𝐀𝐥𝐝𝐞𝐛𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐒𝐞𝐫𝐮𝐧𝐢

160 13 0
                                    

Waktu berjalan seolah begitu cepat,ya pertemuan yang sudah berlangsung tiga jam ini pun menemui titik penghabisannya,dimana para tamu yang hadir akan makan bersama di ruangan ini juga meski di sela sela acara tadi pun mereka semua sudah di suguhi macam ragam makanan ringan berupa snack time.

Yang menjadi moderator acara meminta para tamu untuk segera menuju meja makan yang sudah juga di siapkan,dimana berada tak jauh dari tempat makanan dan minuman di sajikan.

Aldebaran tampak bertegur sapa dengan para tamu yang hadir.ia juga memperkenalkan rendy kepada mereka.

Setelah di tempat makanan tersaji aldebaran dan rendy di kejutkan dengan sapaan dari seorang pria yang baru saja menjadi mitra dari perusahaan Aldebaran Company,dia adalah Dirgantara yang rupanya sedari tadi sudah ingin menyapa keduanya lebih dulu,namun jarak mereka duduk tadi cukup berjauhan.

"Hallo pak aldebaran dan juga pak rendy". sapa dirgantara dengan sangat ramah.

"Hallo juga pak dirgantara" balas aldebaran sembari menyambut jabat tangannya dirgantara dan begitupun dengan rendy.

Mereka hanya bertegur sapa hingga dirgantara mengajak aldebaran dan rendy untuk makan satu meja dengan nya,dimana tentu saja tawaran tersebut aldebaran terima dengan senang hati.

Di meja makan yang telah tersedia ketiganya makan dengan hikmad sembari sesekali dirgantara juga menanyakan kondisi perusahaannya aldebaran,yang di jawab dengan sangat ramah oleh aldebaran sendiri.

Setelah acara makan usai,pihak penyelenggara pertemuan kembali meminta para tamu yang hadir untuk duduk kembali ke tempat semula karena acara pertemuan tahunan ini akan di tutup.

Para peserta yang hadir tampak kian bersemangat ketika acara resmi di tutup dan akan kembali di gelar di tahun berikutnya,tentu saja acara ini juga mempererat kembali hubungan dari tiap perusahaan yang hadir dan aldebaran company merupakan perusahaan yang amat sangat di segani di kalangan pebisnis handal lainnya.

"Selamat berjumpa kembali pak aldebaran dan saya harap saya bisa bertemu anda kembali di kota J".

"Tentu saja pak dirgantara,kami akan sangat senang anda berkunjung kapan saja ke aldebaran company".
imbuh aldebaran sembari keduanya berjabat tangan dan berpelukan dan rendy pun ikut berjabat tangan dengan dirgantara.

Ketiganya berpisah di lobby hotel dimana aldebaran dan rendy yang lebih dulu pergi meninggalkan hotel lalu di susul oleh dirgantara bersama seorang pria yang juga merupakan asisten pribadinya.

__♥︎♥︎♥︎__

Di perusahaan,tepatnya di ruang kerjanya aldebaran,mama rosa tengah di temani felicia.keduanya pun tengah memeriksa berkas berkas yang seperti biasanya aldebaran dan rendy kerjakan.

__♥︎♥︎♥︎__

Di dalam mobil yang tengah rendy kendarai,aldebaran tengah bersandar di kursinya sembari memejamkan kedua matanya.ia terlihat tengah memikirkan suatu hal yang tentu itu bukan masalah pekerjaan menurut penilaian dari rendy.

Dengan sedikit keberaniannya,rendy pun menegur aldebaran yang sudah meminta dirinya tadi malam untuk membantu mencari oleh oleh untuk di bawa pulang ke kota Jakarta.

"Ya ren kita ke tempat yang sudah saya pinta tadi malam ya". celetuknya aldebaran yang sadar saat rendy ingin membangunkannya dari tidur.

"Baik pak". imbuh rendy ramah.

Tak lama rendy sudah memarkirkan mobil yang ia setir ke sebuah pusat aneka oleh oleh di kota bandung ini.ia menawarkan aldebaran untuk turun tapi aldebaran lebih memilih rendy saja yang membelinya,apalagi rendy sudah jelas tahu kesukaan mama rosa dan juga reyna.jadi pergilah rendy sendiri yang membelikan oleh oleh itu.

Di dalam mobilnya,aldebaran yang masih mengenakan kacamata hitam tengah melirik kiri kanan,melihat begitu ramainya pusat penjualan oleh oleh ini.ia juga sesekali mengusap wajahnya sendiri karena sudah merasa kian kantuk dan letih.

"Wanita itu....! pekik aldebaran ringan sambil segera membuka pintu mobil dan ia pun menyusuri kerumunan orang orang yang tengah berbelanja di sana.

"Kenapa dia lagi"? tanya aldebaran dalam hati sembari terus mengejar sosok wanita yang barusan ia lihat dari balik kaca jendela mobilnya.

Aldebaran pun berlari hingga sampai ke depan sudah sebuah toko kue yang juga merupakan salah satu destinasi oleh oleh.ia mengambil nafas dalam dalam sembari kembali menoleh kiri dan kanan,mencari sosok wanita itu.

Yakin sosok itu mungkin hanya karena sudah salah lihat,akhirnya aldebaran memutuskan untuk segera kembali ke mobilnya,namun sesaat ia lagi lagi harus di buat adu nyali karena tiba tiba sosok itu kembali terlihat di dalam toko kue yang mana sekarang dirinya tengah berdiri di luarnya.

Aldebaran tak mau kehilangan lagi kesempatan dan segera ia berlari kecil masuk ke dalam toko kue itu.ia lihat di sana ramai juga oleh para pembeli.di langkahkan kakinya dengan perlahan untuk menuju ke sosok yang ia yakin tadi terlihat di depan etalase aneka roti.

Setiap etalase kue itu,aldebaran susuri dengan hati hati karena ia tak ingin terlihat seperti seseorang yang tengah mrnguntit orang lain.

Tak kala di etalase ujung,kedua mata awas aldebaran menemukan sesosok wanita yang kalau di lihat dari belakang begitu mirip dengan postur tubuh yang andin miliki,namun aldebaran bingung untuk mengetahui sosok itu karena ia sendiri tak terlihat sedang ingin membeli roti di sana.ia akhirnya mrmberanikan dirinya untuk menegur sosok wanita itu.

"Andin..." lirih aldebaran dengan mimik muka ragu ragu.

Wanita itu pun menoleh ke belakang dan ia pun melempar senyumnya ke aldebaran.

"Astaga andin kamu"...? ujar aldebaran seakan tak percaya bahwa yang di depannya benar benar mirip dengan andin,meski sang wanita tiba tiba mengeryitkan dahinya mendengar nama yang baru saja aldebaran sebut.

"Andin siapa ya"? tanyanya sembari nenoleh ke kanan dan juga ke kiri memastikan benarkah dirinya yang di panggil.

Aldebaran mengusap kembali wajah nya dengan tangan kanannya.ia tak kuasa menahan haru yang kian menyergap dirinya saat ini.

Keduanya saling lihat satu sama lain meski aldebaran yakin yang ia lihat di hadapannya hanya seseorang yang mirip dengan andin,namun rasa tak percaya juga menghinggapinya.ia seolah ragu jika yang rendy katakan akhirnya jadi kenyataan yang sulit di mengerti sekejap mata.

"Mas maaf..." lirih wanita itu seakan ingin pria yang dihadapannya bergeming.

Aldebaran pun mencoba tak gugup dan ia akhirnya kembali ke apa yang ingin ia ketahui lebih lanjut akan sosok di hadapannya.

"Ya saya minta maaf karena sudah mengagetkan anda barusan dan saya harap anda tidak salah paham dengan saya". terang aldebaran sembari ia mengulurkan tangan kanannya sebagai tanda permintaan maaf.

"Iya mas saya tidak apa apa dan saya Seruni". memperkenalkan dirinya sambil menyambut uluran tangannya aldebaran.

"Saya aldebaran".

Keduanya masih berjabat tangan apalagi terasa oleh seruni seolah olah aldebaran enggan melepaskan begitu cepat jabat tangan mereka ini.

Aldebaran menatap lekat mata seruni seakan meyakinkan dirinya kembali bahwa yang di hadapannya ini memang bukanlah andin dan segera ia terkesiyap dan melepaskan jabat tangannya.

"Mas juga mau ambil roti"?

"Nggak...i..itu saya sudah ambil barusan". elak aldebaran.

"Oh baik kalau begitu".

"Saya permisi lebih dulu kalau begitu". pamit aldebaran dengan agak kikuk.

"Iya silahkan mas aldebaran". sahut seruni dengan ramah.

Aldebaran pun berbalik dan ia melangkah ke arah seharusnya ia keluar,yaitu ke arah pintu depan namun lagi lagi rasanya kakinya masih ingin berdiri di hadapan seruni.

𝐘𝐮𝐤 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰,𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐜𝐨𝐦𝐦𝐞𝐧𝐭 𝐲𝐚...








Ikatan Cinta Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang