Drama

2.2K 237 12
                                    

Orang tua Wang dan Haikuan menyambut kedatangan Yibo dan Zhan. Mereka mengajak dua pemuda beda usia itu untuk duduk bersama.

Sebenarnya, sebelum menghampiri keluarganya di ruang tengah, sepasang kekasih itu sudah menerobos kamar milik Haikuan. Mereka mengambil apa yang Zhoucheng simpan di kamar itu.

Keduanya terkejut melihat isi amplop. Beberapa foto kebersamaan Haikuan dan mantan kekasihnya di kamar hotel, di restoran, di bar, dan di pesawat. Lalu mereka juga melihat satu lembar kertas yang berisi keterangan kehamilan.

"Mah, Pah, Ge, ada yang ingin Yibo bicarakan," ujar pemuda itu di hadapan keluarganya.

"Yibo, ada apa?" tanya Liying lembut khas seorang ibu.

Liying menyadari ada yang tidak beres dari ekspresi putra bungsunya. Ia berpikir mungkin Yibo sedang dalam masalah yang membutuhkan keluarganya. Tanpa sedikit pun berpikir tentang menantunya yang tidak berada di rumah malam ini.

"Tentang Cheng Ge, Mah."

Kali ini bukan hanya Liying yang menatap Yibo kaget juga penasaran, Haikuan dan Talu pun mengeluarkan ekspresi yang sama. Terutama Haikuan. Saat baru masuk rumah ia hanya diberitahu jika istrinya itu berangkat ke Yunmeng oleh sang mama.

Lalu saat dia menghubungi ponsel istrinya, hanya jawaban dingin dan singkat yang ia dapat. Sekarang kenapa adiknya ingin membahas tentang istrinya? Adakah yang Yibo ketahui dan tidak ia ketahui?

Yibo menghela napas sejenak. Menatap kekasihnya lalu beralih menatap ketiga anggota keluarganya. Tatapan itu serius dan terselip sedikit emosi di dalamnya.

"Cheng Ge ingin minta cerai dari gege!"

Jdeeeerrrrr....

Bagai tersambar petir tepat di ulu hati, tiga orang yang mendengarnya terkejut. Itu bukan ucapan Zhoucheng, tapi rencana Zhan dan Yibo setelah menemukan bukti di kamar Haikuan.

Haikuan berdiri dan langsung menarik kerah baju adiknya. Matanya sudah dipenuhi emosi. Sebagai seorang suami yang sangat mencintai istrinya, Haikuan tentu saja tidak terima kata cerai itu terlontar meski dari mulut saudara kandungnya sendiri.

"Apa maksudmu, Yibo?"

Yibo tidak melawan kakaknya. Ia membiarkan bajunya ditarik bahkan sampai lehernya tercekik.

"Aku hanya ingin menyampaikan apa yang tidak bisa disampaikan Cheng Ge."

Bughh...

Satu tonjokan kuat menyapa rahang Wang Yibo. Melihat itu, Liying dan Zhan berteriak. Ibu dan kekasih Yibo langsung saja menghampiri pemuda yang sudah tersungkur di lantai.

"Hubungan kami baik-baik saja bahkan tidak ada masalah. Kenapa kau ingin merusaknya dengan kata itu? Aku tidak pernah mengusik kehidupanmu, tapi kenapa kau justru ingin melihatku bercerai dari istriku sendiri?"

Yibo menatap kakaknya dari bawah. Ia masih belum bangkit dari posisi tersungkurnya. Tangannya menggenggam tangan kekasihnya, matanya menatap wajah emosi saudara kandungnya.

"Hubungan yang gege bilang baik-baik saja justru menyakiti hati kakak iparku. Lalu apa aku harus diam saja melihat orang yang selama ini menyayangi putraku sepenuh hati terluka? Tidak, Ge, aku bukan orang yang tidak tahu balas budi. Aku akan selalu mendukungnya meski harus melawan saudara kandungku sendiri."

Haikuan sudah menarik Yibo dan langsung menambah pukulan di tubuh adiknya itu bertubi-tubi. Belakangan ini memang emosi Haikuan kurang stabil, jadi dia bisa dengan mudah menghajar adik yang selama ini sangat disayanginya.

Comfortable (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang