THREE

21 2 1
                                    

Waktu menunjukkan pukul 4 pagi, saat Gareska melangkahkan kakinya keluar dari satu ruangan, ia menutup pintu tersebut dengan perlahan seolah tak mau membangunkan seseorang di dalam sana saat menyadari kepergiannya, dengan cepat Gare membalikkan tubuhnya dan ingin berjalan pergi, akan tetapi tiba-tiba saja ia melihat seseorang yang sangat familier untuknya kini tengah menatapnya dengan pandangan aneh, begitu mereka tak sengaja berpapasan di lorong ini. Gare merasa Ibunya sedikit terkejut karena melihatnya keluar dari tempat yang tidak seharusnya.

"Ma, kenapa ada di sini?"

"Kenapa juga kau ada di sini? Bukankah kamarmu di sebelah sana?"

Wanita paruh baya itu menunjuk ke arah yang berlawanan dari tempatnya berpijak kini, Gare terdiam sejenak lalu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, sedikit kebingungan untuk menjawab pertanyaan ini.

"Ah, aku ada sedikit urusan di sini."

"Pagi buta seperti ini?"

Gareska merasa Ibunya sedikit tak percaya dengan apa yang baru saja ia ucapakan, "Heumm, seperti yang Ma lihat."

Embusan napas berat keluar dari wanita itu, ia menepuk pundak Gare dengan pelan, "Bagaimana kondisi Fay? Ayahmu mengatakan dia terjatuh, apa dia baik-baik saja?"

Fay? Baru kali ini Ibunya bertanya tentang pria itu padahal sebelumnya tak pernah, bahkan ia bersikap jika Fayyaz itu tak ada di sekitar mereka.

"Kenapa Ma bertanya tentangnya? Bukankah Ma tidak menyukainya?"

"Suka atau tidak. Dia sudah bersamamu, jadi mau bagaimana lagi? Bukankah itu artinya harus menerimanya? Dia juga mengandung anakmu, jadi jangan terlalu keras padanya."

Gare hanya terdiam tak mengiyakan ataupun menjawab hal itu, ia melihat siluet Ibunya berjalan pergi begitu saja setelahnya dengan tatapan tidak percaya, karena mendengar hal yang ia tak pernah ingin ia dengar dari orang tuanya.

Menerima apanya?

Bagaimana Gare tidak bersikap seperti ini pada pria itu, semua ini bermula darinya yang mengacaukan segalanya, ia benar-benar membencinya lebih dari apapun, apalagi saat pria itu mengikatnya dengan dalam sebuah pernikahan seperti ini. Gare tak akan pernah berubah menjadi seperti apa yang pria itu inginkan, jangan harap ia mau melakukannya. Itu tak mungkin pernah terjadi.

Pria berkulit tan tadi melanjutkan langkahnya ke arah kamar lain dan mengetuk pintu kecokelatan itu akan tetapi pintu tersebut ternyata tak di kunci, ia berdecak kesal untuk apa repot-repot mengetuknya jika pria bodoh itu tidak menguncinya. Sewaktu Gare masuk ke dalam, ruangan itu kosong, seolah tak berpenghuni. Ia dengan malas mencari sosok Fay, hanya saja tetap tak menemukan keberadaan sosok yang tengah ia cari.

Kemana pria sialan itu?

Hanya ada sebuah notes kecil di atas nakas, meskipun enggan Gare tetap membacanya, sebelum membuangnya ke dalam tempat sampah. Memangnya Fay kira Gare bisa di atur dengan mudahnya, ia tak peduli kalau pria itu pergi pulang sendirian pada pagi buta seperti ini. Gare tak mau menuruti Fay yang menyuruhnya untuk menyusul pulang, memangnya pria itu pikir dirinya siapa?

Ketika ia membenci seseorang, jangankan untuk bertatap muka, melihat namanya berkeliaran tepat di depan matanya saja Gare muak. Jadi jangan harap Gare mau menuruti apa yang Fay mau, karena ia tak akan pernah melakukan itu.

Silir-semilir angin menerpa permukaan wajah pria yang tengah melangkahkan kakinya dengan tertatih pada jalanan yang terlihat lengang itu. Fayyaz menatap ruang luas di atasnya yang kini masih terlihat menggelap itu dengan wajah muramnya.

Fay tidak bisa berada di tempat yang sama dengan kedua orang yang membuatnya merasa buruk, ia takut tidak bisa menahan dirinya lalu menyerang mereka. Fay sangat ingin memaki dan memukul keduanya, hanya saja itu mustahil untuk Fay lakukan. Ia merutuki sikap buruknya saat ia selalu dikuasai oleh emosi. Fayyaz tahu tak seharusnya ia marah, karena dirinya sendiri yang memulai drama ini, ia sendiri yang membawa dirinya masuk ke dalam belenggu ini dengan mudahnya dan sekarang hal ini menjeratnya tanpa henti, tak mengijinkannya bernapas dengan tenang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PLEASE BE MINE !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang