01

375 13 1
                                    

Halo. Akhirnya saya muncul lagi setelah sekian lama menghilang.

Setelah menyelesaikan cerita terakhir saya yaitu 'Mission', sayapun tiba-tiba punya keinginan melanjutkan bagaimana sebenarnya perkembangan Sasusaku yang begitu nanggung sejak 'Crushed'. Berkeinginanlah saya untuk membuat cerita lagi dan jadilah ini (sequel aja terus, nggak akan selesai-selesai juga nih cerita). Maafkan saya dan inspirasi saya yang tidak pernah terpuaskan.

Cerita ini sendiri sebenarnya letaknya tepat setelah adegan terakhir di 'Mission', yaitu pas Sasuke pulang. Tapi, kalaupun kalian baru pertama kali mampir ke sini dan belum baca 'Mission' juga nggak apa-apa kok, karena ceritanya sebenarnya nggak akan terlalu mempengaruhi pemahaman di cerita ini. Tapi, tentu saja sangat saya sarankan untuk membaca dua cerita pendahulu itu juga (sekalian promosi, hehe...).

Gitu dulu aja deh ya kata-kata penyambutan saya. Kalau nggak dipaksa berhenti nanti bisa-bisa jadi sepanjang pidato waktu upacara hari Senin.

Selamat membaca

......

"Aku pulang" Satu suara dingin itu memasuki indra pendengarannya. Meyakinkannya pada satu hal bahwa yang dia lihat bukanlah halusinasi. Jantungnya menggila karena rasa antusias yang tiba-tiba menyerangnya. Sebuah senyuman tipis dia kembangkan.

"Selamat datang..."

Dirinya berbisik.

"...Sasuke-kun,"

Dia pulang.

"Huh?!" Sepasang mata hijau yang teduh itu terbuka bersamaan. Sang pemilik netra mengerjap-ngerjap beberapa kali. Berusaha membiasakan dirinya dengan cahaya yang merasuk begitu saja dari jendela kamarnya dan memberikan kesempatan untuknya mengumpulkan nyawa yang masih terbang indah kesana kemari. Setelah diam beberapa saat, pandangannya berubah kembali sayu.

"Mimpi...ya?" Gumamnya pelan. Sakura diam lagi, entah apa yang sedang dia pikirkan tapi ekspresinya selanjutnya berubah aneh. Dia menutupi wajahnya dengan kedua tangan.

"Bagaimana bisa...aku bermimpi tentang hal semalam seperti ini?" Sakura komat-kamit sendiri. Ini jelas aneh. Benar-benar aneh. Bukan, maksudnya bukan aneh karena dia bermimpi, yang menjadi aneh adalah karena dia memimpikan kejadian semalam. Ah...bukannya dia menganggap ini mimpi buruk, ini justru mimpi yang sangat indah. Mimpi yang mungkin dia nantikan selama ini. Hanya saja...

"Akhh!! Aku bisa jadi gilaa!!!" Dia berteriak. Mungkin dia benar-benar akan jadi seperti orang gila sekarang. Dia jadi salting sendiri memimpikan hal ini, membuatnya merasa malu. Padahal ini hanyalah hal simple. Sasuke cuma pulang dengan ekspresi dan sifatnya yang biasa. Tidak ada yang luar biasa. Tidak ada senyum lebar, tidak ada sifat ceria yang mencurigakan, ataupun sebuket bunga yang romantis. Tidak ada. Hanya Uchiha Sasuke dengan ekspresi tripleknya yang tidak pernah berubah. Hanya saja, entah mengapa melihatnya pulang sudah mampu membuat jantungnya berdegup dengan kecepatan abnormal bak kena serangan jantung. Sakura sampai nyaris berfikir jangan-jangan ada sesuatu yang berdisko di dalam dadanya. Rasa antusias yang terlalu berlebihan dan tidak bisa dikendalikan ini. Sungguh...

"Lebih baik aku bangun sekarang!" Lebih baik dia memang begitu sebelum dirinya benar-benar menjadi gila.

......

"Hei, Sakura!" Langkah Sakura terhenti, tapi dia tak berbalik. Dia hanya melirik ke belakang dari sudut matanya namun memutuskan untuk kembali berjalan. Pura-pura tidak dengar saja.

"Hei! Kenapa tidak berhenti?!" Dia bisa dengar kalau orang itu berlari menghampirinya dan itu membuatnya mempercepat langkahnya pula.

Pura-pura tidak dengar. Pura-pura saja tidak mendengar, Sakura.

ConnectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang