★[Chapter : 2]

393 31 4
                                    

-★-

Keesokan paginya, [Name] kini berada didalam kamarnya setelah melakukan ritual paginya itu. Dia masih memperhatikan benda bulat yang masih mengisi daya dan violin itu dengan teliti.

Setelah menatap kedua benda itu dengan lama, dia memutuskan untuk mengambil violin dan mencoba memainkannya. Itupun ikut tutorial oleh aplikasi warna merah diponselnya :v.

[Name] perlahan demi perlahan mulai menguasai bermain viola tersebut meskipun nadanya masih berantakan. Hingga terdengar suara ibunya memanggil dari lantai bawah. Dia menunda memainkan violanya dan menghampiri ibunya yang berada di depan pintu.

Ibu [Name] mengatakan bahwa ada temannya yang datang ingin mengajaknya bermain. [Name] mengangguk dan meminta izin kepada ibunya untuk bermain. Setelah mendapatkan izin dia keluar dari rumah dan terlihat Ying datang kembali untuk mengajaknya bermain, tentunya [Name] tidak keberatan dan pergi bersamanya.

Saat perjalanan, mereka melihat yaya sedang berjalan di tepi jalan sebari membawa keranjang. Ying terkejut sedangkan [Name] hanya kebingungan.

"Kenapa Ying?" Tanya [Name]

"Haiya.. Aku terlupa, kite kene kat kedai cepat!" Ying langsung menarik [Name] untuk ikut berlari bersamanya.

Sesampainya di kedai. Mereka melihat kedua teman laki-laki nya sudah berada disana sedang membicarakan sesuatu. Pembicaraan mereka berhenti saat mendengar suara Ying yang sedang tergesa-gesa.

"Korang! Lari! Lari!" Ucap Ying lalu kembali berlari, sedangkan [Name] menyusulnya.

Mereka berdua hanya saling bertatap satu sama lain sebelum mereka ikut berlari. Boboiboy yang bingung pun bertanya.

"Weih, apesal kite kene lari ni?" Tanya boboiboy sambil terus berlari.

Gopal yang sedang berlari disampingnya hanya mengangkat baju "entah, ying. Apesal kite kene lari ni?" Tanya Gopal pada Ying.

"Yaya datang bawa biskuit dia!" Ucap Ying terdengar ketakutan mendengar biskuit buatan Yaya.

"Ha?! Biskuit dia?! Huaaa!!" Gopal berlari terbirit-birit hingga meninggalkan mereka semua dibelakang.

"Emang kenapa sama biskuit punya yaya??" Batin [Name] bingung tetapi dia terus berlari.

Sedangkan Boboiboy yang semakin bingung, dia langsung berhenti dan mengatur nafasnya yang tersengal-sengal. Ying yang melihat boboiboy berhenti berlari, ikut berhenti begitupun dengan [Name]

"Oi boboiboy! Larilah!"

"Kenape? Apesal dengan biskuit yaya??" Tanya boboiboy berjalan menghampiri dan berdiri di samping [Name]

"Iya, kenapa? Ada sesuatu kah?" Tanya [Name] juga.

"Ha'ah.. Biskuitnye tak sedap ma, kalau makan boleh pingsan wo!" Jelas Ying.

"Beneran??" Ucap [Name] kurang yakin.

"Dey! Apesal korang berhenti ni?" Tanya Gopal yang kembali datang menyusul semua temannya.

"Haiya, dua budak baru ni lah, diorang tak percaya sama kita!" Ucap Ying.

"Dey! Boboiboy!, [Name] kite dah lame jadi kawan baik kan??" Ucap Gopal

Boboiboy X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang