♚♕ 02 • Faded Bond ♕♚

318 26 117
                                    

Langkah yang berirama. Suara yang menyayat. Teriakan penuh gundah. Gelap itu menangisi serpihan kaca yang tak dapat di raihnya. Bayangan yang kian memudar, meluluhkan dinginnya manik kristal, retakan itu kian menggema, memanggil satu nama yang nampak selalu merentangkan keluh kesahnya pada aroma yang penuh asa.

~ Glacier Theodore Hannexa ~

~ Glacier Theodore Hannexa ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♖♘♙♔♕♙♘♖

Cuaca kelabu yang indah. Desiran angin dingin membelai surai coklat seorang remaja, cukup liar. Manik aquamarine-nya, perlahan terbuka menatap gumpalan kapas abu-abu yang seolah ingin mencurahkan seluruh beban yang tersimpan di dalamnya.

Tubuh berbalut seragam dengan hoodie biru yang melapisi, bergerak-gerak mengikuti irama angin yang lebih kuat dari sebelumnya.

"Dingin."

Suara berat penuh rasa kebosanan mengalun dari bibir tipisnya, mendorong hati untuk bangkit dari kubus semen yang kasar. Kakinya mulai melangkah perlahan, menuju pintu besi yang bertuliskan 'Area Terlarang Untuk Siswa' di baliknya.

Langkahnya begitu pelan menuruni tangga berbalut keramik hitam.

Menyebalkan sekali. Ia hanya ingin mengistirahatkan tubuh di tempat yang sunyi, tapi dirinya juga tidak menyukai hujan.

Bagi dirinya, hujan itu hanya raungan tangis yang menyimpan memori kelam di baliknya. Setiap hujan mengguyur, tubuhnya merasa seolah sesak dan sangat lelah, seperti saat ini.

'Lelah sekali' batinnya dengan sorot mata yang datar, tanpa ekspresi.

Jujur saja, ia masih ingin melanjutkan kegiatan istirahatnya. Ia tidak peduli pelajaran yang diberikan para gurunya, toh kelasnya memang di bebaskan dari jadwal pelajaran.

Yah, ia hanya bisa mendengus, tidak ada lagi tempat yang dapat membuatnya terlelap kecuali rooftop sekolah dan ruang penelitian kakak sepupu kesayangannya.

Manik aquamarine-nya melirik malas kanan kiri dengan tangan yang dimasukkannya ke dalam saku hoodie.

Tatapannya kemudian terhenti ketika mengetahui seorang remaja lebih tua yang sangat ia cari, keluar dari sebuah ruangan yang diketahui adalah perpustakaan.

Langkahnya semakin cepat dan lebar menuju remaja itu lalu dengan sigap bergelayutan di punggungnya.

remaja itu terkejut lantas segera menyeimbangkan tubuhnya sambil memegang erat tubuh si remaja yang bergelayut di punggungnya.

"Ice, kau ini mengagetkan saja," kesal remaja itu seraya menahan bobot tubuh Ice.

Pemuda yang di panggil Ice itu hanya bergumam tidak jelas, kemudian menyamankan kepalanya di punggung sang remaja untuk melanjutkan kegiatan favoritnya, yaitu tidur.

SWEET MASK TRICK [OG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang