Di sinilah bumi terdiam menatap setiap bingkai foto yang terpajang di setiap sudut nya bingkai foto yang menampilkan gambar seseorang dengan senyum manis nya yang dahulu ia bayang kan tidak pernah pudar justru detik itu pudar dan tidak pernah muncul kembali
"Aku harap kamu sekarang datang dan bawa aku lang" gumam nya pada udara yang berada dalam ruangan tersebut
"Capek...." keluh nya
"Aku capek.....datang dan bawa aku langit" sambung nya dengan air mata yang sudah turun dan membasahi pipi nya yang sedikit tirus
Ya pipi yang dulunya chubby sekarang semakin tirus efek karena jarang makan dan terlalu fokus bekerja.sungguh semua yang terjadi sangat merubah diri bumi dan juga kesehatan nya
Ia mengambil salah satu bingkai foto yang kemudian ia peluk dengan erat.benar bingkai foto yang berisi foto sang kekasih yang hanya dapat ia peluk untuk mengobati rasa rindu nya.bumi pun terus menitihkan air matanya serpihan kenangan menerobos masuk begitu saja dalam ingatan nya membuat nya terus larut dalam kesedihan dan bayang bayang kenangan sampai pada akhirnya kedua manik mata indah yang sembab dan merah mulai terpejam dan menciptakan alam mimpi yang menyenangkan
Saat masih terlelap dalam ruangan tersebut bumi dapat mendengar samar samar suara seseorang yang memanggil namanya dengan sedikit keras.bumi pun membuka matanya dan menetralkan pandangan nya menyesuaikan cahaya yang masuk
Saat semua sudah stabil bumi melihat dengan jelas sosok sang sahabat yakni windy dengan raut wajah yang pucat dan nampak panik hal itu jelas membuat bumi merasa heran kenapa dengan sahabat nya itu"Lo kenapa?"
Windy yang mendapat pertanyaan itu menghela nafas nya kasar kemudian menoyor kepala bumi membuat bumi meringis pelan
"Lo pake nanya gua kenapa??heh anjing gua dah 10 menit bangunin lo dan lo ga bangun juga gua takut lu mati mendadak di dalam ruangan yang penuh sama foto langit" kesal windy membuat langit terkekeh
"Ga lah kalau pun gua mati ya syukur karena bisa bareng sama dia lagi" ujar bumi.windy dapat melihat tatapan bumi yang benar benar merindukan sosok langit di samping nya
"Bum lo ga ada niatan lupain dia sedikit aja gitu,lo udah bertahun tahun kehilangan dia tapi lo masih terjebak dalam kenangan dan memory dulu saat sama dia"
Bumi diam mendengar kan ucapan windy memang terkadang melupakan lebih susah dari pada mengenal
"Gua tau lo sayang banget sama dia gua juga tau lo secinta itu sama dia dan...."windy pun menggenggam tangan bumi yang masih memegang bingkai foto langit.ia menatap bumi dan bingkai itu bergantin kemudian tersenyum
"Gua tau sebesar apa cinta kalian tapi lo harus ingat lo punya kehidupan sendiri sekarang lo punya dunia sendiri dan dia punya dunia sendiri jadi ayo lupain mau berharap dia balik dengan wujud hantu?ga akan bisa ini bukan fiksi novel yang bisa menjadikan hantu berhubungan dengan manusia atau menunggu ber transmigrasi??ga akan bum"
"Jadi gua mohon sama lo jangan terus larut dalam kesedihan dan kenangan yang lalu biar lah berlalu rangkai lah cerita versi terbaru bersama orang baru"
Windy pun memeluk bumi dan kedua nya sama sama menangis.bumi yang menangis karena merindukan langit dan kata kata windy yang memang ada benar nya dan windy yang menangis karena tidak tega melihat keadaan sahabat nya yang semakin hari semakin lemah karena terus terjebak dalam kenangan
"Mau sampai kapan lo berpura-pura"ujar salah satu remaja berusia 24 tahun pada teman nya
"Sampai nanti saat nya tiba tinggal tunggu waktu"_
"Saran gua jangan lama lama nanti dia naksir sama orang lain lu yang mampus"_
"Ga akan gua biarin dia suka sama orang lain selain gua"
"Kalau tiba-tiba dia di jodohin sama keluarga nya gimana?"
"........"
"Diem kan"
"Gua akan bunuh orang yang mau di jodohin sama dia"
"Anjing insap bro nyebut serem amat lu"
Kedua pun saling tatap satu sama lain dan memunculkan senyuman yang tidak dapat di artikan
Apa rencana mereka sebenarnya dan siapa mereka tetapi inti nya tujuan mereka adalah merebut apa yang sedari awal menjadi milik mereka berdua
-
-
-
-
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit dan Bumi(S2)
Ficção Adolescente"apa bila semesta menakdirkan kita untuk bersama maka kita akan kembali bersama dengan caranya" _bumi alarezya