3

534 60 10
                                    

Restoran yang bagus, terkesan mewah dan romantis. Apalagi sudah dibooking untuk acara lamaran jadi memang baik suasana dan nuansa sudah diatur sedemikian rupa agar mendukung acara yang akan dilakukan.

"Maaf saya belum sempat mengabari pembatalan acara dan ---"

"Nggak apa-apa dokter. Kita juga bukan pasangan. Lagipula ini terkesan asyk. Saya nggak punya pengalaman romantis seperti ini, jadi lucu-lucuan nggak apalah." Kata Caca.

Dokter Rin menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Ini semua benar-benar kacau. Saya menyiapkan semua untuk tunangan saya tapi malah duduk dengan pasien saya. Maaf sekali Bu Carissa."

"Caca. Dokter boleh panggil saya Caca. Kita sedang dalam mode berteman malam ini. Hehehe..." Kata Caca mengangkat gelas wine nya.

Rinaldi mengangkat gelas wine nya juga lalu mereka melakukan cheers dan menenggak anggur tersebut.

"Kalau begitu panggil Rin saja Bu... Ah... Sorry, Caca, maksudnya." Kata Rinaldi.

Caca tersenyum dan mengangguk.

Baik Caca maupun Rinaldi keduanya berpakaian cukup formal malam ini. Yah restoran yang di booking Rinaldi memang mewajibkan pengunjung berpakaian formal seperti jas dan gaun.

Caca merasa hari ini spesial. Dia bukan bermaksud selingkuh ya... Ia tahu, salah bepergian berdua dengan lelaki yang bukan suaminya tapi ia juga dalam mode butuh teman saat ini.

Kebetulan bertemu orang yang dikenal jadi apa masalahnya? Begitulah kira-kira.

"Apa kamu nggak nyaman, Ca?" Tanya Rinaldi pada Caca melihat Caca yang melamun.

"Ah, ngga dok, ehmm... Rin. Hanya saja, aku sedang berpikir ingin melakukan hal yang tidak pernah aku lakukan sebelumnya." Kata Caca.

"Sorry, maksud kamu?"

Mereka ngobrol sambil makan steik dan minum anggur. Caca jadi menjeda kegiatan makannya lalu menyeka sudut bibirnya sebelum melanjutkan bicara.

"Aku pengen clubbing. Dari dulu aku ingin mencobanya tetapi tidak ada kesempatan. Dan aku ingin mencobanya di Negara ini."

"Ya... Hidupku juga menoton selama ini. Aku bahkan ditipu kekasih ku."

Caca mengangkat gelas nya. "Cheers untuk semangat buat kita, teman?" Kata Caca.

Rin tertawa lalu kembali mengangkat gelas dan melakukan cheers dengan Caca.

---

Musik jedag-jedug, lampu kelap-kelip dan suasana yang dipenuhi kepulan asap, belum lagi di sana-sini beberapa pasangan bebas melakukan apapun. Ada yang sejenis, ada juga yang emang lelaki dan perempuan.

Jangan heran dengan dunia malam, dimanapun hampir sama kok. Pokoknya kalau sudah datang ke tempat seperti itu, jangan sok suci, sok alim, sok ngerasa paling bener, karena kalau kamu mau dibilang orang bener, setidaknya kamu akan menghindari tempat seperti ini.

Nah, Caca sendiri ngerasa nggak bener ya, dia penasaran dan malah pergi dengan lelaki yang bukan suaminya pula ke tempat seperti ini.

Setelah usia makan malam yang penuh curhatan akhirnya Caca menawarkan,

"Mau pergi ke club' nggak Rin? Aku penasaran di sana seperti apa, sekali aja seumur hidupku aku ingin keluar dari diriku sendiri dan melakukan hal negatif, ke club'malam."

"Kamu itu aneh Ca, kamu ada suami, dan dia lelaki yang begitu mencintai kamu tapi kamu malah mau aneh-aneh. Kalau di sana ada lelaki brengsek terus kamu diapa-apain gimana?" Tanya Rinaldi.

Negatif PositifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang