Cucu Kedua

3K 286 15
                                    

Dua jam hampir berlalu. Ruang operasi di mana menantu Wang berada masih belum terbuka. Di luar, semua keluarga sudah berkumpul.

Haikuan langsung datang meninggalkan acaranya bersama para investor rumah sakit setelah mendapat kabar dari papanya. Orang tua Zhoucheng pun sudah hadir sesaat sebelum Haikuan sampai di sana.

Ji Li pun turut hadir bersama suaminya. Bagaimanapun hubungannya dengan Zhoucheng dan Zhan kan sudah seperti saudara. Jadi dia harus ada di saat saudaranya dalam keadaan seperti sekarang.

Tadinya Haikuan ingin menerobos masuk ruang operasi, tapi Yibo menahannya. Ia mengatakan yang menangani operasi istri dari kakaknya adalah Xiao Zhan. Haikuan sedikit merasa tenang mendengarnya.

Beberapa saat kemudian, ruang operasi terbuka. Seorang perawat yang ditunjuk Xiao Zhan untuk membantu operasi keluar. Dia langsung dihadang Haikuan.

"Bagaimana keadaan mereka?" tanya Haikuan langsung.

"Dokter Kuan, istri dan anak Anda selamat. Dokter Xiao baru selesai menjahit perut istri Anda. Sekarang dia masih membersihkan anak Anda. Permisi, saya diminta untuk menyiapkan ruangan untuk pasien."

Perawat itu langsung pergi untuk melakukan apa yang diminta Xiao Zhan. Keluarga yang ada di depan ruangan hanya diam melihat kepergian perawat itu.

Tak lama, Xiao Zhan keluar dengan bayi kecil di gendongannya. Yibo dan Haikuan mendekati dokter muda itu.

"Zhan," panggil Haikuan dengan tatapan mengarah pada bayi di gendongan Zhan.

Xiao Zhan tersenyum. "A-Cheng masih tidur karena pengaruh obat. Lalu ini," Xiao Zhan mengulurkan bayi di gendongannya pada Haikuan. "Anak laki-laki yang sangat imut. Wajahnya mirip A-Cheng, tapi kurasa senyumnya akan mirip denganmu, Ge."

Haikuan mengambil bayi itu dengan air mata yang menetes di pipinya. Ia senang, sangat senang. Akhirnya ia merasakan apa yang dirasakan orang tua yang baru pertama kali mendapat keturunan.

"Terima kasih, Zhan."

Xiao Zhan mengusap air bening yang hampir menetes di sudut matanya. Tubuhnya sejak tadi sudah ia sandarkan dengan nyaman di dada bidang Yibo tanpa disadari orang yang ada di sana. Yibo diam saja menerimanya dengan tenang.

"Jangan berterima kasih padaku, ucapkan itu pada istrimu, Ge. Dia sudah berjuang untuk melahirkan putra kalian. Aku juga mau ngucapin makasih sama Gege, kau sudah mau menerima A-Cheng dengan semua sifat dan sikapnya. Terima kasih."

Haikuan mengangguk. Mereka mengikuti ranjang Zhoucheng yang sudah keluar dari ruang operasi untuk dipindahkan ke kamar rawat inap.

Zhan menahan langkah Yibo agar tak ikut berjalan dengan yang lain. Yibo menatapnya, dengan senyum tipis yang tak pernah ia tunjukkan pada siapa pun. Lihatlah ketampanan itu.

"Jangan menatapku seperti itu, aku bisa jatuh cinta padamu nanti." Xiao Zhan menunduk untuk menyembunyikan rona merah tipis di wajahnya.

"Aku akan menantikan itu."

Xiao Zhan langsung menatap Wang Yibo. Jujur ia tak mengerti ucapan orang di hadapannya kini.

Dengan lembut Yibo membelai wajah yang masih dihiasi rona merah itu. "Aku akan menantikan saat di mana kau jatuh cinta padaku."

Blush...

Rona di wajah Xiao Zhan lebih merah lagi. Hatinya tiba-tiba berbunga, ritme detak jantungnya lebih cepat. Ia tak berani lagi menatap pemuda lebih muda di hadapannya.

"Ayo ke kamar kakak ipar. Aku belum mengucapkan selamat untuk mereka," ajak Yibo akhirnya.

Xiao Zhan langsung mengikuti langkah Yibo, masih dengan menundukkan kepala. Mereka memasuki kamar rawat Zhoucheng setelah Xiao Zhan berganti baju dengan bajunya sendiri tanpa jas dokter. Mereka mampir ruang Xiao Zhan terlebih dahulu tadi sebelum ke kamar Zhoucheng.

Comfortable (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang