Bab 6 cemburu

159 4 0
                                    

Setelah pertemuan dengan Natalie hari itu, Hans terus saja mengajak Natalie untuk bertemu kembali.

"Hah, apa karena wajahnya yang sangat mirip dengan Jessie ya? Atau karena memang tubuhnya aaarrgghhhh... Dia sexy sekali saat mengenakan dress mininya. Yahh.. Beda jauh dengan Jessie yang selalu mengenakan dress tertutup." Hans terus saja memikirkan Natalie, seolah ia lupa jika saat ini dia sudah memiliki istri.

Suara ketukan pintu pun membuyarkan lamunan Hans.

"Tok tok,"

"Ehemm.. Silahkan masuk!" Hans yang tadinya sedang melamun pun berubah mencari kesibukan seolah ia tengah membaca beberapa berkas yang ada di mejanya.

Di balik pintu masuklah Natalie dengan dress merahnya dan tas kecil di tangannya.

"Maaf tuan Hans, aku sudah lancang qkemari tanpa memberi kabar pada mu," ucap Natalie malu,

"Oh! Natalie, tidak apa apa, duduklah!" suruh Hans dengan wajah sumringah nya,

"Emmm tuan Hans, bisakah kau temani aku ke satu acara? Disini aku memiliki sedikit kenalan, dan juga teman teman ku mengejek ku karena aku tidak memiliki pasangan, emmm apa boleh jika tuan menemani ku ke pesta itu?" tanya Natalie agak segan,

"Tentu saja boleh, tenang saja kau kabari saja kapan acaranya aku akan mengosongkan jadwal ku," jawab Hans yakin,

"Baiklah tuan, terima kasih atas kesediaan mu, emm mau makan siang bersama?" ajak Natalie lagi,

Hans yang kepalang tertarik pada Natalie pun mengiyakan ajakan Natalie, sehingga ia lupa jika ia memiliki janji dengan istrinya.

Di kantor Maria,

"Kemana Hans ini? Telpon ku tidak di angkat, pesan pun di abaikan, huh.. Tidak biasanya dia begini," Maria menggerutu keheranan karena sang suami tak dapat di hubungi.

Di restoran dekat kantor Hans,

"Apa istri mu tidak marah tuan?" tanya Natalie sambil menikmati makan siangnya,

"Emm, tidak mungkin, istri ku itu open minded, jadi hubungan seperti kita ini sudah biasa, dia tidak akan marah," jawab Hans dengan entengnya,

Tak lama setelah percakapan itu, Maria datang dari arah pintu masuk dan langsung menghampiri mereka berdua.

"Ohh, nona muda, apa perilaku mu di luar negeri kau bawa kemari? Harusnya kau meninggalkan budaya buruk itu di sana," ucap Maria yang berdiri di belakang Natalie,

Sontak Natalie pun menoleh ke arah suara yang mengagetkannya.

"Nyo-nyonya," Natalie terlihat terkejut saat itu,

Hans pun langsung berdiri menghalangi istrinya yang seolah akan menerkam mangsanya.

"Maria apa paan kau ini?" tegur Hans pada istrinya,

"Apa? Maria? Kau bahkan sekarang memanggil ku dengan sebutan nama? Luar biasa sekali, apa yang telah ular betina ini berikan pada mu hingga kau seperti ini? Apa kalian sudah tidur bersama?" Maria yang mencurigai keduanya telah selingkuh terlihat sangat marah, wajahnya memerah seakan ingin meledak.

"Tidak nyonya kau salah paham," Natalie mencoba menenangkan Maria,

"Apa kau bilang? Tidur dengan nya? Kau pikir Natalie ini apa? Dia adalah wanita terhormat, kau ingat kan? 75% dana perusahaan mu itu dari keluarga siapa?", Hans memarahi Maria di depan banyak orang,

Natalie pun merasa tidak nyaman, dan akhirnya pergi meninggalkan keduanya.

"Natalie!" teriak Hans, sambil ingin mengejar Natalie,

Dendam Istri Yang TersakitiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang