🍑Hal : 1

202 22 1
                                    

20

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

20.00 PM KST

"Happy Aniversary ke 4 tahun, sayang."

Pelukan hangat yang selalu di dapatkan, tanpa meminta, tanpa menyuruh, akan selalu diberikan oleh seorang Park Jimin kepada istrinya, Park Rosè.

Rasanya akan tetap sama, tidak berubah, tidak berkurang maupun bertambah.

Pelukan itu akan selalu menjadi penenang sekaligus penghangat dikala Rosè sedang terpuruk. Jimin, adalah keseluruhan hidupnya.

"Happy Aniversary," Ucapnya lalu membalas pelukan dari suaminya.

Rasa cintanya tidak pernah sedikitpun memudar, walau terkadang ada rasa bosan yang menjalar. Namun, Jimin tidak pernah menyalahkan Rosè tentang hal-hal kecil seperti itu.

Mengapa? Karena terbukti bahwa cinta Jimin lebih besar daripada istrinya.

"Jangan meninggalkanku ya? Aku sudah berjanji dihadapan Tuhan akan mencintaimu selamanya." Ucap Jimin.

Rosè menteskan air mata, ia memeluk suaminya semakin erat. Berusaha menyembunyikan isakannya agar tidak bersedih di hari bahagia mereka.

"Maafkan aku, " lirihnya yang membuat Jimin memejamkan mata. Jimin kesal tiap kali istrinya meminta maaf kepadanya. Itu sangat menyakitkan.

"Seharusnya kau bahagia hari ini, kenapa kau menangis? Aku ada disini, tidak pernah berpikir pergi."

Rosè mendongak, menatap wajah tampan suaminya lalu tersenyum. Mengecup singkat bibir suaminya, lalu mengusap pipinya dengan kedua tangan.

"Aku saaaaangat bahagia. Karena kau, suamiku."

06

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

06.00 AM KST

Rosè membuka matanya perlahan. Pertama kali yang ia lihat adalah wajah hangat suaminya yang masih terlelap. Wajah lelah itu Rosè usap dengan sayang agar tak membangunkan sang suami.

Ia beranjak dari tempat tidur dengan gerakan pelan setelah puas mengucap syukur dan terima kasih kepada Tuhan karena memiliki Jimin di hidupnya.

Ia menggulung rambut panjangnya ke atas, membiarkan anak-anak rambut itu tersisa. Kemudian, ia menuju dapur untuk mengecek bahan makanan, bersiap untuk memasak.

Still love meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang