CHAPTER 4

70 20 57
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Flashback on

"Enak juga." Kael kembali membuka satu kaleng minuman lalu menenggaknya bersama Laiden. Entah candu atau bagaimana, Kael bahkan telah menenggak lebih dari 2 kaleng. Sementara Laiden hanya tersenyum melihat hal itu.

Tidak berselang lama, Kael merasa seolah ada batu besar yang menghantam kepalanya. Jiwanya seakan melayang, membuatnya sulit untuk mengendalikan diri.

"El? Lo gak apa-apa?" Laiden menggapai tubuh Kael yang nampak tidak seimbang.

Kael menepis tangan kekar itu "gu-gue kenapa emang? Mana Emma?" Dengan setengah sadar pria itu mencoba berjalan keluar, namun Laiden berusaha tetap menahannya.

"Emma siapa?"

Kael menatap Laiden bingung, pandangannya kabur sehingga tidak dapat melihat wajah Laiden dengan jelas.

Laiden lantas mendudukkan kembali pria itu "berat juga lo."

"Emma, cewek paling cantik yang bersarang di hati gue." Kael merotasikan matanya keatas, membayangkan wajah dan tubuh Emma yang terlihat begitu menawan. "Cewek dengan segala perhatian yang selalu dia kasih buat gue." Pria itu tersipu malu saat mengucapkan hal tersebut.

"Emma, come on baby." Kael meraup wajah Laiden sehingga hanya menyisakan jarak 10 cm saja.

Tatapan teduh dari netra hitam itu berhasil membuat Laiden terkesima, ia tidak menyangka bahwa Kael yang mabuk saat ini juga bisa membuat hatinya mendidih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tatapan teduh dari netra hitam itu berhasil membuat Laiden terkesima, ia tidak menyangka bahwa Kael yang mabuk saat ini juga bisa membuat hatinya mendidih. Tangannya beralih memegang pinggang Kael. Bukannya Laiden ingin mencuri kesempatan, tapi jika tidak dilakukan maka? Rugi dong. Namun—

"Hoeeekk!!"

Laiden terkejut, ia sontak menjauhkan tubuh Kael "ehh jangan muntah disini!" Pria itu menuntun Kael berjalan masuk ke kamar mandi. Dan saat itu juga ia mengeluarkan semua isi perutnya.

Laiden yang melihat itu mengeluarkan smirk-nya "untung gue gak mabuk, kalo iya bisa abis lo malam ini."

Setelah selesai, Laiden membawa Kael kembali ke ruang tamu, lalu dengan telaten ia membaringkan tubuh pria itu ke sofa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

S A N Z A [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang