3

23 7 0
                                    



Sesaat Ayumi ingin memutar mengambil jalan lain, sebelum dihenti oleh genggaman si putih di tangannya.

"Apa Hime-sama tidak ingin berbincang-bincang sebentar?"

"Oh." Sebenarnya Ayumi tidak minat. "Tentu saja saya ingin." bohong.


★★★

"Teknik kutukan yang anda gunakan tadi sangatlah indah, Hime-sama."

Memang pada dasarnya, sebutan 'energi kehidupan' keluarga Fujiwara serupa dengan teknik kutukan pembalik bagi penyihir. Tetapi bedanya dengan kutukan, energi kehidupan memiliki bentuk aplikasi yang lebih kompleks dan hanya keluarga Fujiwara yang bisa menjadi pengguna.

"Terimakasih atas pujiannya, Tuan. Saya senang sekali tradisi keluarga saya mendapat sanjungan dari orang-orang."

"Apa kau tidak merasa pegal setelah memakai kekuatan itu?"

"Agak pegal sih..." Ayumi bergumam, "Lalu bagaimana rasanya menjadi guru di SMA Jujutsu? Aku dengar tahun ini banyak sekali murid-murid cermelang."

"Sejauh ini kesulitan yang saya hadapi adalah petuah tetua bawel dan murid baru."

"Hoaam, siapa namanya?" Sengaja sekali Ayumi tidak menutup mulutnya, biar tuan disebelahnya tahu bahwa gadis ini ingin segera tidur!

"Namanya Yuuji." Bodohnya lagi, Gojou tidak hirau dengan Ayumi yang menguap, "Wah! Hime orangnya bukan tipe bergadang ya? Saya sebenarnya begitu tapi karena penyihir terbiasa tidur sebentar jadi—"

"Iya.. karena itu saya perlu kembali ke kamar saya...." Sanggah Ayumi, mata bulatnya yang selalu berbinar mulai meredup akibat kantuk.

Sejujurnya Ayumi merasa percakapan di malam ini (dengan lawan jenis) sangatlah seru, apa ya serunya? Mungkin karena dia tampan, tapi sayang sedikit narsistik.

Mata nya berkedip mengantuk. Gojou yang tidak peka masih saja mengoceh bak kenari.

"Oh tunggu dulu." Ujar Gojou, "Kau tidak mengenalku ya?" Sifat kurang ajarnya mulai kambuh. Mungkin karena sudah mengobrol banyak Gojou merasa diizinkan untuk tidak berbicara formal.

"Hmm tidak." Ayumi menggeleng, tidak tahu.

"Masa sih? Apa aku tidak terkenal di kalangan ningrat?"

"Em itu—"

"Atau memang hanya pewaris saja yang berhak mengetahui silsilah keluarga lain?"

Ayumi menghembuskan nafas dengan raut kesal, "Maafkan ketidaktahuan saya, tapi memang pergaulan saya cukup terbatas, ini bukan perkara pewaris." Ayumi mulai tersinggung, lalu kenapa kalau dia tidak mengenal banyak orang?

"Nah, mungkin—"

"Oh sudahlah!" Ayumi merengek kesal sekali, tangan kecilnya ia pakai untuk memukul orang sekarang. Sebuah prestasi! "Aku mau tidur, jadi silahkan anda tebak sendiri!"

PLAK PLAK

Ia kan pergi dari kediaman utama untuk istirahat, bukan untuk disuruh putar otak begini!

"Ah! ah!" BUG BUG

"Baiklah Hime, sampai disini saja obrolan kita."

Naas kedua tangan Ayumi juga sudah ditahan oleh satu tangan besar Gojou.

Tidak adil!

Raut wajah Gojou menahan gemas, pipi dalam ia gigit. Nggak salah dia datang kesini. Gojo malah semakin tertawa melihat alis Ayumi yang mengerut dan bibir ranumnya mencibir kesal.

𝐈𝐍𝐍𝐄𝐑 𝐅𝐋𝐎𝐖𝐄𝐑  ★ ; 𝐆. 𝐒𝐚𝐭𝐨𝐫𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang