Akhir Dunia Bebi

3K 160 106
                                    

Geas, long time no see :(

Anggap tulisan ini sebagai latihan aku sebelum balik nulis I'm Yours series lagi ya. Aku ngerasa masih perlu latihan karena masih kaku sejak vacum nulis serius bertahun-tahun.

Nggak seburuk itu kok, tapi emang nggak sebagus aku yg biasanya.

Tapi pokoknya selamat menikmati bacaan ringan ini ya 🫶🏻

Happy reading!!!

***

"Iya, nanti kamu dateng aja ke acara launchingnya. Kamu suka Blackpink kan? Perusahaan Papa aku bakal bawa mereka ke Indonesia buat acara launching itu. Nanti aku kasih undangannya ya."

Bebi mendesah kecewa. Berlawanan dengan ekspresi excited Deon waktu bercerita tentang acara launching produk baru di perusahaan bokapnya yang pasti akan meriah.

Sebenarnya, kalau bisa dianalogikan Jennie Blackpink adalah salah satu berhala yang Bebi sembah, selain Taylor Swift tentunya. Bahkan mulai dari tas, sepatu, pakaian, sampai aksesoris yang Jennie kenakan, semua tersusun rapi di lemari pakaian Bebi, tanpa terkecuali.

Tapi sayang, Bebi harus mengubur impian bertemu dengan idolanya itu karena hari ini....

"Deon, Sweety, makasih ya tawarannya. Tapi kayaknya kita harus udahan dan aku nggak bisa datang ke acara itu. I mean, I want to break up with you," ucap Bebi dengan senyum manis. Wajahnya polos menatap Deon tanpa rasa bersalah. "Kayaknya kita nggak bisa ngelanjutin hubungan ini."

Deon menganga, terlihat kaget. Dia sampai mengurungkan niatnya menyeruput secangkir kopi yang sudah ia pegang dan beralih menatap Bebi dengan tatapan tak percaya.

"Beb, are you okay? Aku ada salah?" tanya Deon panik.

Sebenarnya Deon nggak punya salah apa pun. Bahkan sepulang mengantar Bebi semalam saja mereka masih berciuman beberapa kali di dalam civic putih milik Deon dan hampir kebablasan kalau saja nyokap Bebi nggak tiba-tiba keluar dari rumah dan mengetuk kaca mobil Deon. Bebi masih merutuki kejadian semalam itu.

Cewek itu lalu menggeleng, membuat anting-anting silver panjangnya ikut bergoyang ke kanan dan ke kiri.

"Kamu nggak salah apa pun kok." Bebi lalu menyeruput cokelat hangatnya, dia diam sejenak, berusaha menemukan alasan yang bisa membuat hubungan dan pertemuan mereka secepatnya selesai. Bebi masih punya jadwal spa hari ini dengan Lunar.

"Terus kenapa kamu minta putus?"

Kenapa? Nggak ada waktu buat ngejelasin semuanya. Meski sebenarnya Bebi juga bingung harus jelasin dari mana, mungkin karena rasanya udah nggak menantang aja. Deon terlalu... mudah. Dan tambah minus karena ciumannya semalam nggak se-hot ciuman pertama mereka. Bikin Bebi mendadak berpikir kalau sepertinya hubungan mereka akan membosankan ke depannya.

Tapi, itu hanya dua dari sepuluh alasan lain. Kalau mau, Bebi bisa buatin daftar alasan kenapa ia harus secepatnya putus dengan Deon:

1. Kayak yang tadi Bebi jelasin, Deon udah nggak menantang lagi dan bikin hubungan mereka kerasa hambar.

2. Ciuman Deon yang... iyuh! Like a beginner. Kenapa Bebi baru sadar sih?

3. Selera musik Deon payah. Bebi udah nggak tahan dengan lagu-lagu yang Deon putar, termasuk lagu indie dengan suara cowok fals yang tadi diputar sepanjang perjalanan. Bikin kepala Bebi pusing.

4. All about Deon, perusahaan dan bokap nyokapnya. Terlalu narsis. Come on, cewek mana yang bakalan tahan?

5. Posesif, Bebi paling anti banget sama cowok posesif, rasanya kayak pacaran dalam penjara. Kemarin aja Deon kelihatan nggak senang waktu Bebi nggak sengaja nyebutin nama Zaffan, mantannya.

Prestige International School; NAELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang