Happy Reading🧡
Cerita ini hanya fiksi tidak ada kaitan dengan RL para tokohnya!
Be smart and enjoy guys✨✨Hidup bagaikan air yang mengalir. Kalimat itu sangat sederhana sebagaimana maknanya. Dohyun adalah tipikal anak yang seperti itu dulunya. Namun, setelah perceraian orangtuanya, ia memutuskan untuk survive di hidupnya. Dia anak ketiga dari empat bersaudara. Anak yang pintar dan ambisius bahkan keambisiusannya melebihi sang kakak pertama. Dohyun sangat berambisi untuk mendapatkan perhatian orang tua nya, terutama sang mama.
Semenjak perceraian orang tua nya, papa dan mama nya seakan-akan berpilih kasih untuk melimpahkan perhatian mereka. Hal itu sangatlah terasa perbandingannya terutama untuk dirinya dan si bungsu, Hyunmin. Dohyun ingin merasakan hangatnya perhatian sang mama kepada dirinya, sedangkan sang adik ingin sesekali merasakan sandaran hangat dari sang papa. Sayangnya kenyataan berbanding terbalik dengan realita hidup mereka.
Dohyun bertekad untuk mencuri perhatian mama nya. Jurusan yang ia pilih pun adalah keinginan sang mama dulunya kepada kakak keduanya. Dohyun berpikir dengan ia mengambil jurusan yang diinginkan mamanya bisa mengabulkan harapan yang ia damba selama ini. Ternyata hal itu hanya membuat sang mama mem-presure dirinya semakin dalam. Berbanding terbalik dengan papa nya. Sosok yang sangat tegas itu sangatlah menyayangi Dohyun. Bahkan bisa dibilang, ia adalah anak kesayangan sang papa.
"nanti malam kalian pada sibuk nggak?" tanya Hyunmin ke semua saudaranya.
Mereka semua tengah menikmati sarapan yang dimasak Hyunseok.
"abang kayaknya sore udah pulang deh." jawab Hyunbin.
"kelas gua hari ini juga sampek siang. emang ada apaan?" ucap Hyunseok.
"ayok main bang! gua bosen di rumah mulu. Kata temen gua di alun-alun lagi ada bazar sama festival. Kesana yuk!" rengek Hyunmin.
"boleh tuh, gua udah lama juga nggak kulineran." ucap Hyunseok.
"abang sih ngikut kalian, Dohyun gimana?" tanya Hyunbin kepada Dohyun yang sepertinya tidak terlalu mendengarkan pembicaraan merka.
"eh gimana apanya bang?" tanya Dohyun bingung.
"hadehhh lu mikirin apaan sih?" tanya Hyunmin.
"enggak mikirin apa-apa, lagi fokus aja menikmati masakan bang Hyunseok yang enaknya sungguh luar biasa. Entar kalo sisa gua bawa buat bekal ya bang?!" jawab Dohyun.
"iya-iya bawa aja gih." ucap Hyunseok setengah heran.
"koq jadi bahas masakan bang Hyunseok sih? kan harusnya bahas ajakan gua buat entar malam." keluh Hyunmin yang mengundang tawa lirih Dohyun.
"sorry sorry, tapi kayaknya nggak bisa deh. Hari ini ada gladi bersih buat acara besok, kayaknya gua juga bakal nginep diluar."
"aelahhhh elu mahh gitu... giliran semua bisa tapi lu nya kagak."
"ya mau gimana lagi, kalian aja duluan gapapa tapi jangan lupa kalo beli apa aja gua juga beliin hehehehe."
"dih.. udah kagak ikut banyak mau pula."
"udah-udah gapapa kalo Dohyun nggak bisa, kita bertiga aja yang jalan." ucap Hyunbin menengahi perdebatan kedua adiknya itu.
"awas aja nggak bakal gua beliin! Gua pamerin jajanan yang nanti kita beli." ucap Hyunmin.
"ishhh banggg...." adu Dohyun dengan tatapan memelas.
Hyunbin pasrah dengan tingkah kedua adiknya itu. Perdebatan terhenti setelah mereka semua mendengar suara motor dari luar rumah. Hyunseok yang baru saja selesai makan pun berdiri untuk melihat siapa yang datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother is Home || Fanfic SNU Boys
Teen FictionMereka berempat berusaha menjadi rumah untuk satu sama lain. Tempat untuk bertukar segala tawa dan tangis keadaan. Mencoba menjadi obat untuk segala luka. Hyunbin - si sulung dengan topeng perfect nya Hyunseok - penyumbang tawa untuk menutup luka D...