Chapter 8 :: Rumor yang beredar

81 16 12
                                    

Kalau pagi sebelumnya diadakan jalan pagi bersama. Tapi tidak untuk kali ini, para guru dan Frater mungkin sedang berdiskusi mengenai kejadian kemarin. Jadinya seharian ini mereka diberi waktu bebas, ingat ya ini seharian! 

Biasanya jadwal mereka akan diatur, jam 6 pagi selepas jalan pagi, mereka harus sudah selesai sarapan dan mandi pada pukul 08.30 lalu pada jam itu mereka berkumpul di aula untuk belajar materi agama yang disampaikan guru selama 7 jam. Jika ada yang telat 5 menit saja maka akan diberikan hukuman.
Jadi sama saja seperti sekolah biasa, bedanya hanya di tempat dan mereka lebih fokus memperdalam ilmu agama mereka disini.

Games diluar ruangan akan diadakan pada hari terakhir, jadi sebelum pulang mereka akan bermain air terlebih dahulu.

Sebetulnya melihat jadwal kegiatan disini sangatlah seru menurut Reyhan, tapi mungkin karena kejadian kemarin banyak murid ketakutan dan khawatir terutama murid perempuan, mereka memilih untuk berdiam diri di kamar dan jalan-jalan di sekitaran asrama saja bersama dengan teman mereka.
Berbeda dengan murid laki-laki yang seluruhnya sedang sibuk bermain sepak bola dan juga bola basket di lapangan yang memang sudah ada disana.

''Ayo jalan keluar yuk, sekalian gue mau jajan ke warung'' Ajak Azka kepada dua kawan nya itu

''Emang ada warung?'' Tanya Reyhan heran

''Ada kemarin gue liat waktu jalan pagi. Dari sini kan lurus, ke kanan, terus ada tanjakan ya. Nah kemarin kita mah habis tanjakan belok ke kiri buat muterin daerah asrama. Kalau warung ini belok ke kanan, gue liat banyak rumah warga sama ada warung juga" Ujar Azka panjang lebar sambil curhat dikit

''Tuh kan jauh, gak boleh ikut ah kaki lu masih sakit. Mana kemarin dipegang Lia kan pas kesurupan'' Tolak Satya

''Ayolah bro! Kaki gue udah sembuh'' Paksa Azka

''Prett! Sembuh darimana. Lu semalem teriak-teriak perkara kaki lu dipegang Lia ya. Mana kemarin malem pas tidur nangis-nangis. Sakit kaki katanya'' Satya menatap sinis Azka yang hanya dibalas kekehan oleh Azka

Azka malu mengingat kejadian semalam

''Hehe, itu kan kemarin malem. Sekarang udah gapapa'' Bujuk Azka lagi

''Gue bilang gak ya enggak Azka. Kalau ada apa-apa dijalan gimana? Kalau urusan jajan biar gue sama Reyhan aja yang kesana buat beliin. Lu mending disini ntar gue panggilin Nicholas buat pijitin lagi kaki lu'' Ucap Satya

Sedangkan Azka yang mendengar itu hanya merengut kesal.

''Gak asik banget lu'' 

''Apaan ga asik ga asik, nurut sama gue. Mami lu nitip lu ke gue, kalau pulang-pulang liat anaknya begini bisa dikatain gak becus gue ntar'' Satya menarik lengan Reyhan keluar kamar 

''MAU KEMANA HEHH?'' Teriak Azka yang melihat kedua teman nya keluar kamar

''PANGGIL BANG NICHOLL'' Balas Satya di depan pintu sana

''Taik memang'' Gumam Azka kesal lalu merebahkan dirinya di kasur dengan pasrah

Dirinya pasrah menikmati waktu free time ini dengan hanya rebahan saja di kamar ini.


*****


''Tadi katanya kemana sih jalan nya?'' Tanya Satya kepada Reyhan

"Habis tanjakan ini belok kanan Sat" Jawab Reyhan sambil terengah-engah karena jalan yang mereka lalui ini menanjak

"Oke" Satya mengangguk paham

Setelah beberapa detik mereka berjalan melewati tanjakan tersebut. Keduanya berbelok ke arah kanan, dan benar saja.
Banyak sekali rumah warga dan ada warung disana.
Beberapa warga pun terlihat sedang bercengkrama satu sama lain di teras rumah mereka, ada beberapa anak kecil yang berlari kejar-kejaran bersama teman-teman nya. Pokoknya suasana nya ramai dan hangat.
Berbanding jauh dengan kawasan sekitar asrama mereka yang sunyi dan sepi karena di dominasi oleh pepohonan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

7 Days | EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang