CHAPTER 07

617 66 2
                                    

Lisa Pov

Aku terbangun dengan enggan saat alarmku berbunyi. Aku ingin tidur lebih banyak tapi aku juga tidak ingin membolos hari ini. Aku hampir tidak tidur karena aku menikmati kebersamaan yang diberikan Jennie kepadaku. Aku tidak tahu kenapa tapi aku menikmati ini. Aku memeriksa ponselku tapi tetap tidak ada pesan darinya. Dia pasti masih tidur. Atau mungkin dia tersinggung dengan nama kesayanganku yang tiba-tiba aku panggil untuknya. Aku mengabaikan pikiranku dan memutuskan untuk bersiap-siap ke kampus.

Kepalaku menunduk saat aku berjalan. Kelopak mataku sungguh berat. Aku mungkin akan tidur di kelas nanti. Aku duduk di samping Bambam dan mereka semua menatapku.

"Kamu terlihat berantakan Lisa!" Teriak Bambam.

"Lingkaran hitam? Kamu tidak tidur kan?" Tanya Jungkook.

"Aku tidur. Tapi itu belum cukup." Aku sudah bilang pada mereka.

"Dan kenapa maknae kita kurang tidur huh?" Ten berkata.

Aku hendak menjawab Ten tetapi ponselku tiba-tiba berdering. Aku tersenyum ketika melihat nama yang muncul di layarku.

Jennie Kim
Hei! Selamat pagi untukmu Lisa. Maaf aku tertidur tadi malam. Semoga harimu menyenangkan. Take care!

Lalisa Manoban
Tidak. Tidak apa-apa, aku mengerti. Kamu pasti lelah dengan pekerjaanmu.

"Jadi itu jawaban dari pertanyaan Ten huh?" Taehyung berseru.

"What the fuck Tae?!" Aku terkejut dengan pembicaraannya yang tiba-tiba.

Aku melihat ke arah bajingan lainnya dan aku melihat mereka semua menatapku dengan seringai nakal terpampang di wajah mereka.

"Apa yang membuatmu nyengir?" Aku bertanya kepada mereka.

"Siapa itu?" Jungkook bertanya sambil nyengir lebar.

"T-Tidak ada?"

"Tidak ada huh? Lalu kenapa kamu gagap?" Ucap Taehyung menggoda.

Ten tiba-tiba meraih ponselku. Dia mungkin berperan sebagai yang tertua di grup kami, tetapi dia juga bisa menjadi yang paling kekanak-kanakan.

"Kembalikan itu padaku, Ten." Kataku dengan suara rendah.

"Ooh. Ada yang marah." Dia berkata.

Aku memutar mataku ke arahnya.

"Jennie Kim huh? Siapa ini?" Ten bertanya.

"S-Seorang teman?" Kenapa aku gagap?

Bambam meraih telepon dari Ten dan dia membaca percakapan kami.

"Hei! Tahukah kamu apa itu privasi?!"

"Dia tidak terlihat seperti teman, Lisa. Kamu malah memanggilnya baby girl?" Kata Bambam. Semuanya tiba-tiba tertawa terbahak-bahak.

"A-Aku tidak tahu kalau kamu bisa menjadi Lisa yang manis ini." Kata Ten di sela-sela tawanya.

Aku menundukkan kepalaku dan menyembunyikan wajahku yang sekarang memerah karena malu.

"Guys. Lisa dapat tangkapan bagus." Kata Bambam dan mereka semua melihat ponselku. Mereka pasti sedang melihat profil Jennie sekarang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

How We Met (JENLISA) ID Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang