|1|

128 20 0
                                    

Bab 1: Air mati.

...

:Isaki

Pemilik kontrakan yang pelit dan agak sedeng-sedengnya.

:Hendri
Pemilik kost-kostan yang bermulut tajam tapi aslinya baik hati.

:Sasi
Ibu RW yang mulutnya tidak pernah berkata sopan dan selalu menghina.

:Feddly
Lintah Darat yang galak dan selalu membunga bungakan uang mempersulit si peminjam.

:Andareas
Pemilik kontrakan gang sebelah sekaligus pemilik kost-kostan, jualan, membunga-bungakan uang selalu berantem dengan pemilik kontrakan lain.

——

"Seli & Bambang
>Penghuni kontrakan si ratu gosip dan hobi nunggak.

"Xilla & Husen
>Penghuni kontrakan jualan bawang di pasar yang agak polos itu.

"Wati
>Penghuni kontrakan jualan cabai dipasar selalu bayar tepat waktu.

"Barbara
>Penghuni kontrakan jualan baju dan mantan pegawai kantoran.

"Mama Lastri
>Penghuni kontrakan jualan kue dan dititipkan ke warung-warung.

"Rara
>Penghuni kontrakan yang budegnya tidak tertolong lagi.

^^^

"Mamatias
>Penghuni kost-kostan hobi mainan burung.

"Yanto
>Penghuni kost-kost an paling cepat bayar.

"Wawan
>Penghuni kost-kost an si paling tukang ngutang dan nunggak beberapa bulan.

"Steva
>Penghuni kost-kost an paling pelit.

"Meila & Yelena
>Dua Penghuni kost-kost an kerja malam.

...

Suatu hari di kontrakan gang Safari terdapat satu rumah yang dimana rumah kontrakan ditempati oleh Xilla. Posisi Xilla saat ini adalah berada di kamar mandi. Sedari tadi ia selalu mengomel akan keluhan nya yakni air nya yang mati.

Xilla: "ya Allah. Padahal mau masak tapi air malah mati, mana lagi cucian numpuk. (Keluh Xilla sembari berusaha merapihkan ember berisi pakaian kotor), bang! Oh bang! Bang Husen!"

Sedangkan Husen dia tidak mendengar panggilan istrinya. Posisinya adalah berada di teras sedang memainkan burung kesayangan nya.

Husen: "kur, kur, kur, ckckck, kur kur"

Xilla: "Mana orangnya ini? Ku panggil tapi nggak nyahut. Apa dia pergi (lalu Xilla mencoba menuju kearah teras dan mencari keberadaan suaminya), bang Husen! Bang!"

Husen yang sedang sibuk memainkan burung kesayangan nya itu pun dibuat terkejut ketika sang istri berada disampingnya. Sorot matanya tajam, ekpresinya marah dan berkacak pinggang sembari menggelengkan kepalanya.

Xilla: "bang! Sudah ku panggilkan dari tadi nggak kau sahut! Nanti ku potong burung mu itu ya! Heran aku, istrinya dari tadi manggil kok gak nyahut!" (Omelnya)

Husen: "maaf dong sayang... abang tadi nggak denger. Ada masalah apa? Hmm?"

Semula Xilla yang marah pun kini berubah 180° derajat menjadi istri yang lemah lembut.

Husen: "nah. Kan cantik, istri awak yang lemah lembut"

Xilla: "bang. Air dirumah kita mati lho, aku kan mau masak sama nyuci baju kan nggak bisa"

SI HEBOH!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang