Menceritakan tentang seorang gadis bernama Neve yang terbangun dari mimpi buruknya dan hilang ingatan. Dia lupa siapa dirinya, siapa keluarganya, dan dimana ia berada.
Satu-satunya yang ia ingat hanya kejadian yang dia alami dalam mimpi buruknya ter...
Bel istirahat akhirnya berdering, seluruh siswa siswi Nebula High School berhamburan keluar kelas untuk melakukan aktivitasnya masing-masing. Begitu juga dengan Neve yang ingin ke kantin bersama dengan Sylvi, teman sebangkunya itu.
"Eh, bentar." Sebelum keluar kelas, Neve tak sengaja melihat nama dan foto anggota siswa siswi kelasnya yang tertempel di mading dekat pintu kelas. Neve berdiri sebentar untuk mengenali nama-nama sekaligus wajah teman-teman sekelasnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ngapain?" Tanya Sylvi ikut melihat ke arah mata Neve tertuju.
"Kazumi hari ini gak hadir?" Tanya Neve merasa belum bertemu dengan pemilik wajah bernama Kazumi hari ini.
"Mungkin liburan, masih ngerayain hari ultahnya kemarin." Jawab Sylvi.
"Bolehkah meliburkan diri begitu?"
"Lo mau gak masuk setahun juga guru disini gak ada yang nyariin."
"Eh, serius?"
"Gak usah pura-pura lupa gitu, deh."
Neve terdiam sejenak, dia semakin merasa aneh dengan sekolahnya ini.
"Pacar lo gak dicariin juga?" Tanya Sylvi di tengah perjalanan menuju kantin.
"Pacar?"
"Morley! Kayaknya lo selalu nolak kalau gue sebut status dia sebagai pacar lo." Sylvi meninggikan sedikit suaranya.
"Oh.. " Neve mencoba mengingat wajah Morley di foto yang tadi ia lihat, dan Neve juga merasa tak melihatnya hari ini.
"Kemana?"
"Mana gue tahu?" Neve mengedikkan bahunya.
"Ck, gak jelas! Masa gak kabar-kabaran sama cowok sendiri?"
"Dia juga punya kesibukan lain."
"Pinter banget jawabnya! Lupain Morley dulu, mending lo bilang makasih sama Jeremy, karena udah nolong lo pas pingsan semalem. Jangan lupa, bilang maaf juga karena pacar lo mukulin dia!"
Sesampainya di kantin, Sylvi langsung mengarahkan telunjuknya ke arah lelaki yang duduk sendirian di pojok meja kantin dengan buku di kedua tangannya, dan segelas coklat hangat di mejanya. Masih terlihat jelas memar di wajahnya bekas luka pukul kemarin.
"Harus?" Neve menatap tidak yakin wajah Jeremy yang sedang fokus membaca.
"Kalau lo masih punya hati nurani dan rasa gak enak sih ya wajib, bukan suatu keharusan lagi."
![Lucid Dreams [ 𝐑𝐄𝐕𝐈𝐒𝐈 ]](https://img.wattpad.com/cover/364244840-64-k207413.jpg)