-happy reading 🏀
-sorry for typo(s)🏀
Apa yang membuat lebih panik selain bangun jam 08.00 padahal masuk sekolah jam 08.30 pagi. Untuk saat ini, bagi Kale dan Kazi tidak ada.
Karena tidak ada Papi dan Mami di rumah, malam tadi kedua bersaudara itu tidur amat larut karena keasikan main game dan mengobrol. Alhasil dua orang yang sering kali susah bangun itu pagi ini kesiangan.
"Bang, gue nebang please!!" Pinta Kazi, kala Kale sudah berlari keluar rumah menjinjing tas ransel juga sepatunya.
"Nggak!! Nggak akan pernah gue tebengin lo ke sekolah!!"
Kale berbicara tanpa berbalik sedikit pun, ia lanjutkan saja langkahnya tanpa mempedulikan adiknya yang kini sudah merengut kesal.
"Nggak asik lu bang Kale!!"
"Biarin!! Gue berangkat!!"
Dibuatlah semakin merengut, kala suara motor Abangnya terdengar berlalu menjauhi area rumahnya. Kazi kira Abang hanya becanda tidak akan menumpanginya, taunya Abangnya memang serius. Tapi dari pada akan lebih telat lagi karena kekesalannya, Kazi lebih memilih langsung mengeluarkan motornya dari garasi rumah dan pergi menyusul Abangnya pergi ke sekolah.
Walaupun di sepanjang perjalanan menuju sekolah, Kazi iringi dengan gerutuan kesal yang ia tujukan untuk abang satu-satunya itu.
—Everest—
Kale sampai di sekolah lima menit sebelum gerbang sekolah tertutup, tapi bukannya langsung saja membawa motornya memasuki area sekolah, kini Kale malah berhenti tak jauh dari gerbang sekolahnya itu. Tujuannya tak lain hanya ingin memastikan bocah dengan seragam SMA barunya yang adalah adiknya itu masuk sebelum pintu gerbang benar-benar tertutup.
Walaupun akibatnya, sekarang malah ia yang terjebak di luar gerbang dan harus berdebat dengan security sekolahnya.
"Pak ayolah, ini saya telatnya nggak sampe satu menit loh. Masa nggak ada keringanan."
Security di depannya tetap menggeleng, karena peraturan Veritas itu ketat. Ia sebagai security pun tidak bisa membantah, apalagi demi murid di depannya ini, yang hampir saja selalu telat datang ke sekolah.
"Maaf ya Kaleo, keringanan itu cuman buat orang-orang yang hampir nggak pernah telat datang. Lah ini kamu? Kaleo Zaferisacc? Satu semester hampir saja selalu telat datang."
Kaleo meringis kala security sekolah membeberkan tingkahnya selama ini. Ya walau ringisan tanpa dosa.
"Hehe Pak, tapi yang penting mah saya tetep pinter."
"Iya itu, untungnya kamu termasuk siswa berprestasi, coba kalo enggak? Aduh, kasian orang tua kamu pasti bakal dapet surat drop out dari sekolah."
"Amit-amit atuh Pak. Jadi gimana nih, saya beneran nggak boleh masuk? Tega banget bapak nih, saya ada ulangan loh ini jam pertama."
"Jangan coba bohong ya sama saya. Hari selasa jam pertama kelas mu sama Miss Hasna kan? Miss Hasna bilang nggak ada ulangan, lagian ini baru awal semester, mana ada ulangan."
Kaleo meringis lagi. Security cerewet di depannya sekarang memang sudah dekat dengannya, ya karena sangking seringnya mereka berdebat perihal boleh masuk atau tidak karena ia yang telat. Sangking merasa dekatnya, hari senin kemarin, setelah ia mendapat jadwal pelajaran selama semester baru nanti, Kaleo langsung memberi tahukannya pada security yang sering ia sebut pak Bas.