Setelah selesai sarapan mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju sekolah dan benar saja seketika sekolah ricuh saat melihat mereka berempat.
"Ehh ..... itukan Damian plis dia sama si cupu itu?"
"Parah .... ih parah ..... gak cocok Damian sama tuh anak. Walaupun Damian buaya tapi tetep aja gak pantes sama tuh anak cupu"
"Tahu ya mendingan Damian sama gue aja daripada sama tuh cupu"
"Terus itu juga Vianza mentang-mentang disuruh bantu kejar pelajaran sama pak jamal dia udah main gebet aja anak baru"
Dan masih banyak lagi gunjingan yang diterima oleh Vianza dan Vita. Vianza tak mendengarkan gunjingan mereka namun Vita ia terus menunduk merasa bersalah dan juga malu.
"Jangan didengerin para mahkluk iri itu, aku cuma suka sama kamu" Ucap Damian lalu menggandeng tangan Vita untuk masuk kedalam kelas.
"Yuk, kita susul" Ucap Johan, Vianza hanya mengangguk saja lalu mereka pun jalan menyusul Damian dan Vita.
"Baiklah materi hari ini sampai disini saja, tugas untuk minggu depan ibu mau kalian membuat sebuah puisi dengan tema luka dan dibaca didepan kelas nanti" Ucap bu Sarah guru Bahasa Indonesia.
"Baik bu!" Jawab semua murid serempak.
Setelahnya bu Sarah keluar dari kelas karena sudah bel istirahat berbunyi.
"Vit, kantin yuk" Ajak Vianza.
"Kamu duluan aja, Vian. Aku mau ke toilet dulu" Ucap Vita.
"Mau ditemenin?" Tanya Vianza, namun Vita menggeleng.
"Ya udh kalo gitu langsung ke kantin aja ya nanti, aku tunggu disana" Ucap Vianza.
Vita mengangguk lalu ia berjalan keluar menuju toilet sekolah.
"Vita mau kemana?" Tanya Damian.
"Ke toilet nanti dia nyusul ke kantin" Ucap Vianza.
"Tumben gak sama lo ke toilet nya?" Tanya Damian.
"Kepo banget deh ya kamu Damian" Ucap Vianza.
"Ya habisnya aneh aja gitu, biasanya kemana-mana kan lo sama Vita berdua mulu udah kaya perangko aja gak terpisahkan" Ucap Damian.
Vianza tak menghiraukan perkataan Damian dia langsung menarik tangan Johan untuk pergi ke kantin.
.
"Ckk ....! Gue malah ditinggalin dasar" Ucap Damian kesal, namun ia tetap menyusul kedua temannya tersebut.
Sementara itu di toilet Vita sedang mencuci tangannya dan membenarkan tali rambutnya yang berantakan, saat hendak keluar tiba-tiba datang Luna dan teman-temannya menghadang jalan keluar Vita.
"Maaf bisa minggir dulu gak? Aku mau keluar, Vian udah nungguin aku dikantin" Ucap Vita.
Luna menggebrak pintu toilet sehingga Vita dibuat terkejut karenanya.
"Heh! Anak cupu mending lo jauhin Damian, Damian itu gak cocok disandingin sama anak cupu macem lo" Ucap Luna sambil menunjuk wajah Vita.
"A-aku gak pernah deketin dia, Damian yang selalu deketin aku" Ucap Vita.
"Cih .....! Seharusnya lo sadar posisi lo itu anak cupu jangan mentang-mentang Damian deketin lo jadi lo itu ada yang belain ya" Ucap Luna.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIANZA JOURNEY
Teen FictionVianza yang merasa asing dengan yang namanya keluarga pun bertemu dengan Johan yang mempunyai banyak kasih sayang dan juga perhatian, lalu dimulai lah kehidupan Vianza yang mulai berwarna sejak kedatangan Johan didalam hidupnya.