Chapter 3 :: Kamar Mandi

124 30 3
                                    

''Kalian kenapa?'' Tanya Azka heran sembari mencoba mengumpulkan kesadaran nya karena baru saja terbangun dari tidur nyenyaknya

''G-gapapa'' Jawab Satya sambil memberikan sebuah senyuman tipis yang ia yakin tidak akan terlihat oleh Azka karena keadaan kamar yang gelap

''Kenapa bangun?'' Tanya Satya berusaha mengalihkan pembicaraan, takut teman nya itu bertanya hal yang aneh aneh

''Mau ke toilet, anter yuk'' Jawab Azka

''Oh, oke. Reyhan lo mau ikut?'' Tanya Satya saat sudah berdiri dan melihat ke arah kasur milik Reyhan

''Ikut!'' Jawab Reyhan dengan cepat

''Loh Reyhan bangun juga?'' Tanya Azka heran sambil melihat ke arah ranjang Reyhan yang setinggi kepalanya

''Iya, gue kebelet pipis juga'' Alibi Reyhan sambil bergegas turun dari ranjangnya dengan hati-hati

''Wkwkwk dasar pembohong'' Batin seseorang sambil menggelengkan kepalanya

''Yaudah ayok, keburu larut ini'' Ajak Satya kepada kedua kawan nya itu, lalu ia berjalan pelan dan membuka pintu kamar yang terkunci secara perlahan agar tidak membangunkan anak-anak yang lain

''Tuh kan bener, masih kekunci!'' Batin Reyhan sambil melihat kearah pintu yang masih terkunci dari dalam dan belum ada tanda-tanda dibuka sama sekali

Walaupun Satya dan Reyhan dilanda ketakutan yang luar biasa, mereka tidak ingin menunjukkan nya di depan Azka. Takut takut Azka khawatir kepada mereka berdua.

''Hati-hati ya, awas jatuh'' Peringat Satya selaku orang yang berjalan paling depan

''Iya'' Azka dan Reyhan mengangguk lalu berjalan pelan sambil memperhatikan langkah mereka karena kondisi lorong yang gelap

''Belum pada tidur ya'' Ucap Azka sambil melihat ke kamar disebelah mereka yaitu kamar Nazaret, dapat ia lihat lampunya masih menyala dan beberapa anak masih terduduk di ranjangnya

''Nanti gue tegur'' Ujar Satya selaku ketua OSIS, peraturan nya kan tidak boleh terjaga lebih dari jam 11 malam atau tugas tambahan akan diberikan kepada murid tersebut

Sampai di depan bilik kamar mandi, lantas Azka dan Reyhan memasuki bilik tersebut sementara Satya diluar menunggu kedua teman nya sembari memainkan tangan nya resah, jujur ia masih takut dan bertanya-tanya tentang kejadian yang baru saja ia dan Reyhan alami tadi.

Satya menunggu mereka 3 menit lamanya sambil melihat kanan dan kiri nya, sepi sekali. Hanya ada lorong gelap dibelakangnya, kanan kiri nya pun hanya ada kebun dan pohon-pohon tinggi dan beberapa suara jangkrik yang mengisi kesunyian malam itu.

Cklekk

''Udah?'' Tanya Satya yang melihat Azka baru saja keluar dari bilik kamar mandi

''Udah, Reyhan mana?'' Tanya Azka sambil celingukan mencari keberadaan teman nya yang satu itu

''Masih di dalem'' Jawab Satya

''Lama ban-''

BRAKK

Belum sempat Azka melanjutkan kalimatnya suara pintu kamar mandi yang dibuka paksa mengalihkan atensi Azka dan Satya.

''Balik!'' Belum sempat kedua teman nya itu bertanya Reyhan sudah menyeret lengan mereka berdua agar segera pergi dari sana

''Kenapa sih?'' Heran Azka sambil tetap menyamakan langkahnya dengan langkah Reyhan yang cepat, kecepatannya sama seperti saat mereka sedang berlari

''Jalan terus kedepan jangan liat kebelakang'' Jawab Reyhan

7 Days | EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang