bab 4: Pulang.

518 61 0
                                    

Selamat membaca!

•<>•

"Ikhlas adalah suatu kalimat penenang"



Hari ini adalah hari tepat dimana Shani dan Sisca akan pergi kekota sebelah. Lebih tepatnya kerumah Ibu Sisca.

Mereka berdua pergi dengan mengendarai mobil milik Shani.

Dimobil, Sisca hanya diam menatap kearah jalanan tol sembari memeluk boneka berbentuk jeruk yang ia dapatkan dipasar malam bersama Shani kala itu.

"Hei? ngelamun mulu" Shani mencolek dagu Sisca.

"Pokoknya, sampe sana nanti aku nggak mau ngomong satu kata pun!"

Shani yang mendengar ucapan Sisca itu, hanya menggelengkan kepalanya heran. Pacarnya itu terkadang bertingkah seperti anak kecil. Lucu.

Waktu berlalu dan setelah menempuh perjalanan selama tiga jam. Kini Shani dan Sisca sudah tiba dihalaman rumah Ibu Sisca.

Sisca turun terlebih dahulu dengan boneka jeruk yang masih setia ia bawa. Berdiri didepan mobil Shani dengan menatap enggan kearah pintu rumahnya.

Sisca ragu untuk masuk kedalam. Namun, pintu tersebut terbuka, dan menampil seorang perempuan paruh baya dengan ekspresi girang berlari kecil untuk memeluk Sisca.

"Piye kabarmu, Nduk? saiki tambah ayu yo... Ibu kangen banget lho..." Ibu Sisca dengan girang memeluk serta mencium pipi Sisca.

Namun Sisca hanya diam dan tak mengeluarkan sepatah kata pun.

"Bu?" sapa Shani dari arah belakang dengan membawa koper kecil yang berisi baju Sisca dan tas ransel yang berisi baju milik Shani.

Shani hanya menginap semalam, dan Sisca akan menginap sekitar lima hari karena sesuai dengan keinginan Ibu Sisca.

"Kamu gimana kabarnya, Shan? sehat to?"

"Alhamdulillah sehat, Bu. Ibu sehat juga kan? oh iya! maaf, Bu. Shani nggak beliin oleh-oleh kesukaan Ibu. Shani lupa banget, Bu"

"Halah... wes ndak papa, Nduk. Masuk yuk? Ibu udah masakin, kalian pasti laper to?"

Shani hanya membalas anggukan, dirinya sempat melirik kearah Sisca yang hanya diam seribu bahasa.

Ibu Sisca masuk kedalan rumah terlebih dahulu. Disaat itu, Shani meraih tangan Sisca untuk digenggam.

"Everything be okey. Don't worry, i am here with you"

Akhirnya mereka berdua pun masuk kedalam rumah. Dan diperintah Ibu Sisca untuk duduk dimeja makan, untuk melakukan makan siang.

"Kalian mau ma--"

"Bu"

Belum sempat menuntaskan perkataannya. Sisca buka suara memanggil Ibunya.

"Sisca mau to the point sama Ibu"

Dengan suara yang bergetar serta ritme jantung yang tak karuan, Sisca sekuat tenaga menyeruakan isi hatinya.

Shansis: DANGEROUS Backstreet ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang