1

29 8 0
                                    


"Apa? Perjodohan?"

Gojo mengerut bingung. Pendengarannya tidak salah, kan?

Usia yang tidak tergolong muda itu dan masih betah melajang menjadi salah satu kekhawatiran dari para petinggi jujutsu. Karena itu mereka mengatur perjodohan— yang juga didasari oleh keinginan dari leluhur keluarga Satoru.

"Kakek mu berteman baik dengan keluarga Fujiwara yang sudah bekerjasama dengan dunia Shaman semenjak periode Edo. Disini—" ucap salah satu orang yang bertugas di arsip menyerahkan surat wasiat kakek Satoru.

"Beliau berpesan jika cucu dari Fujiwara-sama laki-laki, ia akan dibina untuk menjadi penyihir. Dan jika cucunya perempuan, maka kamu— keturunannya, akan mengikat cucu perempuan Fujiwara dalam pernikahan.

Gojo mengernyit. Kesal sekaligus bingung. Tentunya jawaban yang dia siapkan bukan kata "iya", tetapi sanggupkah ia menolak jika yang ditawarkan adalah Fujiwara?

Gojo tentu tahu betul dengan keluarga Fujiwara. Mereka memiliki perkebunan tanaman herbal yang membuat nama mereka melambung tinggi di dunia medis. Hasil produksi Fujiwara juga menghasilkan senjata kutukan terbaik karena bahan dasarnya hanya bisa dibiakkan oleh keturunan murni Fujiwara— alias anggota keluarga bangsawan saja.

Kekuatan kutukan Fujiwara bisa menumbuhkan tanaman beracun pada makhluk hidup, asalkan makhluk tersebut mengandung air, maka tanaman apapun bisa mereka biakkan di tubuh inang. ini juga bisa mempercepat regenerasi dan pembusukan pada tubuh inang—tergantung kehendak pemakai.

Dia dengar putri bungsu keluarga Fujiwara— calon tunangannya, memiliki kontrol atas kekuatan indah itu.

Gojo Satoru tersenyum miring sembari membaca wasiat kakeknya, sudah mati tapi masih bisa merepotkan saja huh?

"Tolong terimalah dan laksanakan permintaan kakek anda, Gojo-san. Karena Fujiwara akan memutuskan kerjasamanya dengan dunia shaman. Semenjak kematian para wanita Fujiwara, kepala keluarga Fujiwara sekarang mengurangi pe

"Pasti kau tau betapa pentingnya situasi ini, bukan?" Kepala sekolah— Yamanaka yang berada di ruang pertemuan berucap.

Gojo belum bisa menerima perjodohan ini. Walau secantik sepintar apa gadis bermarga Fujiwara ini, "Setidaknya, aku ingin bertemu dulu."

Akhir yang baik.

"Tentu saja! Silahkan, perlukah aku mengatur jadwal pertemuan dengan calon mu?"

"Tidak tidak, biar aku saja yang pergi menemuinya."

"Ah baiklah. Kalau begitu hadiri saja acara keluarga Fujiwara malam ini."





"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐈𝐍𝐍𝐄𝐑 𝐅𝐋𝐎𝐖𝐄𝐑  ★ ; 𝐆. 𝐒𝐚𝐭𝐨𝐫𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang