|10|

114 19 3
                                    

Bab 10: Mengutip 2

...

:Isaki

Pemilik kontrakan yang pelit dan agak sedeng-sedengnya.

:Hendri
Pemilik kost-kostan yang bermulut tajam tapi aslinya baik hati.

:Sasi
Ibu RW yang mulutnya tidak pernah berkata sopan dan selalu menghina.

:Feddly
Lintah Darat yang galak dan selalu membunga bungakan uang mempersulit si peminjam.

:Andareas
Pemilik kontrakan gang sebelah sekaligus pemilik kost-kostan, jualan, membunga-bungakan uang selalu berantem dengan pemilik kontrakan lain.

——

"Seli & Bambang
>Penghuni kontrakan si ratu gosip dan hobi nunggak.

"Xilla & Husen
>Penghuni kontrakan jualan bawang di pasar yang agak polos itu.

"Wati
>Penghuni kontrakan jualan cabai dipasar selalu bayar tepat waktu.

"Barbara
>Penghuni kontrakan jualan baju dan mantan pegawai kantoran.

"Mama Lastri
>Penghuni kontrakan jualan kue dan dititipkan ke warung-warung.

"Rara
>Penghuni kontrakan yang budegnya tidak tertolong lagi.

^^^

"Mamatias
>Penghuni kost-kostan hobi mainan burung.

"Yanto
>Penghuni kost-kost an paling cepat bayar.

"Wawan
>Penghuni kost-kost an si paling tukang ngutang dan nunggak beberapa bulan.

"Steva
>Penghuni kost-kost an paling pelit.

"Meila & Yelena
>Dua Penghuni kost-kost an kerja malam.

¤¤¤

Qana

*Jualan Mie Ayam rumahnya bersebelahan dengan Wati

Heni & Martin

*suami istri yang memiliki bisnis kecil dimana-mana.

...

Hendri: "Permisi... Mamatias.. oo Matias..."

Matias yang sedang tidur siang pun kemudian terbangun, terbangun dari tidurnya dan kemudian membuka pintu kost an nya.

Mamatias: "apa bang?"

Hendri: "kok kau bilang 'apa' ya bayarlah kost an. Udah jatuh tempo ini"

Mamatias: "ya bang (Mamatias merogoh saku celana nya dan memberikan uang kontrakan pada Hendri), ini bang tu uangnya"

Hendri mengerutkan alisnya dan menatap Mamatias dengan tatapan tak percaya, "kost an pun dua ratus lima puluh kau pula bayarnya nggak ada setengah. Kau kiranya ini harga sembako"

Mamatias: "nanti awak bayar lho, banyak awak kebutuhan akhir-akhir ini, gak papa ya bang kalau awak bayarnya segitu dulu"

Hendri: "mata kau itu. Nggaknya kau banyak kebutuhan aja kau bayar ini setengah setengah"

Mamatias: "ya kalau abang gak mau ya nggak papa la, nggak rugi pula awak lho, tergantung abangnya kek mana mau menerima atau nggak"

Hendri: "ku terima ini, nanti pertengahan bayar kau Mamatias. Kalau masalah burung aja langsung kau rela keluar uang banyak. Jangan lupa e'e burung kau itu bersihkan, jorok kali"

SI HEBOH!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang