17 - "Dejavu"

1.5K 140 22
                                    

Vote dan komen ya, guys.

Vote dan komen ya, guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sampai jumpa!"

Jian mengangguk dan melambaikan tangannya pada Mark.  Sementara, laki-laki itu tersenyum, juga menambahkan tangannya. Jian menurunkan tangannya setelah Mark menghilang di belokan jalan.

Senyum mengembang di bibir gadis Song itu. Ia kemudian berbalik hendak masuk namun langkahnya berhenti ketika menyadari sesuatu. Jian berbalik dan benar saja, beberapa meter dari posisinya Sungchan berdiri setelah keluar dari balik tembok tempatnya bersembunyi.

Pemuda itu telah berada di sana sebelum Jian dan Mark keluar dari rumah, dan dia melihat bagaimana gadis yang dicintainya tersenyum pada Mark, mengantarkan laki-laki itu sampai ke depan gerbang rumah.

Kedua sejoli itu hanya diam di tempat mereka masing-masing. Sungchan merasa ragu, dia sangat merasa bersalah perihal apa yang dia lakukan pada Jian di UKS. Sungchan sadar akan perasaannya yang mungkin bagi Jian, adalah sebuah kesalahan.

"Ya! Kau mau mati kedinginan karena berdiri di sana!"

Teriakan Jian membuat pemuda bermarga Jung itu terkejut. Sungchan mengangkat kepalanya dan pandangannya bertemu dengan Jian. Dia dapat melihat gadis itu memasang raut jengkelnya.

"Jika kau tidak ada keperluan di sini, aku akan masuk ke dalam!" teriak gadis itu lagi. Sungchan refleks melangkah cepat menghampiri Jian, pemuda itu berhenti sekitar dua meter dari Jian. Berdiri diam dan menundukkan kepalanya.

Jian menghela napas, "Kau sudah sembuh?" tanyanya dan di balas anggukan oleh Sungchan. "Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya gadis itu.

"Maaf.. " ucap Sungchan, pemuda itu lalu mengangkat kepalanya menatap Jian. "Maaf karena apa yang aku lakukan di UKS dan maaf karena perasaanku padamu," lanjut pemuda itu membuat Jian terdiam.

Jian menarik napas panjang lalu menghembuskannya dengan kasar. "Kenapa kau meminta maaf soal perasaanmu. Gomawo Sungchan-na, Terima kasih karena sudah menyukaiku, menyayangiku lebih dari sahabat."

Sungchan kini menatap tepat di manik Jian.

Jian tersenyum, "Perasaanmu tidak salah, kau berhak menyukai siapapun. Tapi, kau juga harus menerima kenyataan, jangan mengharapkan apa-apa dari orang itu termasuk jawaban atau balasan," jelas Jian membuat Sungchan seolah dihantam batu besar di hatinya.

"Aku tahu," ucap pemuda itu sembari tersenyum miris. Sejak awal dia tahu bahwa perasaannya bertepuk sebelah tangan. Sungchan mengerjabkan matanya yang mulai berair.

"Jadi, kau menyukainya?" tanya Sungchan. Pemuda itu tersenyum, tanpa Jian menjawab pun. Sangat jelas bagaimana perasaan gadis itu, siapa pemilik hati gadis yang selama ini menjadi pemilik hatinya tersebut.

"Mianhae.. "

Sungchan terkekeh, "Kenapa sekarang kau yang meminta maaf. Jujur sekarang aku memang sedang tidak baik-baik saja," pemuda itu kembali terkekeh dan pada akhirnya menitihkan air matanya.

DELICIOUS; "The Futures" ft. Mark Lee Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang