinya, dan menyisakan seorang malaikat kecil cantik. Hal yang ingin daddy sampaikan adalah tolong bersabar dengan calon suamimu saat kalian sudah terhubung dalam ikatan pernikahan," daddy Kim menjeda ucapannya.

"Bersabarlah dengan sifat, sikapnya yang mungkin kedepannya masih terus terbayang-bayang dengan mendiang istrinya. Karena pada dasarnya bukan hal yang mudah menghilangkan sosok seseorang yang begitu berarti di dalam hidup kita. Daddy mengatakan hal ini bukan berarti memihak pada calon suamimu dan mengesampingkan perasaanmu. Daddy tetap orang pertama yang akan pasang badan saat kamu disakiti oleh siapa pun termasuk suamimu,"

"Daddy mengatakan hal ini untuk kebaikan rumah tangga kalian. Karena daddy, mommy, berharap ini adalah pernikahan pertama seumur hidupmu, sayang. Daddy dan mommy yang merencanakan perjodohan kalian pertama kali. Hal itu daddy dan mommy lakukan, karena kami tahu sosok calon suamimu. Kami percaya dia akan memperlakukan kamu dengan sangat baik dan mampu memberikan kamu kebahagiaan," sambung daddy Kim.

Jennie menatap daddynya dengan penuh cinta, berdiri dan memeluk tubuh cinta pertamanya.

Srek,,,

"Terima kasih, dad, mom. Jennie akan berusaha untuk bersabar dalam menghadapi Lisa, dan berusaha untuk menjadikan pernikahan ini yang pertama dan terakhir. Terima kasih, sudah menjadi orang tua yang selalu memberikan Jennie hal-hal baik. Love you, dad, mom!" lirih Jennie di dalam pelukan daddynya.

Chup,,,

"Sudah menjadi tanggung jawab kami, sayang. Daddy dan mommy, akan jauh merasa bahagia saat melihat kamu bisa merasakan kebahagiaan setiap waktu. Berbahagialah, sayang!" daddy Kim memberikan ciuman di kepala putrinya.

BROKEN WINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang