Happy Reading🧡
Cerita ini hanya fiksi tidak ada kaitan dengan RL para tokohnya!
Be smart and enjoy guys✨✨Sebagai anak teknik, banyak yang menganggap hal itu tidak cocok disandang oleh dirinya. Bagaimana tidak? Anak teknik yang biasa dipandang sebagai badboy sangat berbanding terbalik dengan looknya. Ia terlihat lebih kalem dan polos sehingga banyak yang bilang ia tertukar dengan adik bungsunya Hyunmin. Hyunseok memang tidak sesempurna abangnya, juga tidak sekuat Hyunmin. Bahkan kalaupun disandingkan dengan Dohyun, ia merasa minder. Ia selalu mempertanyakan jati diri apa yang menonjol pada hidupnya.
Hyunseok bukanlah anak pendiam, bukan pula anak yang begitu aktif. Ia memang dikenal riang dan friendly, tapi dia hanya memiliki sedikit teman di kampusnya. Aneh memang. Seharusnya, tipe seperti Hyunseok adalah orang yang mudah memiliki banyak circle pertemanan. Sayangnya, teman-teman satu jurusannya banyak yang enggan berteman baik dengannya. Mereka hanya berteman sebatas formalitas sapaan. Teman-temannya banyak yang menganggap Hyunseok adalah sosok yang nerd dan tidak sesuai dengan gaya berteman mereka. Banyak dari teman jurusannya yang bergaya hidup bebas, merokok dan minum sudah menjadi asupan sehari-hari. Bahkan sex, balapan liar, dan tawuran bagai kegiatan rutin di gelapnya malam. Miris memang dengan anak muda zaman sekarang, itulah yang menyebabkan ia tak mau mengikuti teman-temannya. Hanya satu orang dari jurusannya yang bersahabat baik dengan Hyunseok, Jeonhyun.
"Buset bang, jam segini udah jadi aja sarapannya. Bangun jam berapa sih bang?"
Mendengar suara adiknya membuat Hyunbin menoleh ke arah Hyunseok.
"Abang kebangun gara-gara lapar jadi sekalian masak buat kalian, ini bekalnya tinggal masukin ke wadah doang."
"Yaudah gua aja yang nata bekalnya, abang balik aja tidur. Ini masih pagi banget bang, gua aja masih mau mandi."
"Ya kan biar kamu juga nggak buru-buru nyiapin semuanya. Biasanya juga kamu yang masak, kita bertiga yang tinggal makan. Kali ini gantian abang yang masakin kalian."
"Ya kan biar mengurangi beban kalian makanya Hyunseok yang masak."
"Beban apaan sih, ngelantur dah. Sana mandi dulu biar seger."
Hyunseok menuruti perkataan abangnya. Ia bergegas mandi dan bersiap-siap untuk bimbingan skripsi pagi hari. Dosen teknik kebanyakan emang sulit ditemui, sekalinya pertemuan malah waktunya yang diluar nalar. Kalau nggak pagi banget ya malem banget. Nasib mahasiswa akhir, pikir Hyunseok.
Ia pun balik lagi ke meja makan untuk sarapan sendirian, adik-adiknya sudah pasti belum bangun. Mereka hanya akan bangun jika sudah ia teriaki atau setidaknya abangnya yang membangunkan mereka. Menyantap sarapan yang dibuat abangnya dengan cepat tapi tetap nikmat.
"Pak dokter banget ini mah, masakannya bener-bener 4 sehat 5 sempurna. Gizi nya lengkap ya walau sayang bang Hyunbin nggak pakek micin." Ucap Hyunseok.
Ia lalu bangkit mencuci alat makannya dan bergegas menuju garasi. Ia mengambil kunci motornya dan tancap gas menuju ke kampus. Dinginnya pagi mau tidak mau tetap ia terobos demi skripsi nya. Jarak rumah dengan kampusnya sekitar 20 menit. Ia memarkirkan kendaraannya lalu bergegas menuju ruang dosen. Disana baru ada 2 orang teman jurusannya yang datang. Tak berselang lama sahabat nya juga sudah tiba.
"Kenapa harus pagi banget sih bimbingannya, gua masih ngantuk banget ini." Keluh Jeonhyun.
"Makanya kalo malem tuh tidur jangan begadang mulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother is Home || Fanfic SNU Boys
Teen FictionMereka berempat berusaha menjadi rumah untuk satu sama lain. Tempat untuk bertukar segala tawa dan tangis keadaan. Mencoba menjadi obat untuk segala luka. Hyunbin - si sulung dengan topeng perfect nya Hyunseok - penyumbang tawa untuk menutup luka D...