Cast :
Lee Haechan
Jung JenoGenre : Historical, Drama
Rated : G
WARNING : JIKA TIDAK MENYUKAI CERITA INI DIMOHON UNTUK SEGERA KELUAR DARI SINI TANPA MENINGGALKAN KOMENTAR KEBENCIAN! TERIMA KASIH
.
.
.
.
..
.
.
.
.Raja Jeno mengangkat tubuh Putera Mahkota ke udara, kemudian melemparkannya dengan pelan sebelum dia menangkapnya kembali. Suara cekikikan kecil dari bayi kecil itu mengundang tawa dari sang Raja.
Raja mengulang kegiatannya berkali-kali karna sangat menyukai suara tawa dari makhluk kecil itu.
Tak jauh dari mereka berdua, ada dua orang lainnya yang sedang terkekeh melihat kelakuan mereka.
Duduk bersebelahan sambil menyeruput teh hangat dari cangkir kecil ditangan mereka."Yang Mulia buru-buru keluar dari tempat kerjanya untuk bermain dengan Putera Mahkota." Ujar seorang dari mereka.
"Rasanya sudah sangat lama aku tidak duduk diluar seperti ini."
"Aku juga senang Yang Mulia sudah bisa keluar dari kamar. Kesehatan Yang Mulia sudah jauh lebih baik."
Yang Mulia Ratu Heejin tersenyum manis dengan wajah pucatnya. "Selir Lee, terima kasih."
"Yang Mulia, berhentilah berterima kasih padaku. Aku bahkan tidak melakukan apapun."
"Bagaimana bisa? Kau adalah orang yang paling berjasa untukku. Tanpamu, aku bahkan tidak yakin bisa melewati semua ini."
"Aku sudah menganggapmu seperti adikku. Diantara kakak dan adik tidak perlu ada terima kasih."
Ratu Heejin baru saja ingin mengucapkan sesuatu namun terputus karna kedatangan Raja Jeno dan Putera Mahkota yang menghampiri mereka.
"Berikan padaku." Ratu Heejin membuka tangannya untuk menyambut tubuh mungil anaknya itu.
Raja Jeno yang mengerti dengan perlahan menyerahkan Putera Mahkota pada Ratu Heejin.
"Sayaaang.." Suara Ratu Heejin memanja saat memanggil anaknya.
Selir Lee segera menuangkan teh hangat ke cangkir untuk Raja Jeno. "Minumlah dulu."
"Terima kasih.." Raja Jeno yang sudah duduk segera menenggak teh hangat itu dengan cepat. "Sepertinya aku sudah menua, bahkan mengangkat Chanyoung saja pinggangku terasa pegal."
Kedua istrinya itu terkekeh mendengar keluhan suami mereka.
"Itu karna Yang Mulia tidak pernah berolahraga." Ucap Ratu Heejin.
"Benar, Yang Mulia hanya duduk seharian di singgasana saja." Timpal Selir Lee.
"Oh?! Kalian mulai kompak menyerangku?" -Raja Jeno-
Ratu Heejin dan Selir Lee hanya terkekeh bersama mendengar tuduhan dari Raja.
Raja menyeruput teh yang sudah dihidangkan untuknya, lalu berdehem pelan sebelum berbicara. "Aku berencana ingin mengadakan jamuan untuk merayakan kelahiran Putera Mahkota."
"Benarkah? Kapan itu akan terlaksana?" Tanya Ratu.
"Secepatnya. Sebenarnya aku sudah memikirkan ini jauh-jauh hari, namun aku menundanya sampai keadaan Ratu membaik." Jawab Raja.
"Aku setuju. Yang Mulia bisa melaksanakannya segera karna keadaanku sudah sangat baik saat ini." Ujar Ratu Heejin.
"Apakah Yang Mulia yakin? Aku melihat kesehatan Yang Mulia masih belum pulih sepenuhnya." Selir Lee bertanya kembali karna ia masih melihat wajah pucat dari Ratu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Musisi [NoHyuk] END
FanfictionHaechan hanya seorang musisi jalanan yang dibawa oleh Raja Jeno untuk tinggal di istana. . . . . BxB Bahasa Baku