CHAPTER 03

57 6 0
                                    

Happy Reading And Enjoy The Story

---

"Ada apa?" tanya Deano sambil memperhatikan gerak-gerik Nevada yang tidak berkedip melihat dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada apa?" tanya Deano sambil memperhatikan gerak-gerik Nevada yang tidak berkedip melihat dirinya. "Tidak ada," jawab Nevada lalu mengalihkan pandangannya ke sekeliling ruangan.

"Kenapa belum ganti baju?" tanya Deano sembari mengeluarkan t-shirt miliknya dari dalam lemarinya.

"Tadi kamu bilangnya mau makan malam doang makanya saya gak bawa baju ganti, tapi masa iya saya tidur pake gaun," ungkap Nevada lalu menghela napas panjang dan duduk di tepi ranjang.

Deano sontak mengerutkan keningnya dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah wanita yang ada di belakang dirinya, memang benar gaunnya tidak cocok dipakai tidur, lagipula manusia mana yang mau memakai gaun untuk tidur.

"Kamu buka saja lemari pakaian saya dan pakai baju yang ada didalamnya, cari pakaian yang cocok buat kamu." Nevada sontak membulatkan matanya dan langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Gak mau!" teriak Nevada dan langsung menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Nevada ..." panggil Deano dengan pelan, tatapan miliknya bertemu dengan tatapan Nevada yang tajam dan berani. "Kenapa? Saya gak mau pakai pakaian kamu," tegas Nevada.

"Terus? Kamu mau pakai dress itu untuk tidur? Gunakan akal sehatmu, Nevada. Untuk kali ini tolong jangan keras kepala, hanya satu malam," tegurnya. Sungguh, Deano sudah lelah sikap Nevada yang keras kepala, 5 bulan tinggal bersama, waktu yang cukup lama hingga membuat Deano mengenal watak dan kebiasaan Nevada. "De-"

"Nevada ... Bekerja sama dengan saya, ya? Hanya untuk malam ini," potong Deano dengan suara yang pelan dan lembut. "Fine," pasrah Nevada lalu berdiri dari tempat duduknya dan berdiri di hadapan Deano.

Deano langsung menghela napas lega dan membuka kembali lemari pakaiannya. "Mau pakai apa? T-shirt atau piyama?" Nevada mengedarkan pandangannya ke dalam lemari Deano yang dipenuhi oleh pakaian warna hitam dan abu.

"Pajamas," ucap Nevada dan langsung menarik pakaian tersebut. "Dimana gantinya?" tanya Nevada, aroma parfum milik Deano yang berasal dari baju piyamanya menusuk ke dalam indra penciumannya, wangi yang hangat dan menenangkan.

"Kamar mandi," tunjuk Deano ke arah pintu yang ada di sudut ruangan, pintu tersebut sedikit terbuka dan menampilkan dalamnya yang bersih. "Baju kamu wangi, aku suka," ungkap Nevada tanpa sadar dan langsung berjalan menuju kamar mandi, sedangkan Deano hanya diam dan menatap punggung Nevada yang semakin menjauh.

Setelah kurang lebih menghabiskan waktu tiga puluh menit, Nevada melangkah keluar dari kamar mandi, ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan tersebut dan menemukan Deano sedang duduk didekat jendela dengan pandangan kosong menatap langit malam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WITHOUT LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang