Knock.. Knock..
"Kau sudah selesai?" tanya Minji, "Sudah! Masuk saja!" ucap Hanni.
Ceklek..
Minji melihat hanni sekejap, "Bibi akan mengantarkan minuman herbal untuk mu nanti," ucap Minji.
Hanni mengerutkan alisnya, "Siapa yang memesan minuman herbal?" tanya Hanni.
"Aku yang meminta nya." jawab Minji.
"Aku tidak suka minuman herbal! Rasanya sangat menjijikan!" ucap Hanni, "Sudah jangan membantah, jika tidak habis nanti aku yang akan meminumnya." final Minji.
tok... Tokk...
"Masuk"
Ceklekk..
"Ini, Tuan. Pesanannya sudah jadi." ucap Bibi sambil meletakan nampan berisikan minuman herbal yang dipesan Minji.
"Terima kasih, bi. Bibi boleh keluar."
"Baik tuan, permisi." pembantu itupun keluar.
Saat Hanni melihat minuman herbal tersebut, ia langsung menutup mulutnya.
"Ayo minum, agar perutmu tidak sakit." ucap Minji. Hanni menggeleng, "Rasanya tidak enak! Aku tidak mau meminumnya!!" ucap Hanni.
"Kau bahkan belum mencobanya, ayo coba dulu, agar perutmu tidak sakit." ucap Minji memaksa Hanni.
"Tidak!!! Tidak enakk!!"
"Ayo coba dulu! Buatan bibi enak tau!" ucap Minji, Hanni menggeleng.
"Yasudah kalau tidak mau, perutmu sakit bukan tanggung jawabku!" ucap Minji dan membaringkan tubuhnya diatas sofa.
"Hey! Kau bahkan belum mengganti baju mu! Kenapa sudah tidur saja?!" tanya Hanni, dan tidak direspon oleh Minji.
"Huh! Aku harus tidur dimana?!" tanya Hanni, "Ya kau tidur kasur! Mengapa bertanya lagi, huh?" ucap Minji.
Dengan malas Hanni berajak ke kasur dan merebahkan badan nya disana, 'aku takut perut ku sakit, tolong aku tuhann..'
Hanni berusaha untuk tidur, tapi perutnya sakit seperti di tusuk ribuan jarum. Tangannya tak lepas memegang perutnya yang sakit itu.
"Please jangan sekarang sakitnya.." lirih Hanni.
Minji melihat Hanni yang sentiasa memegang perutnya langsung mengambil nampan yang berisikan minuman herbal tersebut.
Minji menghampiri Hanni, "Ayo minum, aku tau kau sakit perut." ucap Minji.
Hanni membuka matanya, "Tapi itu tidak enak~" ucap Hanni lirih.
"Kau memilih untuk sakit atau tidak? Ayo minum." paksa Minji. Hanni menggeleng, "Itu tidak enak.. Hikss~" saking sakit perutnya Hanni sampai menangis.
"Jangan menangis.. Ayo minum dulu, baru kau boleh katakan enak atau tidaknya." ucap Minji.
"K-kalau.. Ti-tidak enak.. K-kau yang akan k-ku cubit.." ucap Hanni. Minji mengangguk, "Baiklah, jika tidak enak kau boleh mencubitku." ucap Minji.
"Ayo diminum, kasihan bibi sudah membuatnya untuk mu tapi kau tidak meminumnya." lanjut Minji.
Hanni mengangguk sesegukan dan mulai meminum minuman herbal tersebut.
Betapa terkejutnya Hanni saat meminum minuman tersebut, mengapa ini enak?! Waktu mommy nya yang membuat kenapa tidak seenak ini?! Ouh, ini membuat perutnya hangat!
"Enak bukan? Kau sih tidak percaya" ucap Minji. "Iya enak" kata Hanni.
Hanni memegang perutnya lagi, "Tapi ini membuat perutku sakit lagi....hiks~" Hanni menangis lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
welcome, hell! • bbangsaz
Fanfictionbbangsaz | i will still love you until the next life ©JJNGKYUKWZ_ 2024