My Ninja Captain [GXG]

EP. 5 : Core Clan Members

©Masashi Kishimoto
.
.
.
.

"Si Tua Uchiha tadi bilang padaku untuk menyuruh kita untuk berkunjung di rumah nya. Katanya sih buat mempertemukan diri mu dan calon mu itu. Tapi aku ada sedikit informasi yang entah akan berguna untuk mu atau tidak," ucap Diego dengan panjang lebar

"Informasi apa?" tanya Bianca

"Calon mu itu bukan murni dari Clan Uchiha, dan setelah aku mencari tahu tentang siapa dirinya, bahwa akan ada 2 calon untukmu. Antara kakaknya atau adik nya," jelas Diego pada Bianca

"Dan uniknya, mereka berdua campuran dari Uchiha dan Yamanaka," lanjut Diego

"Oh," jawab ku malas

'Ku kira ada apa, huh! Sungguh aku benar-benar tidak setuju tentang ini,' batin ku

"Kenapa dengan jawaban mu? Kau tidak suka?" tanya nya

"Bisa di bilang... iya," jawab Bianca jujur

"Mengapa juga Papa diam saja sih dari kemarin? Kalau begitu kan aku tidak usah pulang ke rumah," lanjut ku tak terima

"Hahaha, kalau seandainya di bilang terlebih dahulu, mau kemana kau?" tanya Diego yang masih di sertai tawa nya.

"Aku punya apartemen ku sendiri," ucap ku dengan berbisik dan sambil sedikit memberikan senyuman

"Pasti dari penghasilan yang kau dapat dari Anbu, kan?" tebak Diego dengan sangat tepat.

"Hm," jawab ku sambil mengangguk

"Lumayan besar gaji nya, hehe. Gak salah dulu aku menuruti permintaan Kak Takumi, haha," tawa ku yang mengingat dulu aku di tawari untuk ikut bergabung dalam Anbu Remaja.

Yah, sebenarnya permintaan untuk bergabung menjadi anggota Anbu Remaja itu atas permintaan Kakak ku dan Kak Takumi. Yah, walaupun aku di datangi langsung oleh salah satu anak buah Kakak ku yang waktu itu aku tengah asik berlatih jutsu Chidori.

"Yah, bagaimana pun juga kau tidak akan bisa mengelak dari permintaan mutlak dari si Tetua Uchiha itu, kan?" ucap Diego dengan serius

"Hm... Yah," jawab ku dengan lemas

"Kalau sudah tidak ada apa-apa lagi yang ingin Kakak sampaikan, aku akan kembali ke kamar ku," pamit ku pada nya. Diego pun mengangguk dan melanjutkan membaca novel nya itu

Tap... Tap...
Langkah Bianca menuju kamar nya

Ceklek...

"Huft... perjodohan ya," ucap ku setelah menutup pintu. Aku pun langsung menjatuhkan diri ku di depan pintu sambil menunduk.

Setelah 20 menit Bianca berdiam diri sambil menunduk tersebut, ia segera mengambil handphone nya dalam saku celana. Ia segera meminta bantuan kepada salah satu anak buah nya itu untuk mencarikan data pribadi kedua calon nya itu.