𓆝 𓆟 𓆞 𓆝 𓆟
Ditengah teriknya cahaya matahari yang masuk kedalam setiap sudut ruangan bercelah, Seorang perempuan berwajah bule itu tengah mengurung dirinya di kasur dengan selimut berlipat-lipat yang melekat dibadannya. Heran, ditengah teriknya matahari bisa"nya ia selimutan setebal itu? Ooh sekarang aku sudah tidak heran lagi, Pendingin ruangan di kamarnya ada 2 dan itupun bersuhu 16 derajat.
"fyp tiktok gue kok isinya cerita tentang buyutnya terus si?" Gadis itu menggerutu heran setiap jempolnya bergerak keatas, tidak bisa diitung jari bahwa video dari berbagai akun hampir sama jenis videonya yaitu cerita mengenai buyut.
Gadis itu yakni bernama Kalaya De Majoor itupun bangun dari tidurnya dengan senyum sumringah membawakan sebuah ide cemerlang.
"Gue penasaran sama kisah buyut, mumpung masih hidup gue tanyain aja ah" Kalaya pun beranjak dari kasurnya itu dan membuka pintu kamar menuju ruang keluarga tempat dimana buyutnya itu sering menghabiskan waktu dengan menonton film di televisi besar yang berada di ruang keluarga tersebut.
Dapat dilihat dengan mata, seorang wanita paruh baya yang terlihat berumur 100 keatas itu tengah duduk di sebuah kursi roda berwarna hitam yang khusus dipakai untuknya dengan bantal bercorak pink yang berada di pangkuannya tengah melamun melihat kearah pemandangan teras rumah yang terlihat jelas dari ruang keluarga.
Kalaya pun menghampiri buyutnya itu dan duduk di salah satu kursi kayu kecil yang berada di sebelah kanan buyutnya sembari mengelus tangan buyutnya itu, "Grootmoeder" panggil Kalaya dengan lembut.
Buyutnya pun menoleh kearah suara kalaya lalu menatap kearah teras rumah lagi, "iya?" balas sang buyut dengan suara seraknya itu. "Ini aku, cicitmu" Ucap kalaya
Buyut pun mengangguk sembari mengelus tangan kalaya, "Oh, si cantik kalaya ya?" beliau menoleh menatap Kalaya dengan penglihatannya yang rabun itu. Kalaya pun tersenyum dan mengangguk, ia pun mengambilkan kacamata milik buyutnya. "Nenek, kacamatanya di pake yaa, nanti mata nenek sakit" Ucap kalaya sembari mengasih kacamata tersebut.
Buyut pun tersenyum sembari mengucap terimakasih dan memakai kacamatanya itu dengan kembali menatap teras rumah yang dipenuhi dengan tanaman dan sebuah kolam kecil untuk ikan yang dirancang dengan mewah, "Kalaya kenapa disini? tidak kuliah?" tanyanya. Kalaya pun menggelengkan kepalanya sambil memperbaiki posisi duduknya, "Hariini hari sabtu nek, jadi aku engga kuliah" Balas Kalaya dengan tidak langsung mengucapkan tujuannya mendatangi buyut.
Sang buyut pun mengangguk kecil bertanda bahwa ia paham. Setelah dirasa cukup lama mereka berdua berdiam diri tanpa memulai obrolan, Kalaya pun membuka suaranya, "Nenek, kalaya penasaran sama kisah semasa gadis nenek, nenek masih inget ga? ceritain kisah nenek yg engga bakal nenek lupain dong"
Buyut pun tersenyum kecil lalu beralih menatap kalaya dan memutar kursi rodanya agar bisa depan"an dengan kalaya. "Kalaya yakin mau dengerin kisah nenek?" Kalaya pun tersenyum dan mengangguk cepat, "Tapi tunggu nek, nenek masih inget?" Tanya Kalaya dengan batin yang sedikit ter-heran, Wajar kalaya heran, Buyutnya itu sudah berumur 100 tahun lebih, Gimana dia bisa cerita kisah masa kecilnya pada 1 abad sebelum abad ini?
Buyut pun seketika terdiam selama beberapa detik, Kalaya yang menyadari itupun merasa bersalah dan seketika panik, ia tidak bermaksud menghina buyutnya itu. "Nenek, maksud kalaya-" ucapan Kalaya terpotong dengan Buyut yang tiba" membalas pertanyaannya, "Nenek selalu ingat, sampai kapanpun. Dan bahkan sampai sekarang nenek merasa bahwa, kisah ini baru terjadi kemarin."
Entah kenapa tetapi ucapan buyut kaliini terdengar sangat tulus dan Kalaya semakin dibuat penasaran dengan kisah nenek semasa ia masih gadis. "Setelah nenek cerita, jangan kasih tau siapa2 ya cit, hanya kamu yang nenek ceritakan kisah nenek dahulu." Ucap buyut dan dibalas dengan anggukan oleh Kalaya.
────── ⋆⋅໒꒰ྀི' ˘ ' ꒱ྀིა⋅⋆ ──────
597 kata, Prolog selesai !
ʚɞ ⁺˖ ⸝⸝ Bantu vote, komen dan support aku terus yaaa !!
Swipe to next
v
v
v
KAMU SEDANG MEMBACA
TAHUN 1940.
Novela JuvenilTahun 1920. Buyut dari Kalaya De Majoor hadir untuk melihat dunia di batavia untuk pertamakalinya. Anak berdarah bangsawan perempuan ini diberi nama secantik wajah jelitanya, Maliolette Vos Jameouilla. Penasaran ingin mendengar kisah kehidupan mulai...