bab 10: Dangerous.

331 41 4
                                    

Selamat membaca!




Hari ini adalah hari minggu terakhir pada bulan ini. Dan minggu terakhir ini adalah hari terakhir mereka membalut kemesraan bersama.

Mereka berdua memutuskan untuk berlibur kesalah satu destinasi terbaik dikota seberang. Menikmati keindahan alam bersama orang tercinta.

"Sejuk ya?" ujarnya sembari menghirup udara pagi dengan pemandangan pegunungan yang sangat menyegarkan mata.

"Kamu yakin, Shan?"

"Ya. Ini cara terbaik, Sis. Makanya aku ngajak kamu liburan, supaya perpisahan kita tidak terlalu menyakitkan"

"Tapi... aku nggak bisa"

Shani menatap Sisca yang berada disebelahnya, "bisa. Aku yakin kita bisa" ujar Shani dengan membelai pipi Sisca.

"Nyatanya memang begitu, Shan. Belaian kasihmu, penyampaian kasih sayangmu, perlakuanmu. Semuanya itu sulit untuk aku lupakan" batin Sisca.

Tentu dirinya mengalami kesulitan dalam mengakhiri hubungannya ini.

Bagaimana tidak? Shani sudah menjadi superhero dalam cerita hidup Sisca, Shani yang menghidupkan jiwa Sisca yang sempat redup, Shani yang selalu memperlakukannya seperti seorang princess.

Sejauh kehidupan Sisca, ia tak pernah menikmati keistimewaan. Dan Sisca belum yakin bahwa Daniel akan bersifat sama seperti Shani.

Daniel baik dan sangat menghargai Sisca. Namun, Sisca hanya ingin Shani. Hanya Shani.

"Udah ah, jangan galau mulu! jalan jalan yuk?" ajak Shani.

"Kemana?"

"Kemana aja, asal sama kamu"

Sisca memutar bola matanya malas, "dasar buaya!" dan Shani pun tertawa melihat reaksi calon mantan pacarnya itu.


"Keputusanku udah bulat, Indah. Jangan ganggu kehidupanku lagi!"

Daniel terlihat tersulut emosi sebab Indah yang kerap kali mengunjungi dirinya dan memohon untuk tidak memutuskannya.

"Niel, aku mohon! aku bakal belajar dari kesalahan aku!"

"Silahkan kamu pelajari dan terapkan itu pada pria lain. Aku sudah tidak sudi menerimamu"

Perkataan Daniel membuat Indah tertegun. Tak menyangka pujaan hatinya kini justru menginjak harga dirinya. Ah tunggu, memangnya jalang mempunyai harga diri?

"Salah aku sama kamu apa sih? kamu sampe tega kayak gini!"

Kali ini Daniel tak mau menahan diri. "Kesalahanmu? kamu sering berbohong, kamu berselingkuh sebanyak dua kali, kamu berperilaku sombong dan menginjak-injak karyawanku. Perilakumu itu sangat busuk, Indah"

Indah sangat banyak memiliki riwayat buruk dalam pikiran Daniel. Selama ini diri Daniel berusaha bertahan dan memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya kepada Indah. Namun, Indah selalu menganggap sepele.

"Aku akan belajar mencintai istriku. Dan kamu, silahkan keluar dari ruanganku. Kehadiranmu sangat mengganggu nuansa ruangan ini" setelah mengatakan hal itu, Daniel kembali berkutat pada laptop dihadapannya tanpa menghiraukan Indah.

Dan Indah, ia langsung keluar meninggalkan Daniel dengan perasaan kecewa dan sakit hati.

Sejahat itu kah dirinya dimata Daniel? nyatanya memang seperti itu.


Berjalan kaki menyusuri jalanan yang berpasir dengan suara deburan ombak yang berisik namun tidak seberisik cecaran manusia.

Laut memang terlihat menenangkan, namun didalamnya sangat mengerikan. Layaknya hubungan ini, sangat menyenangkan namun nyatanya lebih menyedihkan.

Cara perpisahan yang unik telah mereka lakukan. Dan hari ini, mereka benar-benar berusaha memberikan yang terbaik untuk kenangan beberapa bulan setelah ini.

"Mau eskrim?" tawar Shani pada Sisca.

"Nggak suka es, tapi berhubung ini momen terakhir. Boleh deh"

Shani gemas dengan reaksi Sisca, ia pun mengacak-acak rambut Sisca. "Mau ikut atau tunggu disini?"

"Disini aja"

"Oke, jangan kemana-mana loh ya!" perintah Shani sembari berlari kecil menjauh dari Sisca.

"Ay ay captain!!" ujar Sisca sedikit berteriak.

Angin yang sepoi-sepoi dan senja yang mulai menampakan dirinya, sangat indah sekali. Sesekali Sisca mendokumentasikan salah satu momen terbaik hari ini.

Saat sedang asik berfoto dan menunggu Shani, ada seseorang yang membekap mulut sampai area hidungnya menggunakan kain.

"Emphh!!" Sisca berusaha memberontak, namun nihil.

Ia tidak bisa teriak dan terlanjur pingsan sebab obat bius yang berada dikain tersebut. Pria itu melihat kearah sekitar terlebih dahulu, lalu menggendong Sisca dan dimasukkan kedalam mobil fortuner bersama dengan komplotannya.

Daerah pantai itu sangat sepi, karena Shani dan Sisca memilih tempat paling ujung pantai. Dan pantai tersebut hanya ada sekitar empat pengunjung pada sore itu.

Sekitar lima menit kemudian, Shani berlari menghampiri tempat duduk mereka berdua tadi. Tapi saat jarak dua meter, langkah Shani mulai lambat.

Ia tak melihat kehadiran Sisca disana. Saat diamati, hanya ada barang-barang mereka seperti tas dan handphone.

Shani berpikir, dimana perginya Sisca? jika ketoilet, Sisca tidak mungkin meninggalkan handphone dan tas mereka.

"..."

TBC.

p, gantungin dlu ky nya asik deh 😋

*habis ini author akan menghilang selama 1 bulan

Janlup vote plis

Terimakasih.

Shansis: DANGEROUS Backstreet ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang