Gilang juga menahan kepala rehan di dada bidangnya membuat rehan tidak bisa berkutik karena tenaga Gilang terlalu kuat untuk dirinya.
"Rehan, rehan aku mau, aku mau keluar?"
CROTTTTT.....CROTTTT.....CROTTTTTTTT
Gilang mengeluarkan cairan putihnya yang sangat banyak sampai mengenai wajah, dan rambut rehan bahkan sisanya mengenai perut' Gilang.
"Makasih, akhirnya keluar juga"
"Sudah kan" ucap rehan dingin.
"Hm iya, ayok kita pulang, atau mau kita jalan-jalan dulu aku akan menemanimu kemanapun kamu mau" ujar Gilang.
Keduanya pun langsung bersiap untuk pulang ke kediaman tempat dimana rehan tinggal, karena hari sudah tengah hari jadi mereka harus pulang bisa di cariin.
Dan saat ini keduanya tengah berada di dalam mobil namun di perjalan pulang perut rehan berbunyi sangat keras membuat Gilang mendengar suara itu. Sedangkan rehan sudah merutuki perut nya yang berbunyi tidak tau tempat.
"Dasar perut sialan, bisa tidak bunyi tau tempat, kau sudah menurunkan harga diriku" batin rehan.
Gilang yang mendengar bunyi itu hanya diam saja tanpa bertanya kepada rehan, tapi dia sedang mencari tempat untuk mereka makan. Dan saat sedang lihat kesana kemari dia melihat tukang bakso, karena hanya itu dia pun menghentikan mobilnya, yang membuat rehan menatap ke arah Gilang.
"Kenapa?"
"Tidak pa-pa" ucap Gilang dia segera turun dari mobil dan dia berjalan ke arah pintu mobil sebelnya, dan dia membuka pintu lalu menyuruh rehan untuk keluar.
"Ayok keluar?"
"Mau ngapain?" Bukannya menjawab pertanyaan Gilang, rehan berbalik bertanya kepada Gilang.
Gilang pun memegang tangan rehan untuk keluar, rehan pun mengikuti apa mau Gilang, setelah itu Gilang membawa rehan ke tukang bakso.
"Duduk" ucap Gilang.
"Pak, bakso 2 mangkok ya sama es teh 2"
"Siap mas, tunggu sebentar ya?"
"Kenapa kamu membawaku kemari?"
"Pengen aja soalnya aku cape habis ngeluarin cairan jadi aku laler" ucap Gilang seadanya. Gilang tidak mengatakan kalau dia mendengar suara perut rehan, bisa bisa rehan si Uke manis malu, dan Gilang tidak ingin itu terjadi.
Mereka berdua pun kembali terdiam tanpa mengucapkan sepatah kata pun, lalu selang berapa saat bakso yang Gilang pesan sudah siap.
"Pak ini bakso nya" ujar tukang bakso sambil menaruh dua mangkok bakso dan dua gelas es teh di meja mereka.
Keduanya pun menikmati rasa bakso yang begitu nikmat, sampai membuat rehan ingin sekali menambah.
"Pak satu lagi ya?"
Perkataan rehan membuat Gilang menatapnya, namun sedetik kemudian dia tersenyum saat melihat cara makan rehan yang sama seperti dulu waktu mereka makan di kantin sekolahan.
Tanpa mereka sadari ada seorang yang memperhatikan mereka, dengan tatapan terkejut dan tak percaya. Bahkan air matanya sudah keluar begitu saja.
"Apakah dia...? Tapi tidak mungkin aku sendiri yang melihat jasadnya" tanpa mau mengganggu dia pun menjalankan mobilnya menuju ke mansion milik keluarga nya.
"Kenapa aku merasa ada yang memperhatikanku? Dan auranya seperti..." Batin rehan yang menengok kesana kemari. Namun, tidak menemukan adanya orang memperhatikan dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Jadi Cinta ( Tamat )
RomanceKelima sahabat yang saling melindungi dan menyayangi layaknya seorang sahabat, karena persahabatan mereka sudah terjalin dari mereka bangku smp. Dan mereka berlima harus terpisah setelah lulus SMA, jadi tidak ada waktu untuk sekadar bertemu, apa l...