Ep. 04

87 10 1
                                    

Ep. Akan kubayar berapapun untuk kebebasan Amanda

"Bunda.., yang harusnya bunda dan ayah khawatirkan Amanda bukan aku, yang butuh pertolongan dia, bunda, bunda kenapa tidak mau membujuk ayah untuk menolong Amanda." ujar Arya kesal pada sang Ibunda nya yang malah tidak ada niat membujuk Suaminya membantu Amanda yang jelas sangat membutuhkan pertolongan.

" Nak apa yang ayah kamu katakan itu ada benarnya. kita tidak berhak ikut campur urusan orang lain, apalagi sampai membawanya kemari kita tidak ada hubungannya apapun dengannya." balas Sekar yang malah membenarkan ucapan Suaminya.

" Lalu apa harus terikat kerabat dulu baru ayah dan bunda akan menolongnya, aku salah berharap sama bunda . ternyata ayah dan bunda justru sama saja." cibir Arya

"Baiklah, ayah akan menolong Amanda. tapi ayah minta kamu harus makan " Zein pasrah, ia mengalah, bagaimanapun ia meminta Arya untuk mengerti, sepertinya anak itu akan sulit mengerti.

"Apa?.. ayah serius?.. " tanya Arya kembali dengan rasa gembira karena sang ayah yang tiba tiba mengabulkan permintaannya. namun ia juga merasa takut salah denger, sehingga ia mengulang kembali.

"Iya ayah serius, ayah akan lakukan apapun untuk anak ayah, tapi ayah minta kamu makan, nanti akan ayah bawa Amanda kemari. " rayu sang Ayah yang mengingat Arya belum mengisi makanan dari pagi tadi.

"Tidak ayah.. Arya hanya akan makan, asal Amanda sudah di lepaskan dari orang jahat itu." tolak Arya ia hanya ingin bukti. setelah bukti itu ia lihat baru ia akan tenang

"tapi nak---" bantah Zein lagi

"Tidak ayah, aku harus memastikan sendiri Amanda selamat atau tidak, baru setelahnya aku akan makan dengan tenang " celutuk Arya sikeras kepala itu.

Sekar menggeleng, artinya tak perlu berdebat lagi, lebih baik kabulkan permintaan Arya sekarang.
Agar anak itu lebih tenang setidaknya ia bahagia atas permintaan ulang tahunnya yang dikabulkan.

"Baik ayah, akan pergi sekarang juga lalu akan membawa Amanda kemari." Zein pasrah memaksa anak itu pun percuma mengigat kerasnya keinginan sang anak untuk Amanda lepas dari orang yang telah dengan tega membuat Amanda merintih kesakitan tadi.

Zein pergi seorang diri, dengan mengendarai mobil miliknya, sementara Arya dan Sekar memilih duduk di Ruang tamu, menunggu kedatangan Zein kembali, dan kali ini Arya memilih diam, memilih pokus pada pintu, menunggu kedatangan Zein dengan kabar gembira membawa Amanda nanti, meski harus menunggu lama ia siap...

.....

Zein kembali kerumah di mana Herik dan Amanda tinggal.

Meski dengan hati ragu Zein mengetuk pintu Rumah Herik dia harus tetap pada tujuannya membantu Amanda demi sang anak

Ketukan petama tidak di buka, ketukan dua, tiga, hingga ke empat kalin ya baru pintu terbuka menampilkan sosok pemilik rumah dan mungkin itu juga lah orang yang membuat gadis malang itu menjerit kesakitan.

Herik menatap Zein aneh, pikirnya mengapa pria ini sampai tau Alamat rumah ini, dia kan pria yang tadi pagi membantu Amanda pikir Herik.

"Permisi.. apa boleh saya bicara dengan anda?" Izin Zein sopan mengigat ia seorang tamu maka bersikap sopan lah pada tuan pemilik rumah itu.

'Ini.. kan orang yang menolong Amanda tadi. kenapa dia bisa tau rumah ini apa Amanda memberi tahu sesuatu.' batin Herik melirik Zein dari atas hingga bawah dengan penuh menelisik.

"Mau apa anda kemari ?.. saya tidak kenal anda, akan lebih baik anda pulang karena saya tidak akan berbicara apapun dengan anda " tunjuk Herik pada Zein dengan suara keras

Mencintai Adik Angkat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang